Lama Tak Terdengar Gaungnya, 5 Atlet Tanah Air Ini Banting Setir Jadi Petugas Partai

Sebagai seorang olahragawan politik pastinya bak ‘hutan belantara’ untuk mereka. Hal ini disebabkan oleh kebisaan mereka banyak dihabiskan di lapangan atau kejuaraan. Namun tidak begitu untuk atlet ini, yang sudah mantap hati untuk masuk dunia tersebut. Belajar dan pengalaman agaknya menjadi senjata mereka untuk mengarungi perpolitak tanah air.

Tidak berhenti disitu saja, pikiran serta perhitungan juga digunakan untuk masuk ke sebuah partai tanah air. Jadi bisa dikatakan mereka tidaklah sembarangan untuk masuk dunia politik. Meski kiprahnya di panggung tersebut belum terlihat, namun jiwa sportif yang melekat dapatlah menjadi modal baik memegang mandat rakyat. Siapa sajakah mereka? Untuk menjawab rasa ingin tahumu Boombastis beri ulasannya sebagai berikut.

Pebulutangkis nasional bergabung dengan Demokrat

TaufiK Hidayat pastinya bukanlah nama yang asing di telinga kita semua. Selain atlet yang memiliki sikap satun, melalui dirinya lah beberapa kali bendera merah putih berkibar di luar negeri.

Putuskan berhenti dari olahraga yang membesarkan namanya yakni Badminton lima tahun lalu, kini terlihat menggeluti dunia baru dalam hidupnya. Dilansir laman CNN, bapak dua anak ini resmi bergabung ke Partai Politik Demokrat. Kedekatan dengan pembina partai yakni Susilo Bambang Yudoyono disebut membuat ia metuskan untuk gabung partai identik warna biru tersebut.

Chris Jhon bating setir dari ring tinju ke dunia politik

Seperti halnya Taufik Hidayat tadi, Chris Jhon juga banting setir ke dunia politik. Butuh waktu seminggu saat itu buat dirinya memutuskan bergabung bersama Demokrat. Alasan atlet berjuluk Dragon, ini lantaran partai tersebut memenuhi syarat yang diajukan oleh dirinya.

Dilansir laman, Tribunsport, pria bermukim di Jawa Tengah menginginkan apabila ingin tetap bisa fokus memajukan olahraga nasional. Cita-cita besar ini pastinya menjadi angin segar di suramnya prestasi atlet nasional. Chris Jhon sendiri bergabung dengan partai identik dengan warna biru itu Februari 2018 lalu.

Ricky Subagja ikuti jejak Taufik Hidayat berpolitik di tanah air

Bagi generasi milenial nama Ricky Subgja tentunya tidaklah familiar untuk mereka. Namun bagi Indonesia dia termasuk pahlawan bulu tangkis yang kerap harumkan nama negara di kancah dunia. Seperti halnya dua olahragawan tadi dirinya juga mantap bergabung ke panggung politik nasional.

Pria yang lahir 47 tahun yang lalu bergabung bersama Demokrat di tahun 2018 ini. Belum diketahui pasti apa alasan Ricky bergabung dengan partai identik warna biru itu, tapi yang pasti keinginannya untuk terus mengabdi pada negara yang utama. Bersama 21 nama artis dan atlet ia langsung dilantik oleh mantan Presiden ke lima Indonesia.

Markus horizon bergabung dengan partai hary tanu

Dualisme liga dan mulai menurunnya performa akibat cedera membuat nama Markus perlahan meredup. Di tengah kejadian tersebut pernah membuatnya harus bermain tarkam untuk menambah penghasilan. Sampai akhirnya Markus membanting setir menekuni profesi baru.

Pekerjaan ini, tentunya tidak akrab dengan dirinya sering jatuh bangun di lapangan. Pada tahun 2016 pria berkepala pelontos mulai terjun pada kancah politik nasional. Menggandeng Partai Perindo dirinya resmi menjadi kader partai milik Hary Tanoesoedibjo dan sebelumnya bergabung dengan PAN.

Legenda Tenis Indonesia Yayuk Basuki pegang amanat nasional

Dari deretan nama tadi Yayuk Basuki bisa dikatakan atlet yang sukses berada di panggung politik. Hal ini tercermin dari terpilihnya dirinya masuk menjadi anggota legislative DPR RI Priode 2014-2019. Ia terpilih saat bersaing di daerah Jawa Tengah saat pemilu beberapa tahun lalu.

Sebagai mantan altet yang memegang amanat rakyat, Yayuk Basuki juga memiliki cita-cita mulia untuk olahraga yang membesarkan namanya. Dilansir laman Viva, wanita kelahiran Yogyakarta ini berkeinginan memajukan olahraga Indonesia. Berkat hal tersebut juga kini dirinya di tempatkan pada komisi olahraga.

Kisah banting setir beberapa atlet ini menjadi cerita yang unik di Indonesia. Pasalnya kenapa dunia yang penuh ‘intrik’ tersebut yang dipilih. Tapi, terlepas dari hal tersebut mereka menunjukkan pada kita apabila keinginan abdikan pada negara dari para atlet itu tak pernah padam. Besar harapan apabila ke depan bisa menyalurkan aspirasi rakyat.