Siapa sih yang tidak senang melihat potret kerukunan umat beragama? Tentunya hal itu menjadi satu fenomena yang sangat indah bila kita sempat menemukannya. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang, di mana muncul beberapa stigma tentang agama tertentu yang cenderung menyudutkan. Senang sekali rasanya saat belum lama ini mendengar berita tentang pembangunan sebuah masjid yang melibatkan kerabat dari Cina.
Iya, sebuah masjid di Aljazair sepertinya akan menjadi salah satu bukti adanya kerukunan antar negara serta umat beragama. Lantaran tempat ibadah umat muslim itu dibangun atas hasil kerjasama pemerintah setempat dan Cina.
Djamaa El Djazair atau Bouteflika adalah nama masjid yang sedang dibangun di wilayah Aljazair. Pembangunan masjid ini memang terkesan berbeda dengan tempat ibadah lainnya karena sangat menghebohkan masyarakat. Bagaimana tidak, tempat ibadah di tanah Aljazair ini disebut-sebut sebagai masjid terbesar di sana. Bahkan pemerintah setempat menyebutkan bahwa bangunan ini adalah tempat ibadah umat islam terbesar nomer tiga di dunia setelah Masjidil Haram dan juga Masjid Nabawi.
Bayangkan saja, bangunan ini memiliki menara dengan tinggi 264 meter yang menjadi menara tertinggi sekarang. Belum lagi ternyata luasnya bisa mencapai 20 ribu meter persegi dan dipercaya bisa menampung kurang lebih 120 ribu jamaah salat. Tentu saja hal ini jadi berita gembira untuk masyarakat setempat karena bisa merasakan beribadah di tempat yang sepertinya namanya akan diukir dalam sejarah layaknya dua masjid sebelumnya.
Masjid Djamaa El Djazair atau Bouteflika ini memang sepertinya memiliki keunikan dari berbagai sisi. Mulai dari gelarnya sebagai masjid terbesar ketiga di dunia, desain yang dimiliki, sampai pembuatnya pun menjadi bahan perbincangan. Bagaimana tidak, tempat ibadah yang khusus digunakan oleh umat islam ini ternyata merupakan bentuk kerjasama pemerintah Aljazair dengan Cina. Negara yang mungkin dirasa sangat jauh sekali dengan islam.
Sejak pemberitaan awal, pemerintah Aljazair sudah mengumumkan bahwa masjid terbesar ketiga di dunia itu dapat dibangun berkat bantuan negara Cina. Kedua negara ini tidak hanya berperan menanamkan investasi saja pada pembangunan rumah ibadah ini, melainkan juga turut melakukan rembuk bersama untuk membicarakan segala detail terkait desain, bentuk, serta ukuran. Gabungan ide dua negara ini lah yang sangat ditunggu-tunggu, pasalnya hanya melihat sekilas saja kita akan langsung dibuat terpesona oleh desain interior serta eksteriornya.
Aljazair dan Cina boleh dibilang adalah dua negara yang cukup bagus dari segi perekonomiannya. Itulah mengapa angka yang dikeluarkan untuk investasi pada masjid ini pun tidak main-main. Bayangkan Rp 14 triliun sengaja diberikan guna menciptakan satu rumah ibadah nyaman yang cukup menampung ribuan orang.
Dana yang besar memang dibutuhkan dalam pembangunan rumah ibadah ini. Karena memang menurut salah satu perwakilan dari perusahan konstruksi Cina yang membangun masjid ini, taraf pembangunan proyek tempat ibadah ini sangatlah tinggi. Bangunan ini dibuat dengan standar khusus sehingga nantinya bisa digunakan dan bertahan sampai dengan 1000 tahun. Dia juga menambahkan bahwa sekarang ini timnya sudah sukses melewati tahap pertama pembangunan masjid setelah kurang lebih lima tahun bekerja.
Beberapa waktu yang lalu, menteri perumahan Aljazair sempat menengok menara masjid tersebut bersama dengan duta besar Tiongkok di Aljazair serta perwakilan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC). Dalam kesempatan itu Abdelmadjid Tebboune selaku menteri mengatakan bahwa masjid itu adalah sebuah bangunan megah, lambang persahabatan Tiongkok dan Aljazair.
Pria tersebut juga menambahkan bahwa pihaknya sangat berterima kasih pada rekan-rekan dari Cina karena sudah sangat membantu mewujudkan sebuah karya seni berupa masjid indah itu. Masjid Djamaa El Djazair atau Bouteflika sepertinya bisa ditulis sebagai salah satu karya monumental seni untuk tempat ibadah.
Masjid Djamaa El Djazair atau Bouteflika sepertinya tidak hanya menjadi salah satu monumen seni ataupun masjid terbesar ke tiga di dunia, melainkan simbol kerukunan antara Aljazair dan Cina. Rumah ibadah yang telah dinanti-nanti ini dikabarkan akan selesai dibangun pada 2017 ini. Itu berarti tidak lama lagi masyarakat akan bisa menjajal sensasi salat di sebuah rumah ibadah yang nyaman ini. Masjid Djamaa El Djazair atau Bouteflika juga sekaligus bukti bahwa tidak semua anggapan miring kita tentang Cina itu benar, karena ternyata ada banyak sisi lain yang belum kita ketahui. Dan hal ini pastinya juga berlaku untuk kasus lainnya ya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…