Media sosial awalnya memang bertujuan untuk saling terhubung dengan teman dan keluarga. Tapi, sekarang fungsinya sudah banyak berkembang hingga menjadi tempat beradu argumen, dan menyebarkan berita kebohongan.
Beredar sebuah screenshot di Facebook yang menggambarkan postingan status Facebook bernam Sugianto. Dalam postingan tersebut, terdapat sebuah foto yang tampaknya seperti pihak berwajib sedang merusak dan menendang mesin ketik seorang pria.
Caption foto tersebut mengungkapkan bahwa seorang PNS ini mengusir paksa seorang juru ketik tua di pinggir jalan di Semarang atas perintah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Tentu saja jika berita ini benar adanya, maka hal ini akan menjadi masalah yang serius.
Para pengguna akun Facebook lain yang menyadari hal ini, tentu akhirnya justru menertawakan kesalahan fatal pembuat postingan tersebut. Si pembuat postingan memang sudah lama menyebarkan postingan yang berisi amarah terhadap pemerintah dan berita yang dipertanyakan kebenarannya di grup Facebook “Relawan Jokowi Menuntut Jokowi Lengser”. Ia bahkan juga menyebarkan berita bahwa usaha katering milik putra Jokowi menggunakan arak. Karena hal-hal inilah, maka banyak orang yang mulai mengkritik akun tersebut dengan kata-kata kasar karena dianggap menyebarkan fitnah.
Kalau dulu peringatan yang populer adalah ‘Mulutmu Harimaumu’, mungkin kini juga bisa semakin berkembang menjadi ‘Tulisanmu, Harimaumu’. Banyak orang sepertinya masih saja tidak sadar bahwa apa yang mereka tulis di sosial media bisa dilihat oleh jutaan manusia di seluruh dunia. Menuliskan hal-hal yang berbau fitnah dan kebencian pada akhirnya hanya akan memberikan masalah tidak hanya bagi orang lain, tapi juga diri sendiri.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…