Pernah nggak sih ngebayangin hidup di masa ketika kamu belum lahir? Kira-kira bakal seperti apa ya hidup di era yang sama sekali berbeda dengan saat ini? Pasti ada enak dan tidaknya. Salah satu masa yang mungkin bikin kita penasaran adalah tahun 70-an yaitu ketika orang tua kita sedang menginjak usia remaja.
Tahun 70-an mungkin terkesan sangat jadul dan kuno. Tidak ada komputer, handphone, apalagi internet. Apa coba enaknya hidup di masa itu dibandingkan dengan masa kini? Di beberapa aspek, khususnya teknologi, tahun 70-an memang benar-benar masa yang tertinggal. Tapi ternyata ada lho beberapa hal di zaman itu yang jauh lebih baik dan lebih asyik daripada saat ini.
Tiada hari tanpa macet. Itu tidak hanya terjadi di Jakarta saja, tapi juga di beberapa kota di Indonesia. Macet memang bikin stress. Tapi apa boleh buat. Memang jumlah kendaraan di Indonesia tiap tahun selalu bertambah sementara jalan rayanya ya segitu saja. Di tahun 70-an, kendaraan bermotor termasuk barang yang sangat mewah sehingga jarang sekali orang bepergian dengan menggunakan kendaraan pribadi. Jalanan pun lengang, tidak ada kemacetan. Tidak perlu stress di jalan, apalagi mengata-ngatai orang karena berkendara terlalu mepet dengan kendaraan kita.
Di tahun 70-an, listrik belum banyak tersebar di seluruh bagian Indonesia. Anak-anak kecil kala itu menghabiskan waktu mereka dengan teman-teman sebaya yang tinggal di sekitar situ. Mereka bermain bola, memanjat pohon, mencari buah atau tanaman lainnya, bermain ketapel, sepatu roda, dan kelereng. Permainan sederhana itu bisa membuat kita lebih akrab dengan tetangga-tetangga kita. Kita pun jadi punya banyak cerita dan kenangan.
Kalau sekarang kita dipusingkan dengan kurs dollar yang sudah menembus angka 13.000. maka di tahun 70-an kurs dollar sangat stabil dan murah sekali. Dari tahun 1971 hingga 1978, kurs dollar tidak jauh-jauh dari angka 378. Seandainya saja kurs dollar saat ini cuma segitu, pasti kita bisa puas-puasin belanja online nih! Atau bisa jalan-jalan keluar negeri tanpa pikir panjang.
Meskipun banyak yang tidak mau mengakui, tapi faktanya makanan instan memiliki pengaruh buruk bagi kesehatan. Di tahun 70-an, makanan instan tidak sebanyak saat ini. Masyarakat banyak mengonsumsi makanan-makanan yang diolah sendiri tanpa tambahan apa pun. Tidak ada yang takut campuran bahan pengawet, pewarna buatan, atau pemanis buatan. Jauh-jauh dari penyakit deh!
Pelan tapi pasti, budaya gotong royong mulai tergusur. Pada tahun 70-an budaya ini masih sangat kental. Setiap kali ada hajatan, para tetangga berkumpul untuk membantu memasak, membersihkan rumah, hingga menyumbangkan apa yang mereka punya kepada yang punya hajat. Bahkan saat tidak ada acara spesial pun, tetangga selalu siap membantu satu sama lain.
Tahun 70an mungkin kesannya jadul dan kuno, tapi di sisi lain era ini punya sesuatu yang luar biasa. Bahkan hal-hal tersebut bisa dikatakan tidak ditemukan di zaman sekarang. Apalagi harga sedolar yang hanya Rp 378 itu, kalau di zaman sekarang mah mimpi banget bisa seperti itu.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…