6. Kosem Sultan
Kosem Sultan juga merupakan seorang wanita yang berjuang untuk menghapuskan perbudakan. Dulunya ia merupakan budak pekerja yang dibawa dari Yunani ke Bosnia. Kemudian dia menikah dengn Sultan Ahmed I, Raja di Dinasti Ottoman yang sekarang dikenal sebagai negara Turki, dan kemudian berpindah keyakinan dengan memeluk agama Islam.
Setelah Sultan Ahmed I meninggal, Kosem Sultan memegang tampuk tertinggi kepemimpinan negara dengan jabatan Haseki Sultan atau permaisuri tunggal. Ketika berkuasa, ia mengeluarkan kebijakan dengan mewajibkan para pemilik budak agar memerdekakan budaknya setelah mereka bekerja selama 3 tahun.
7. Al Khayzuran bin Atta
Al Khayzuran bin Atta merupakan wanita muslim yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah perbudakan. Ia adalah ratu dari khalifah Dinasti Abbasiyah, Al Mahdi, sekaligus ibu dari Khalifah Al Hadi dan Harun Al Rasyid yang menjadi raja terbesar dalam sejarah Dinasti Abbasiyah. Sebelum menjadi ratu kerajaan, ia memiliki kehidupan yang suram karena diculik oleh Badui dan dijual di pasar dekat Mekah.
Karena kecantikannya, ia dibeli oleh Raja Al Mahdi dan menduduki posisi penting sebagai salah satu selir favorit raja. Sosok Al Khayzuran pun begitu dikenang namanya dan sampai diabadikan namanya dalam kepingan mata uang negara karena anaknya, Harun Al Rasyid, berhasil membawa kesejahteraan bagi rakyat Dinasti Abbasiyah.
Baca Juga :Cadas! 5 Negara Hebat Ini Menjadi Kiblat Senjata Militer Dunia, Indonesia?
Nah, itulah tujuh budak perempuan yang berhasil membawa perubahan dunia. Dengan keberanian, seseorang bisa melakukan apa saja untuk hal yang diyakininya. Seperti tujuh budak di atas, nasib lah yang mempertemukan mereka dengan keberanian dengan bumbu-bumbu masa lalu untuk mengubah masa depan dunia.