2. Sekolah Corjesu
Jika kita melewati jalanan di sekitar Rumah Sakit Saiful Anwar, di seberangnya terdapat bangunan tua besar yang dikenal sebagai sekolah Corjesu. Sejak awal, bangunan tersebut memang digunakan untuk sekolah, tapi bukan sekolah SMA seperti sekarang ini.
Pada 8 Februari 1900, Mgr. Staal yang ingin mendirikan biara dan sekolah akhirnya membeli tanah di Jalan Celaket. Pada 3 Maret 1900, tanah tersebut dibangun dan pada tahun 1930 secara resmi digunakan sebagai sekolah pendidikan guru dengan nama SPG Santo Agustinus. Pada masa pendudukan Jepang, sekolah ini kemudian diambil untuk keperluan Jepang.
Pada November 1945, sekolah ini dijadikan markas sementara sekolah militer divisi VII Suropati sebelum pindah ke bekas asrama Marine Belanda di Jalan Andalas. Saat kejadian Agresi Militer I pada 30 Juli 1947, sekolah ini juga ikut dibakar. Kemudian dibangun kembali pada 15 Juli 1951 dan dijadikan SMA Corjesu pada 1955.