Categories: Tips

5 Fakta CONEFO, Organisasi Saingan PBB yang Didirikan Oleh Presiden Soekarno

Indonesia dulu pernah keluar dari PBB di tahun 1965. Alasan utamanya sendiri adalah lantaran PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Bung Karno menganggap PBB semacam menciderai asas kedaulatan dan kemerdekaan, lantaran Malaysia sejatinya adalah negara boneka Inggris. Muak dengan PBB, pada akhirnya Soekarno mendirikan organisasi perkumpulan bangsa-bangsa tandingan PBB bernama CONEFO.

CONEFO atau Conference of The New Emerging Force tentu saja tidak dibuat semata-mata sebagai ajang balas dendam Bung Karno. Tapi lebih kepada tujuan untuk mewadahi negara-negara yang sejalan dengan pemikiran bangsa ini soal hal-hal yang berkaitan dengan kedaulatan sebuah negara. Perkumpulan ini diterima sangat baik oleh beberapa negara. Sayang, pada akhirnya CONEFO berakhir tak sesuai rencana.

Kita mungkin sangat jarang mendengar CONEFO, padahal Bapak Bangsa sendiri yang membuatnya. Agar lebih tahu tentang perkumpulan satu ini, simak fakta-fakta mengejutkan tentang konferensi satu itu.

1. Pembuatan CONEFO Bukan Hanya Karena Malaysia

Ya, benar, Malaysia yang dijadikan anggota tetap PBB bukan satu-satunya alasan kenapa Indonesia keluar dari organisasi itu dan kemudian membentuk CONEFO. Ada satu alasan lain yang juga tak kalah kuat dan mendorong Bung Karno untuk mendirikan perkumpulan itu.

CONEFO [Image Source]
Hal tersebut adalah tentang konsep PBB yang sudah tak lagi sama. Di perkumpulan itu, sangat didominasi oleh negara-negara adidaya saja, macam Amerika dan Soviet. Negara kecil seolah hanya sebagai pelengkap saja padahal mereka juga punya hak yang sama. Kecewa dengan PBB, Soekarno pun menghimpun negara-negara yang sealiran dengan Indonesia untuk kemudian membentuk CONEFO.

2. Realisasi Dari Wacana Non Blok yang Digaungkan Indonesia

Selain sebagai bentuk kekecewaan terhadap PBB, CONEFO juga dibuat untuk mewadahi negara-negara yang seolah bingung dalam menentukan kubunya. Seperti yang kamu tahu, dunia ini dulunya dibagi menjadi dua blok besar, barat dan timur yang masing-masing dipimpin oleh AS dan Soviet.

Bung Karno dan pemimpin Tiongkok Mao Zedong [Image Source]
Tak semua negara setuju dengan konsep blok-blok-an macam ini. Akhirnya Indonesia menampung negara-negara dengan asas yang sama soal ini dan membentuk CONEFO. Tercatat, ada 4 anggota termasuk Indonesia yang terlibat aktif dalam perkumpulan ini. Tiga di antaranya adalah Tiongkok, Korea Utara dan Vietnam Utara.

3. Gedung CONEFO dan Filosofinya

Untuk membuktikan kepada dunia terutama PBB jika CONEFO bukan abal-abal, Soekarno kemudian merancang gedung yang dipakai untuk perhelatan atau markas. Pembuatan gedung ini disetujui oleh semua anggota termasuk Tiongkok yang bahkan memberikan banyak bantuan. Gedung ini dibangun di Gelora Senayan dengan konsep-konsep megah.

Gedung CONEFO [Image Source]
Soekarno menyebutkan jika gedung CONEFO harus lebih megah daripada markas PBB. Atau juga lebih elegan daripada People Palace di Beijing. Kemudian hasil dari diskusi yang ada, gedung ini akan menggunakan konsep bentuk sayap. Filosofinya sendiri adalah tentang bangsa-bangsa CONEFO yang ingin terbang menuju tatanan dunia baru, bukan sebagai penonton saja.

4. Pembangunan Gedung CONEFO Tak Pernah Selesai

Soekarno menargetkan mega proyek ini selesai dalam 17 bulan. Padahal, normalnya adalah lima tahunan. Keterburu-buruan ini dimaksudkan agar gedung tersebut siap untuk konferensi perdana CONEFO. Sayangnya, cita-cita ini tak pernah terwujud.

PKI memupuskan CONEFO [Image Source]
Ya, gedung yang bakal mecolok mata dunia ini gagal diselesaikan. Alasan utamanya lebih ke persoalan bangsa Indonesia yang saat itu tengah digempur problem internal. G30S memupuskan cita-cita Indonesia untuk melejitkan pengaruhnya di mata dunia.

5. CONEFO Berakhir di Tangan Soeharto

Seperti yang kita ketahui, seusai G30S perlahan tampuk kekuasaan pun berganti ke Soeharto. Dan entah apa alasannya, sang presiden pengganti ini seolah-oleh ingin menghilangkan semua pengaruh Soekarno. Salah satu bukti paling nyata adalah pembubaran CONEFO olehnya di tahun 1966.

Soeharto membubarkan CONEFO [Image Source]
CONEFO berakhir, kemudian pemerintah bak menjilat ludahnya sendiri lantaran mengajukan permohonan untuk kembali diterima menjadi anggota PBB. Perserikatan Bangsa-Bangsa tanpa perlu me-review lagi langsung menerima negara ini kembali. Lalu bagaimana dengan nasib proyek gedung CONEFO yang sangar itu? Soeharto melanjutkannya, tapi peruntukkannya dipakai oleh para anggota dewan yang ‘terhormat’ sampai hari ini.

Seumpama sejarah bangsa ini berjalan seperti rencana Bung Karno, tidak menutup kemungkinan Indonesia bakal tetap sangat disegani dunia sekarang ini. Apalagi, salah satu anggota setia CONEFO adalah Tiongkok yang notabene hari ini mulai menggerus negara poros kekuatan dunia, AS dan Rusia. Sejarah tinggal sejarah, yang bisa kita lakukan hari ini adalah belajar agar tidak melakukan kesalahan yang sama.

Share
Published by
Rizal

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago