Korea Utara mungkin bisa kita anggap sebagai negara dari planet lain yang terdampar di bumi. Apa yang diangap normal di sana jarang sekali ditemukan di bagian dunia lain. Sedangkan apa yang dianggap normal di sini, diharamkan di sana.
Kita mungkin sudah tahu beberapa hal mengenai aturan di Korea Utara seperti pelarangan penggunaan internet, model rambut yang terbatas, rakyat yang mendewakan pemimpin, dan kebencian mereka terhadap Amerika. Tapi masih banyak hal yang belum kita ketahui tentang negara komunis ini. Sebagian dari peraturan-peraturan tidak masuk akal dari pemerintah Korea Utara mulai diungkap turis-turis yang pernah berkunjung ke Korea Utara.
Jika Arab Saudi mulai menggunakan kalendar Masehi, maka Korea Utara tetap keukeuh menggunakan kalendar mereka sendiri yaitu Juche. Saat ini bukanlah tahun 2017 di Korea Utara, melainkan tahun 105. Mereka tidak mengenal kalendar yang biasa gunakan karena sejak tahun 1997, Korea Utara menerapkan penanggalan Juche yang dimulai dari hari lahir Kim Il Sung, 15 April 1912.
Bayangkan jika kita diharuskan menghafal pidato Ir. Soekarno. Jangankan pidato, menghafal teks proklamasi saja kita lupa-lupa ingat. Anak-anak di Korea Utara harus menjalani sistem pendidikan seperti ini. Mereka harus menghafal pidato-pidato dari pemimpin pertama mereka. Tidak hanya itu, mereka juga belajar 100 kisah kehidupan Kim Il Sung dan diwajibkan untuk meniru gaya hidupnya.
Pernah melihat potret anak-anak Korea Utara tanpa seragam sekolah? Rasanya susah sekali ya menemukan foto anak-anak bermain dengan bebas di sana. Setiap foto selalu menunjukkan mereka mengenakan seragam sekolah meskipun mereka tidak berada di sekolah. Itu dikarenakan mereka memang diwajibkan untuk selalu berseragam.
Meskipun secara teknis Kim Jong Un saat ini menjabat sebagai presiden, namun masyarakat Korea Utara tidak boleh memanggilnya dengan gelar tersebut. Hanya Kim Il Sung yang boleh disebut sebagai presiden. Rakyat harus memanggil Kim Jong Il dengan sebutan jendral, sementara untuk Kim Jong Un, mereka memanggilnya dengan sebutan marsekal atau perwira tinggi.
Setiap rumah tangga tidak diwajibkan menggantung foto keluarga mereka di dinding, namun harus memasang potret Kim Il Sung dan Kim Jong Il. Mereka pun wajib membersihkannya setiap hari dengan handuk khusus. Kadang kala terdapat sidak dari pemerintah untuk memastikan potret pemimpin mereka dalam keadaan terpasang dan bersih.
Sebelum ini kita belum pernah mendengar adanya peraturan untuk mengambil foto patung seorang pemimpin. Kita boleh mengambilnya dari sudut mana saja dan bagian patung apa saja. Ini tidak berlaku di Korea Utara. Setiap orang harus membungkuk terlebih dahulu di depan patung. Kemudian saat mengambil foto, pastikan seluruh bagian patung masuk dalam frame. Jika tidak, itu akan dianggap sebagai penghinaan. Saat foto selesai dicetak, pastikan juga hasilnya tidak terlipat dan jangan sekali-kali membuangnya!
Apa yang tertulis di sini masih belum mencerminkan Korea Utara secara keseluruhan karena wisatawan hanya boleh mengunjungi tempat-tempat tertentu dan mendapat informasi-informasi terntentu. Mereka juga tidak bebas bertanya karena banyak sekali hal-hal yang tabu, seperti tanggal lahir Kim Jong Un yang dirahasiakan. Masih ada banyak hal tentang Korea Utara yang belum terungkap. Entah apa lagi yang akan kita dengar dari mereka yang bisa bikin kita geleng-geleng kepala.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…