Seperti ungkapan “sudah jatuh tertimpa tangga”, itulah yang dialami Aspin Ekwandi seorang warga Desa Sinar Bulan Provinsi Bengkulu. Bagaimana tak miris, hatinya harus hancur karena sang buah hati yang baru beberapa hari lahir meninggal dunia. Tak hanya itu, kembali ia harus menelan pil pahit karena ambulan rumah sakit menolak mengantar jenazah anaknya ke rumah. Sebab, uang yang dimiliki Aspin tak cukup untuk membayar ambulans tersebut.
Jadilah Aspin membawa jasad si bayi dengan angkutan umum. Agar tak dicurigai sopir, laki-laki ini meletakkan jasad anaknya di dalam tas plastik yang biasa digunakan sebagai tempat pakaian. Sepanjang perjalanan 227 km Aspin memangku jasad sambil menahan tetesan air mata yang tetap mengalir deras di hatinya.
Kondisi bayi yang memburuk pun akhirnya dirujuk ke RSUD M Yunus yang ada di Kota Bengkulu. Di rumah sakit ini, bayi Aspin dan Sulismi mendapat perawatan intensif dan masuk Unit Gawat Darurat (UGD). Penanganan bagi bayi premature pun dilakukan. Namun sayang, si bayi tidak kunjung membaik dan akhirnya meninggal.
Tak pernah terbayangkan betapa ngilunya hati Aspin. Harus kehilangan anak, ia pun dipersulit dengan susahnya menyewa ambulan gara-gara harganya yang mahal. Belum lagi, sang anak yang telah tiada itu dibawanya di kantong yang semestinya tak pantas. Tapi, ia tak punya pilihan lain. Semoga ini jadi perhatian bagi semua orang agar selalu membantu saudara-saudara kita yang kesulitan seperti ini.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…