Baru-baru ini, Indonesia dikejutkan dengan penemuan cadangan gas terbesar yang ada pada blok Sakakemang. Menurut Manajer Senior Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas), Andi Arie Pangeran mengatakan, tambang tersebut masuk sebagai lima besar penemuan cadangan terbesar di dunia.
Temuan besar yang bernama Sumur Kaliberau Dalam (KBD) 2X tersebut, masih dalam tahap penelitian dan proses eksplorasi lanjutan. Nantinya, tahap pengerjaan akan dilakukan oleh Repsol, perusahaan tambang asal Spanyol. Disebut sebagai temuan terbesar di tahun 2018-2019, isi gas dalam perut blok Sakakemang konon sangat berlimpah ruah. Benarkah demikian?
Saat pertama ditemukan, potensi blok Sakakemang dinilai menyimpan cadangan gas dengan volume yang besar. Laman regional.kompas.com menuliskan, isi di dalam tambang tersebut ebanyak 2 triliun Kaki Kubik (Tcf). Tak heran jika blok Sakakemang akhirnya ditetapkan sebagai lima besar penemuan cadangan terbesar di dunia. Gas yang ada pada blok Sakakemang, merupakan Pengeboran sumur KBD-2x hasil eksplorasi Konsorsium Repsol, Petronas, dan Mitsui Oil Exploration
Sebagai operator blok Sakakemang, Repsol SA yang merupakan perusahaan minyak dan gas asal Spanyol, akan menggandeng dua mitra asing lainnya. Dilansir dari finance.detik.com, dua anggota konsorsium lainnya yang akan membantu pengerjaan adalah Petronas Malaysia dan Mitsui Oil Exploration Jepang. Perusahaan negeri Matador itu berhasil menjadi operator di blok Sakakemang setelah membeli Talisman pada tahun 2015. Alhasil, Repsol kini mengelola 4 wilayah kerja eksplorasi seperti East Jabung, Sakakemang, South East Jabung, dan Andaman 3.
Meski memiliki cadangan gas hingga 2 triliun Kaki Kubik (Tcf), pengerjaan blok Sakakemang masih dalam tahap eksplorasi dan penelitian lebih lanjut. Karena berada pada fase penemuan, cadangan tersebut belum bisa menjadi lapangan gas yang hasilnya akan diproduksi. Menurut Manajer Senior Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas) Perwakilan Sumbagsel, Andi Arie Pangeran mengatakan, butuh waktu 10 hingga 15 tahun hingga siap produksi.
Dengan adanya potensi cadangan gas pada blok Sakakemang, proyeksi hasil yang didapat bisa digunakan untuk memakmurkam rakyat sekitar-dalam hal ini Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel. Laman regional.kompas.com menuliskan, anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diperkirakan akan menembus Rp 7 triliun dalam 10-15 tahun ke depan setelah ditemukannya cadangan gas pada blok Sakakemang. Rencananya, hasil tersebut akan digunakan untuk menyuplai kebutuhan pembangkit listrik, penggunaan jaringan gas di Banyu Lencir dan Sungai Lilin dan mengurangi pengangguran dengan menyerap tenaga lokal sebagai pekerja.
BACA JUGA: Di Balik Gaji Selangit, Ada Banyak Duka yang Dialami Para Pekerja Perusahaan Minyak
Dengan temuan blok Sakakemang di atas, tak menutup kemungkinan Indonesia asih memiliki cadangan gas lainnya yang masih tersembunyi. Sayangnya, pihak asing masih ikut mengelola di dalamnya. Jika teknologi pertambangan Indonesia bisa mengalami kemajuan dalam beberapa tahun ke depan, tentu masyarakat berharap anak bangsa bisa mengelola potensi besar tersebut secara mandiri.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…