Selain pancung, tembak jantung bisa dikatakan merupakan metode hukuman mati terbaik saat ini. Alasannya kamu tahu sendiri kalau cara tersebut akan membuat si terdakwa cepat mati dan tidak merasakan sakit yang terlalu lama. Kalau kita kembali ke masa lalu, hukuman mati dulu itu benar-benar gila dan kejam. Sebut saja metode Five Pains-nya Tiongkok di mana si terdakwa bakal mengalami lima tahap hukuman mulai dari dipotong penisnya, sampai pemancungan di bagian akhir.
Fiva Pains tak hanya satu-satunya cara yang dipakai oleh orang dulu sebagai metode eksekusi. Di Eropa juga ada yang seperti itu, namanya adalah Spanish Tickler. Kalau dilihat dari namanya lucu, ya. Tickler sendiri artinya adalah penggelitik yang bikin geli. Tapi, meskipun namanya sama sekali nggak bikin merinding, tapi metode eksekusi satu ini benar-benar ngeri. Kamu pernah merasakan dicakar kucing? Spanish Tickler kurang lebih seperti itu. Hanya saja cakar kucingnya diganti dengan yang terbuat dari besi tajam dan berkarat. Menyakitkan? Jangan tanya.
Metode satu ini dipakai luas di Eropa zaman dulu dan memang sebagai cara untuk mengeksekusi seseorang. Nah, lalu seperti apa sih ngerinya metode eksekusi ini sebenarnya? Lalu bagaimana dengan mekanismenya sendiri? Semua hal itu akan kamu temukan lewat ulasan berikut.
Spanish Tickler adalah nama metodenya, sedangkan alat yang digunakan bernama Cats Pow. Penggunaan nama ini memang sangat representatif karena bentuknya benar-benar mirip cakar kucing. Namun, Cats Pow ini terbuat dari besi dan masing-masing dari kukunya dibentuk sangat runcing dan tajam.
Ketika seseorang dinyatakan bersalah, maka dengan segera ia akan mendapati hukuman satu ini. Selanjutnya adalah si terdakwa bakal digiring ke tempat eksekusi, dilucuti pakaiannya sampai telanjang bulat, kemudian diikat tangannya ke atas. Setelahnya, baru kemudian Spanish Tickler dilakukan. Uh, ngeri campur ngilu kalau membayangkan perasaan si terdakwa di momen seperti ini.
Entah siapa orang keji dan amoral yang menciptakan hukuman ini, namun yang jelas metode Spanish Tickler sangat populer di masa Eropa kuno dulu. Penggunanya hampir seluruh negara benua biru, termasuk Inggris, Perancis, dan tentu saja Spanyol.
Alih-alih sebagai metode hukuman yang universal, ternyata Spanish Tickler ini hanya dipakai jika term and condition-nya terpenuhi. Salah satunya ya jenis kesalahan terdakwanya sendiri. Spanish Tickler tidak dipakai untuk menghukum kecuali dua hal, istri selingkuh dan juga maling. Ketahuan melakukan salah satu dari dua hal ini entah pria atau wanita, maka seseorang harus bersedia telanjang dan mau tak mau digaruk tubuhnya dengan Cats Pow.
Sebagai metode eksekusi, Spanish Tickler bisa dikatakan gagal. Alasannya karena ketika sudah selesai hukuman ini dilakukan, si terdakwa rata-rata masih hidup. Ya, dengan tubuh yang sudah tidak ada rupa itu, kebanyakan korban Spanish Tickler bisa tahan selama satu atau dua hari. Barulah tiga hari kemudian mereka menghembuskan napas terakhirnya. Biasanya selalu seperti ini.
Sungguh ngeri kalau melihat hukuman satu ini. Kok bisa ya orang-orang dulu berpikiran memakai metode seperti itu untuk menghukum seseorang? Tapi, kalau dilihat dari sisi psikologis, hukuman macam Spanish Tickler sebenarnya memberikan efek yang bagus. Dengan ngerinya hukuman satu ini, orang-orang pun bakal berpikir panjang kalau ingin melakukan kejahatan.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…