Selebgram Laura Anna dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (15/12/21). Sehari sebelum meninggal dunia, ia sempat merasakan sesak napas dan dibawa ke IGD. Setelah merasa lebih baik, Laura pulang ke rumah. Namun, ia kembali sesak napas dan kondisinya menurun. Hingga akhirnya saat dibawa ke rumah sakit, Laura sudah dinyatakan meninggal dunia.
Nama Laura sendiri belakangan kerap diperbincangkan karena kasus yang menimpa dirinya. Satu tahun sebelum meninggal dunia, ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan kelumpuhan pada tubuhnya. Kecelakaan tersebut karena Gaga Muhammad, yang saat itu menjadi kekasihnya, menyetir dalam keadaan mabuk. Begini perjuangan Laura dalam memerangi penyakitnya.
Kronologi terjadinya kecelakaan Gaga dan Laura terjadi ketika mereka makan malam di hari sebelum kejadian. Pagi dini hari, tepatnya pukul 4.30 WIB, keduanya pulang melewati Tol Jogorawi dengan Gaga menyetir dan Laura tertidur di sebelahnya.
Karena masih dalam pengaruh alkohol, mobil yang dikendarai Gaga dan Laura mengalami kecelakaan, tepatnya pada 8 Desember 2019. Laura yang saat itu tertidur, terkejut saat dirinya sadar sudah berada di IGD dengan sakit di seluruh badan. Sementara Gaga mengalami luka ringan.
Baik Gaga dan Laura sama-sama mengakui bahwa keduanya dalam pengaruh alkohol. Namun Gaga mengatakan bahwa kecelakaan terjadi karena ia lelah dan mengantuk. Ia sempat tertidur dan saat bangun sudah ada truk di depannya. Kecelakaan pun tak dapat dihindari hingga mobil terbalik.
Lumpuh pasca kecelakaan, Laura melayangkan somasi kepada keluarga Gaga sebesar Rp12,6 miliar. Somasi diabaikan, Laura melaporkan mantan kekasihnya tersebut ke polisi pada 21 Oktober 2021. Gaga didakwa Pasal 30 ayat 3 UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ia terancam masuk bui maksimal 5 tahun atau denda Rp10 juta.
Sakit yang dialami Laura adalah cedera sumsum tulang belakang atau spinal cord injury. Karena penyakitnya ini, Laura tak bisa menggerakkan bagian atas pinggang hingga bagian bawah tubuhnya. Meski tak bisa digerakkan, tapi saat disentuh ia masih bisa merasakannya.
Memang, dibandingkan pasca kecelakaan kondisi Laura sudah membaik, sampai sebelum meninggal. Namun, tetap saja ia tak bisa berjalan dan tangannya susah bergerak. Ia sulit ke sana ke mari dan tak bisa memegang barang seperti HP.
Cedera ini terjadi karena rusaknya sumsum tulang belakang beserta sarafnya akibat tulang yang retak. Hal ini bisa terjadi karena trauma, penyakit, atau degenerasi. Pada Laura, ia mengalami cedera sumsum tulang belakang karena trauma, yaitu kecelakaan.
Gejala yang dirasakan tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi di sumsum tulang belakang. Yang umum terjadi adalah lengan dan atau kaki terasa semakin lemah, penurunan sampai kehilangan sensasi, seperti merasakan suhu dan sentuhan. Penderita penyakit ini bisa kejang, kesulitan bernapas, dan batuk. Gejala lainnya adalah kehilangan kontrol kandung kemih atau usus atau benjolan tak biasa di tulang belakang.
BACA JUGA: Ari Lasso Derita Kanker Limfoma, Kenali Gejala yang Tak Boleh Disepelekan Sebelum Terlambat
Bukan hanya menderita secara fisik, Laura pasti mengalami guncangan mental yang luar biasa akibat kecelakaan yang ia alami. Kini, Laura telah tiada. Semoga ia tenang di sisi-Nya dan tak lagi merasa sakit.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…