Kalau dulu ada istilah ‘mulutmu harimaumu’, untuk menjaga agar berhati-hati dalam mengatakan sesuatu hal, sekarang sepertinya istilah tersebut harus ditambah lagi. Sekarang sepertinya istilah ‘statusmu harimaumu’ juga bisa ditambahkan sebagai peringatan agar orang-orang tidak menulis hal-hal yang tidak baik di sosial media.
Kebanyakan orang tentu sudah tahu betul mengapa mereka harus waspada dalam menulis sesuatu di media sosial mereka meskipun dengan setting privat. Namun ternyata ada juga yang menulis atau memposting sesuatu tanpa berpikir panjang yang membuat mereka dipecat dari pekerjaannya.
Seperti kebanyakan anak ABG pada umumnya, Caitlin Davis tidak berpikir panjang saat memposting sesuatu lewat media sosial Facebook. Suatu ketika ia memposting sebuah foto dirinya yang sedang memegang spidol dan seorang remaja lain yang tertidur dengan tubuh penuh coretan spidol.
Caitlin Davis, ternyata adalah seorang Cheerleader untuk Tim NFL New England. Artinya, segala tingkah lakunya dianggap mewakili tim American Football tersebut. Entah Caitlin sendiri pelaku yang menggambari remaja yang tak sadarkan diri itu atau orang lain, tapi yang jelas ada berbagai gambar yang tidak pantas di sana seperti alat kelamin pria, swastika, serta lambang anti-semit.Caitlin akhirnya dipecat dari posisinya sebagai cheerleader tim tersebut.
Mengeluh di sosial media sekarang ini sepertinya sudah menjadi hal yang biasa. Namun jika kamu mengeluh soal pekerjaanmu, lebih baik kamu lebih berhati-hati jika tidak ingin bernasib sama seperti seorang wanita bernama Lindsey.
Lewat Facebook, Lindsey memposting bagaimana ia membenci pekerjaannya dan menyebut bosnya sebagai seorang gay yang cabul. Bos yang dimaksud kemudian membalas postingannya dan memecatnya saat itu juga.
Cameron Reilly merasa tidak dihargai oleh keluarga kerajaan, Kate Middleton dan Pangeran William ketika dua pasangan kerajaan ini melaju dengan mobilnya pada April 2011 lalu. Merasa kesal, Cameron Reilly kemudian melampiaskan kekesalannya lewat Facebook.
Lewat postingan yang berantakan, pria ini menyebut Kate Middleton sebagai “stupid stuck up cow” dan “posh bitch”. Postingan tersebut tentu dengan cepat ditemukan sehingga ia kemudian diberhentikan dari tugasnya di royal wedding sebelum akhirnya dipecat dari Istana Buckingham.
Dewan sekolah selalu memasang mata pada kegiatan online para guru. Christine Rubino dianggap ingin menenggelamkan murid kelas limanya sebelum ia menyebutkan bahwa ia benci dengan nyali dan sikap mereka. Sementara itu, Professor Gloria Gadsden membuat postingan bertanya dimana ia bisa menyewa pembunuh bayaran.
Dalam kasus lainnya, seorang guru seni, Chadwin Reynolds membuat komentar “ini seksi” pada foto salah satu muridnya yang ada di akun Facebook sebelum mencoba untuk mengajaknya kencan. Ketiga guru ini otomatis dipecat atas sikap mereka yang tidak pantas.
Para pramugari selalu identik dengan senyum yang ramah dan pelayanan yang menyenangkan. Tapi, ada banyak hal lain di balik itu semua. Setidaknya bagi para pramugari Virgin Airlines. Tahun 2008, perusahaan penerbangan ini mendapati 13 kru penerbangan menggunakan Facebook sebagai tempat untuk menghina para penumpang dan mengkritik standard keamanan perusahaan.
Dari banyak komentar yang ditulis, mereka menyebut penumpang sebagai “chavs” atau pemuda berkulit putih yang tidak berpendidikan dan agresif. Mereka juga mengatakan bahwa ada banyak kecoak di armada pesawat Virgin dan menyebutkan bahwa mesin jet pesawat tersebut diganti hingga 4 kali dalam satu tahun. Setelah proses investigasi yang panjang, para kru pesawat tersebut kemudian dipecat.
Kevin Colvin mengirimkan email ke bank tempat ia magang pada November 2007. Ia meminta ijin dengan alasan ada masalah keluarga yang cukup penting yang harus ia lakukan. Meski begitu, ternyata ia menghadiri sebuah pesta Halloween.
Parahnya Colvin memposting fotonya yang menggunakan kostum peri di Facebook dan atasannya, Davis, melihat foto tersebut. Davis kemudian tidak hanya memecat Calvin, tapi juga melampirkan foto Facebook Calvin di email dan menyebarkannya ke seluruh email kantor.
Meskipun contoh-contoh yang disebutkan tadi berasal dari luar negeri, tapi di Indonesia beberapa kali juga sering muncul masalah gara-gara status Facebook. Jadi, apa kamu masih mau memposting sembarangan tanpa pikir panjang?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…