Kisah Adang Yusril, Seorang Pemuda yang Akhirnya Dapat Segera Umrah dengan Berhenti Merokok dan Pacaran

Saat ini merokok sudah seperti sebuah budaya di negeri ini. Baik tua atupun muda, pria atau wanita sudah banyak yang menjadi seorang perokok. Hasilnya bukan hanya kerugian untuk diri sendiri, orang sekitarpun harus menerima imbas dari asap rokok. Berbagai cara pemerintah dilakukan untuk menekan jumlah perokok seperti memasang gambar penyakit mengerikan akibat rokok atau menaikkan harga penjualannya. Alih-alih berhenti, masyarakat malah semakin giat dalam membeli rokok.

Namun hal yang berbeda justru dilakukan oleh seorang asal Banten. Pria bernama Adang Yusril ini memutuskan untuk berhenti merokok dan lebih memilih untuk menabung. Ternyata dalam setahun hasilnya sangat luar biasa, bahkan uangnya bisa dia gunakan untuk umrah. Penasaran dengan ceritanya? Simak ulasan berikut.

Memutuskan berhenti merokok

Pemuda dengan nama akun facebook “ Adang Yusril (Melangkah Lebih Maju)” ini menjadi viral di media sosial beberapa waktu yang lalu. Pasalnya pria ini memutuskan untuk berhenti merokok demi menunaikan ibadah umroh. Setiap hari uang yang biasa dia gunakan untuk merokok dialihkan untuk ditabung di sebuah celengan miliknya.

Diperkirakan mungkin butuh waktu tiga tahun lagi untuk bisa sampai pada cita-cita mulianya pergi ke tanah suci. Yusril sendiri tidak pernah mengira saat menghitung uang di celengannya, dalam setahun hasilnya benar-benar fantastis.

Memilih tidak pacaran demi umroh

Bukan hanya berhenti merokok, pria ini juga memutuskan untuk berhenti pacaran demi cita-citanya untuk umroh terkabul. Menurut perhitungannya, saat pacaran minimal dia harus mengeluarkan uang hingga 300 ribu dalam sebulan. Uang tersebut digunakan untuk mentraktir pacarnya, mengajak pergi jalan-jalan hingga membelikan hadiah. Itu bukanlah angka yang  sedikit dan bakal lebih bermanfaat jika ditabung untuk umroh.

Dengan cara ini, dalam satu tahun, pria ini dapat mengantongi kurang lebih Rp 3,6 juta untuk tambahan pergi umroh. Berdasarkan perhitungan tersebutlah pria dengan nama akun “Melangkah lebih maju” ini memilih untuk melajang saja.

Angka yang sangat besar dalam setahun

Menurut pria ini, dalam sehari dia bisa menghabiskan sampai Rp 15 ribu hanya untuk membeli rokok. Itu berarti kurang lebih ada Rp 450 ribu rupiah yang dibakar dalam waktu sebulan. Akhirnya Yusril pun memutuskan untuk stop merokok dan memasukkan jatah rokoknya pada sebuah celengan plastik. Dalam setahun, pria ini membuka celengan tersebut untuk melihat berapa jumlah uangnya. Dia terkejut saat mendapati bahwa dia sudah mengantongi uang Rp 8,7 jutaan.

Pria ini berencana bulan depan untuk menambah uang celengannya menjadi 20 ribu perhari bukan 15 ribu lagi. Dengan begitu harapannya, ia bisa menjejakkan kaki lebih cepat di tanah suci. Perkiraannya, dengan menaikkan uang celengan, dalam waktu dua tahun saja Yusril bisa melihat Kakbah.

Terinspirasi seorang penulis sekaligus motivator

Keinginan pria ini untuk berhenti merokok ternyata terinspirasi oleh seorang penulis sekaligus motivator yang bernama Ippho Santosa. Berkat sang motivator, Adang Yusril sadar bahwa telah banyak kerugian yang dia alami akibat menjadi seorang perokok. Padahal uang tersebut dapat saja dia gunakan untuk hal-hal yang lebih berguna. Dan sekarang, nyatalah ucapan dari Ippho Santosa tersebut, kini Adang Yusril dapat segera menunaikan ibadah umrah dengan uang hasil tabungannya.

Setelah foto celengan uang Adang Yusril ini diunggah di facebook, banyak sekali yang mendukung apa yang dilakukan pria ini. Dulu, mungkin dia terinpirasi oleh orang lain, namun sekarang Adang Yusril malah menjadi inspirator yang menyadarkan banyak orang untuk berhenti merokok dan menggunakan uangnya untuk hal-hal yang lebih berguna.

Setiap orang memang butuh motivasi untuk berhenti melakukan hal yang disukainya. Dalam hal rokok, Yusril menggunakan umroh sebagai jimatnya. Dengan teknik yang sama kita juga tentu bisa. Misalnya beli motor sport atau nabung buat modal nikah nanti. Apa pun itu, lebih bijaklah menggunakan uang. Daripada dibakar, mending ditabung, ya kan?