Categories: Trending

Inilah 4 Hal yang Terjadi Jika Indonesia Benar-benar Memboikot Produk Amerika

Lantaran kasus Yerusalem yang dijadikan ibukota Israel jadi semakin memanas, beberapa ormas dan petinggi Indonesia sempat menyatakan akan memboikot produk Amerika yang ada di Indonesia. Diharap dengan ini, negeri paman Sam itu mengubah pemikirannya dengan menyalah aturan yang disepakati pihak internasional masalah Palestina.

Masih soal rencana boikot produk Amerika, sebenarnya efektif tidak sih jika benar-benar direalisasikan. Mengingat hampir setiap hari kita menggunakan produk paman Sam itu, bahkan setiap kita buka layar hape dan broswing ke Internet. Jadi seperti inilah kemungkinan yang bisa saja terjadi jika produk Amerika diboikot.

Indonesia jadi lebih mandiri dengan memberdayakan potensi yang ada

Jika benar produk-produk dari negara paman Sam benar-benar diboikot, maka tentu bumi pertiwi “dipaksa” untuk lebih mandiri. Ya hal itu mengingat sangat banyak produk dari Amerika yang sejatinya sangat membantu kehidupan masyarakat. Dengan keadaan yang seperti itu, mau tidak mau Indonesia harus berusaha mandiri dengan mengandalkan sumber daya yang ada baik itu manusianya hingga alamnya.

Ilmuwan Indonesia [image source]
Bisa saja nasib Indonesia seperti negara Korut, bukan masalah militer dan pemerintahannya, namun tentang pemanfaatan sumber daya. Ya akibat negara itu tidak menjalin hubungan dengan negara besar seperti Amerika, membuatnya berusaha berdiri sendiri dengan membuat produk-produk mandiri. Ya bisa dibilang kalau benar diboikot, Indonesia akan mandiri.

Di sisi lain, keterpurukan Indonesia karena hilangnya kerja sama

Ya mungkin Indonesia bisa mandiri, namun di sisi lain, bisa saja negeri kita ini jadi makin terpuruk. Ya pasalnya hampir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia menggunakan produk asal perusahaan Amerika. Semisal penggunaan Computer dengan processor Intel bahkan google pun adalah perusahaan asal negeri paman Sam.

Mengalami keterpurukan [image source]
Ya, meskipun pada dalam prakteknya perusahaan-perusahaan itu bekerja sama dengan beberapa negara lain semisal Israel. Tentu butuh persiapan besar buat Indonesia menghadapi segala keruwetan yang ada, jika salah ambil langkah, bisa saja malah Indonesia dalam keterpurukan.

Skenario hilang kerja sama dengan Amerika bahkan kemungkinan bermusuhan

Meskipun beberapa  sering mengalami perbedaan pendapat dengan Amerika, namun sejatinya kedua negara ini selalu berhubungan baik. Semisal masalah Yerusalem, negeri paman Sam mendukung Israel, sebaliknya Indonesia mendukung pihak Palestina. Nah jika langkah boikot, bahkan dalam waktu jangka panjang hingga permanen bisa saja memancing reaksi dari pihak Amerika.

Tidak bisa kerja sama lagi [image source]
Bisa saja negeri paman Sam itu memutuskan hubungan diplomatik dengan Indonesia, kemungkinan terburuk adalah memusuhi kita. Namun bagaimana lagi, memang itulah resiko yang harus diambil sebagai usaha Indonesia dalam menjalankan politik non-blok, pasalnya langkah yang diambil Trump beberapa waktu yang lalu dianggap menyalahi perjanjian international.

Tentangan dari beberapa pihak yang tidak setuju, terutama pihak intern sendiri

Melihat Keputusan yang diambil berdampak besar, tentu akan ada persinggungan dari beberapa pihak. Ya kembali lagi, mereka melihat kemungkinan negatif yang terjadi lantaran bumi pertiwi masih belum mampu baik secara SDM atau SDA. Sedangkan di sisi lain bakal ada pihak yang benar-benar mendukung rencana ini mengingat hal ini bisa menjadi trigger buat kemandirian Indonesia.

jadi dua kubu [image source]
Tidak hanya rakyat kecil, bahkan para anggota dewan dan tokoh penting pun bakal terbagi jadi dua kubu. Tak perlu jauh-jauh, sejak rencana awal boikot dilakukan, MUI pun merasa masih kurang jika langkah itu saja. Ya, mesti ada kerja sama antar bangsa dalam menyikapi langkah ekstrim yang diambil Trump itu, karena Indonesia saja tidak cukup.

Ya bisa dibilang boikot adalah sebuah langkah yang lumayan efektif dalam menyikapi hal yang kontroversial semisal masalah Yerusalem ini. Namun demikian, tentu kita mesti berfikir masalah dampak apa saja yang bisa terjadi. Kalau bisa menanggulanginya sih oke, namun kalau tidak malah bakal jadi masalah baru. Tetapi kalau seluruh negara kompak melakukan langkah itu, lain lagi cerita.

 

 

Share
Published by
Arief

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

2 weeks ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago