Sebuah lagu dari band yang sudah lama bubar, Peterpan, yang berjudul Tak Ada yang Abadi, tampaknya menjadi sebuah reminder bagi punggawa musik Indonesia. Dari sekian banyak band yang menjamur, satu per satu telah kehilangan karismanya. Hal tersebut biasanya terjadi setelah ditinggal oleh sang vokalis.
Pernahkah kalian menyadari fenomena ini? Aneh sih, tapi memang itulah kenyataannya. Oleh karena itu, Boombastis.com akan menyajikan band-band yang nasibnya pilu ketika ditinggal oleh sang vokalis. Check this one out!
Keputusan vokalis Kerispatih yaitu Sammy pergi meninggalkan bandnya untuk memulai solo karir memang tidak bisa diganggu gugat. Kala itu banyak pihak yang bersedih, terutama para mahapatih, alias fans dari band yang digawangi Badai dan kawan-kawan ini.
Setelah ditinggal Sammy, Kerispatih masih sempat membuahkan satu karya dengan posisi vokalis yang diisi oleh Badai sendiri. Namun, hal tersebut tampaknya tak membawa dampak positif dan Kerispatih pun kehilangan masanya. Hingga sekarang, nama band Kerispatih sudah jarang sekali terdengar di dunia hiburan.
Sebelum bersama Once, Dewa 19 lebih dulu terdiri atas formasi Ari Lasso (vokalis), Ahmad Dhani (keyboard), Andra Junaidi (gitaris), Aksan Sjuman (drummer). Namun, formasi itu pun berganti-ganti hingga tahun 2000an tidak hanya di posisi vokal saja. Meski begitu, perginya Ari Lasso dari Dewa 19 cukup mengguncang.
Setelah Ari Lasso bersolo karir, posisinya digantikan oleh Once. Namun tampaknya dirinya juga tidak betah bekerja sama dalam sebuah band dan memilih untuk menjalani solo karir. Dilansir dari grid.id, ia pun mengaku lebih nyaman untuk bersolo karir. Kini, kabar Dewa 19 juga sudah tak pernah terdengar lagi, meski beberapa waktu lalu mereka sempat reuni sih dengan sebuah konser.
Beberapa tahun silam lagu Drive yang berjudul Bersama Bintang terus terdengar di telinga kita. Hal tersebut dikarenakan lagu dari Anji dan kawan-kawan ini menjadi sebuah soundtrack sinetron laris kala itu. Namun, setelah mengeluarkan beberapa single dan bahkan album bersama, Anji memutuskan untuk keluar.
Melihat karir sang mantan vokalis yang sukses tidak membuat Drive menyerah. Mereka malah mencari pengganti Anji hingga ada dua orang yang mengisi posisi tersebut. Meski masih tergabung dalam sebuah band dan masih manggung, nama Drive benar-benar jarang terdengar setelah kehilangan Anji.
Pernah menjadi primadona anak remaja, band yang digawangi oleh Charyly, Pepeng dan Pepep ini redup ketika ditinggal sang vokalis. Apalagi setelah itu disusul oleh sang gitaris, Pepeng. Mereka lalu membuat band sendiri yang terdiri dari Charly dan Pepeng.
Tak mau nama ST 12 hilang, Pepep tetap mempertahankannya dengan menggandeng beberapa musisi lainnya. Namun, hingga sekarang warga Indonesia lebih familiar dengan Setia Band (Charly dan Pepeng), ketimbang ST 12 yang dijalankan oleh Pepep sendirian.
Nama band Jikustik sempat booming pada akhir tahun ‘90an. Albumnya pun cukup laris dan bahkan lagunya sempat menduduki chart teratas selama berminggu-minggu. Namun tampaknya, hal tersebut tidak menjamin keutuhan sebuah band.
Pada sekitar tahun 2009, sang vokalis Pongky bergabung bersama beberapa punggawa band lainnya untuk membentuk projek bersama yang berjudul The Dance Company. Pada saat itu masih belum ada kabar bahwa Jikustik bubar, namun tak lama setelahnya Pongky memutuskan untuk keluar dari band lamanya.
Sama seperti Dewa 19 dan Drive yang melakukan pergantian personil, Cokelat pun begitu pasca ditinggal oleh Kikan. Perempuan yang memiliki suara khas ini sangat disayangkan ketika memutuskan untuk pergi dari band yang jadi idola para remaja tahun 2000an ini.
Tak perlu berpikir lama, Cokelat pun menggandeng jebolan Indonesian Idol Sarah untuk menggantikan Kikan. Sayangnya, suaranya tidak seikonik mantan vokalis Cokelat sehingga ia pun memilih untuk keluar. Sekarang kabarnya Cokelat sudah memiliki vokalis baru lagi, namun tak pernah terlihat di layar kaca.
Ketika sang vokalis Pasha memutuskan untuk berpindah dari jalur musik ke politik, ia sempat bertanya tentang pendapat rekan-rekan satu bandnya. Para punggawa Ungu tersebut pun tak masalah dengan keputusan Pasha, karena ia berjanji akan tetap berkarya dengan mereka.
Namun, sempat mendapat kecaman juga bagaimana seorang pejabat yang mengurusi negara bisa maksimal jika masih manggung ke sana kemari. Setelah melepas Pasha pergi, band Ungu melakukan hiatus yang cukup lama. Hingga sekarang pun mereka belum melakukan come back dan membuat para fans menunggu.
Beberapa saat lalu penyanyi dari lagu hits Akad ini mengumumkan untuk mundur dari Payung Teduh lewat akun instagram pribadinya. Pria yang akrab disapa mas Is ini memiliki alasan yang cukup kuat. Ia berpikir bahwa Payung Teduh sudah lama tidak berkarya dan lebih mementingkan manggung.
Meski mereka berjanji akan menyelesaikan albumnya pada akhir tahun ini, tapi apa jadinya jika Payung Teduh terus berjalan tanpa mas Is dengan suara khasnya? Menurut boombers akankah nasib Payung Teduh sama dengan senior-seniornya di atas?
Itulah 8 band legendaris Indonesia yang redup namanya setelah ditinggal sang vokalis masing-masing. Meski begitu, biasanya sang vokalis yang walk out malah memilikir karir yang lebih cemerlang. Ya, bagaimana pun nantinya nasib para band di atas, kita patut berterima kasih karena mereka sudah menghasilkan karya-karya baik yang menemani hari-hari kita selama ini.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…