Wiro Sableng [image source]
Bisa dibilang kalau tayangan televisi kita makin tahun semakin turun, khususnya untuk serial-serial harian. Memang nggak ada bukti data, tapi kalau kita lihat dari kreativitas para senias, mereka seolah hanya bisa bikin sinetron dan FTV. Dan kondisi ini diperburuk dengan invasi tayangan-tayangan asing yang sukses menghipnotis pemirsa kita.
Hal ini sangat berkebalikan di masa lalu di mana tayangan serial dalam negeri kita sangat beragam. Salah satunya adalah lantaran kehadiran acara-acara kolosal yang sukses bikin variasi menarik. Terlepas dari efeknya yang mungkin biasa-biasa karena terbatas teknologi, serial ini mampu menarik para pemirsa. Dan masih soal tayangan kolosal, berikut beberapa yang paling sukses.
Merupakan sinetron kolosal lawas yang tayang pertama kali di tahun 1997. Drama laga yang mengusung Anto Wijaya sebagai pemeran utama ini sukses meraih penghargaan Festival Film Bandung. Tutur Tinular sendiri bercerita tentang Arya Kamandanu, putra kedua dari seorang pandai besi yang bekerjasama dengan kerajaan Singasari untuk memasok senjata.
Drama kolosal yang tayang perdana pada tahun 1999 ini dulu begitu digemari banyak kalangan. Selain temanya bisa dibilang komplit: mulai dari kolosal, laga sampai mistis, tokoh utamanya yang bernama Sembara juga ganteng dan sukar dilupakan.
Kesuksesan Genta Buana Paramita dalam membuat sinetron Misteri Gunung Merapi disusul dengan drama selanjutnya yang mengusung tema kerajaan, yaitu Angling Dharma. Mengisahkan tetang seorang raja Malwapati yang dianugrahi ilmu Aji Gineng yang membuatnya paham bahasa binatang.
Drama Kolosal yang tayang di tahun 2013 ini juga salah satu yang nggak kalah seru. Bercerita tentang Brama Kumbara yang merupakan penerus tahta Madangkara yang saat itu tengah dijajah oleh kerajaan Kuntala. Brama Kumbara akhirnya bisa menggulingkan Kuntala dan memulihkan kerajaannya, namun permusuhan dengan Gardika yang ingin mengembalikan kekuasaan Kuntala masih berlajut.
Ini salah satu yang pastinya nggak bakal terlupakan. Tontonan wajib anak-anak jaman SD. Berbeda dari sinetron kolosal lainnya, Wiro Sableng dikemas begitu kocak dan menghibur. Meski banyak adegan laga, tapi dijamin para penonton nggak dibikin tegang.
Agaknya Indonesia perlu bikin drama-drama kolosal macam ini. Alasannya tak lain agar generasi kita tidak hanya melulu disuguhi sinetron, tapi juga tayangan yang lebih berkualitas. Ditambah dengan teknologi perfilman yang makin canggih rasa-rasanya akan menjamin acara kolosal jadi tayangan yang super menarik. Idenya sendiri bisa remake yang sudah ada atau angkat cerita yang benar-benar baru tapi tetap dikenal banyak orang.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…