Rasa-rasanya, hampir tiap pekan kita selalu terusik dengan maraknya kasus pencaplokan karya anak bangsa. Mulai dari cendol yang diklaim Malaysia lah, kostum kuda lumping yang dipakai Miss Grand, hingga yang terhangat ada bolu batik khas Indonesia yang malah sukses di Singapura tapi sepi di negara sendiri. Miris bukan?
Hari gini, siapa sih yang nggak tahu camilan basah bolu gulung? Tentu sebagian besar masyarakat familiar dengan kelezatan roti gulung yang hadir dalam berbagai corak dan warna itu. Tapi apa kita sadar di antara banyaknya jenis bolu gulung ada yang bermotif batik? Jangan-jangan kita sendiri lebih hafal sushi atau minuman Thailand yang lagi booming ketimbang produk negara sendiri. Nah, sebelum terlambat, uraian berikut ini akan mengulas tentang bolu batik produk buatan anak negeri yang justru viral di Singapura tapi cenderung nggak laku di tanah air.
Kisah munculnya inovasi bolu gulung batik tergolong unik dan tak terduga. Siapa sangka seorang pengusaha bernama Retno Dyah yang biasanya tertarik hanya pada bisnis justru bergabung di grup memasak facebook. Saat di grup sedang heboh-hebohnya belajar membuat bolu gulung dengan berbagai karakter animasi, perempuan ini iseng pengen banget membuat bolu gulung yang berbeda. Lah kebetulan ada klien memesan batik, saat menggulung kain baik pesanan customer, Retno pun spontan terpikir untuk membuat bolu gulung dengan corak kain batik.
‘Nggak bisa karena nggak terbiasa’, barangkali itu yang dialami Retno. Sehari-hari memproduksi pakaian hingga tas batik dengan mudah, justru membuat sebuah roti gulung batik dirasa cukup membuatnya kewalahan. Sekali dibuat, rotinya malah bredel, kedua kalinya motif batik sudah nampak tapi rotinya bantet. Setiap hari anak dan suami pun diminta menjadi pencicip, di hari ketiga keluarganya menolak. Jengah diledek dan nggak tega keluarganya jadi kelinci percobaan, Retno memberikan kue buatannya pada ayam kampung peliharaannya. Setelah keukeh berjuang, perempuan ini akhirnya menemukan resep yang cocok di percobaan yang ke-15.
Seperti dalam pakaian, batik dalam bolu pun mempunyai makna tersendiri, semacam filosofi unik yang harus dipahami. Tidak semua orang mengerti hal ini, dan melalui bolu Retno pelan-pelan memberi penjelasan pada orang-orang di sekitarnya. Misalnya motif sidomukti melambangkan pengharapan kepada pengantin supaya hidup sukses, motif ini cocok banget untuk dibuat bolu hantaran. Ada jutu motif truntum yang makna di baliknya menceritakan kesetiaan seorang istri, kue bermotif truntum cocok disajikan di hari pernikahan. Selain itu guys, batik-batik motif cerah bisa kamu gunakan untuk hadiah ulang tahun buat sahabat, keluarga, dan mereka yang kamu cintai.
Setelah Retno mengunggah hasil kreasi batiknya di Facebook pada bulan Juni 2014, apreasiasi masyarakat sangat bagus. Ada yang memesan bahkan ingin belajar. Menanggapi hal itu, insting bisnis Retno langsung mencium bau-bau peluang. Tak perlu menunggu lama, Retno pun membuka perusahaan bolu batik. Nggak cuma itu , Retno juga membuka pelatihan pembuatan bolu batik bagi orang-orang di lingkungan sekitarnya. Setelah makin populer nih, perlahan-lahan muncul gerai bolu batik di berbagai daerah di tanah air. Peminatnya pun makin hari makin membludak.
Kalau kamu membuka mata sedikit lebar, pastilah tahu kenyataan anak muda jaman sekarang yang bisa dibilang korea-minded atau Jepang-minded. Buktinya, tongkrongan yang menyajikan Sushi, teobokki, mochi, kini lebih ramai ketimbang gerai bakso, bolu tape maupun bolu batik. Generasi kekinian kita lebih bangga jajan dorayaki yang mahal ketimbang beli kue putu buatan bangsa.
Namun lucunya, saat pengusaha Singapura memviralkan bolu batik semua orang rasa-rasanya pada geram dan kepanasan. Sebab bolu yang pasarnya sampai ke Malaysia, Jepang, Taiwan, hingga Inggris dan Jepang itu dibuat pebisnis Singapura bukan Indonesia. Jika ingin geram, kita juga selayaknya mencintai produk sendiri ketimbang produk asing. Dan lagi, meski bolu batik merupakan bisnis menjanjikan, generasi muda kita tak banyak yang berminat untuk belajar dan melestarikannya.
Fakta-fakta tentang bolu batik di atas harusnya bisa membuka mata hati kita ya guys untuk lebih mengenal dan mencintai produk negara sendiri. Sebab jangan sampai di kehidupan sehari-hari kita justru abai pada karya bangsa, dan baru peduli saat sudah dicamplok negara lain. Juga kedepannya, semoga pemerintah lebih peduli dan melakukan langkah konkret untuk melindungi karya masyaakatnya. Setuju kan guys?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…