Baru saja pandemi Corona mereda, muncul penyakit baru yang mengkhawatirkan. Kasus penyakit hepatitis yang belum diketahui penyebabnya ini, sudah menjangkiti lebih dari 400 anak di berbagai negara. Di Indonesia, kasus hepatitis akut menyebabkan enam anak meninggal dunia dari 15 anak yang terjangkit.
Penyebaran virus itu terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, hingga DKI Jakarta. Adenovirus diduga menjadi faktor penyebab infeksi hepatitis. Namun belakangan dugaan itu mulai diragukan, lantaran tak semua kasus dinyatakan positif infeksi adenovirus. Berikut beberapa fakta kasus hepatitis misterius yang dikutip dari berbagai sumber.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus hepatitis misterius pertama kali terjadi di Inggris Raya. Sebanyak 10 anak-anak mengidap hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Pada Jumat (8/4/2022), dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan ditemukan 74 kasus di Inggris Raya. Bahkan, enam anak telah menjalani transplantasi hati. Namun hingga 11 April 2022, belum ditemukan kasus kematian akibat hepatitis tersebut. Kemudian mulai dari 21 April hingga Mei, kasus hepatitis misterius mulai bermunculan di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Pasien hepatitis akut mengeluhkan beberapa gejala, di antaranya gatal, kulit menguning, feses pucat, dan urine berwarna gelap. Gejala lainnya adalah nyeri atau pegal di sekujur badan yang disertai nyeri perut, mual, demam tinggi, dan muntah. Pasien juga mengalami diare, kejang, lesu, dan kehilangan nafsu makan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta agar segera ke dokter saat mengalami gejala tersebut.
Meski banyak kasus hepatitis menyerang anak-anak, penyakit ini juga dapat menjangkiti orang dewasa. Pasalnya, salah satu pasien berusia 16 tahun yang sudah memasuki usia remaja. Penularan hepatitis bergantung pada jenisnya. Hepatitis A menular lewat oral. Sedangkan hepatitis B dan C dapat menular lewat seks, jarum suntik yang tidak steril, dan kontak darah.
Budi juga mengatakan, virus hepatitis misterius yang pertama kali ditemukan menular melalui makanan yang masuk ke mulut. Sama halnya dengan penjelasan para dokter yang menyebut virus hepatitis bisa menular dari cairan tubuh. Dokter juga tak menutup kemungkinan jika hepatitis bisa menular lewat saluran napas, lantaran beberapa pasien mengalami gangguan di saluran pernapasan meski persentasenya kecil.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta agar orang tua mengikuti langkah-langkah pencegahan penyakit hepatitis dengan rajin mencuci tangan, membuang popok sekali pakai pada tempatnya, konsumsi minuman dan makanan yang matang dan bersih. Orang dewasa juga harus melakukan pencegahan dengan menghindari seks bebas dan tidak menggunakan alat makan yang sama agar tak tertular lewat air liur.
BACA JUGA: Belum Usai Dihajar Covid-19, Muncul Penyakit Baru Bernama Hantavirus yang Tak Kalah Mematikan
Kasus hepatitis yang terus bermunculan, membuat masyarakat takut virus ini akan menjadi pandemi baru. Namun, Juru Bicara Kementrian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menegaskan penyakit hepatitis misterius ini tidak berpeluang menjadi pandemi. Kebiasaan hidup bersih dan menjaga kesehatan saat Covid-19 menurunkan risiko hepatitis menjadi pandemi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…