Cincin Mesir [image source]
Di mana pun tempatnya, seperti apapun budayanya sebuah pernikahan pasti akan dilengkapi dengan yang namanya cincin. Katanya sih cincin ini digunakan sebagai simbol pengikat pasangan, meskipun lama-kelamaan banyak orang menggunakannya sebagai ajang gengsi semata. Tapi sebenarnya tahukah kalian seperti apa asal muasal cincin ini digunakan?
Nampaknya tidak banyak orang sekarang memahami sejarah benda kecil tersebut ya. Bagi kebanyakan pasangan sekarang yang penting segera disiapkan mengikuti kebiasaan yang ada selama ini. Namun ada baiknya kita tahu terlebih dahulu bagaimana sih awalnya lingkaran kecil ini menjadi barang sakral untuk hari bahagia kita.
Para ahli menyatakan bahwa cincin pernikahan pertama kali digunakan pada zaman Mesir kuno sekitar 6000 tahun lalu. Wanita Mesir saat itu senang menggunakannya karena dapat memeprcantik tangan mereka. Dulunya cincin tidak dibuat dari emas berlian, tetapi dari bahan sederhana seperti tulang binatang, gading gajah, maupun kulit hewan lainnya.
Seperti yang kita tahu bahwa sebuah cincin memiliki bentuk lingkaran sempurna dengan lubang di bagian tengah. Ternyata itu dibuat bukan hanya agar pas bila dimasukkan pada jari pasangan, melainkan lebih dari itu. Kepercayaan Mesir menyebutkan bahwa bentuk lingkaran melambangkan keabadian yang diharapkan pemakainya akan memiliki kisah yang abadi.
Mungkin hal ini juga sempat menjadi pertanyaan banyak orang ya mengapa setiap pasangan yang menikah harus menenangkan cincinnya di jari manis sebelah kiri. Kenapa tidak di jari lain saja? Ternyata menurut kepercayaan leluhur, jari manis itu terdapat pembuluh darah yang dikenal dengan nama Vena Amoris atau pembuluh darah cinta.
Mayoritas negara memang memasangkan cincinnya di jari manis sebelah kiri. Tapi untuk negara seperti Norwegia, Russia, Ukraina, Bulgaria, Polandia, Austria, Portugal, Spanyol pasangan yang menikah memasangkan cincin pernikahan di jari manis tangan kanan.
Ternyata benda sekecil cincin pernikahan bukan hanya sekedar pelengkap dalam sebuah perkawinan, melainkan memiliki sejarah dan filosofi yang sangat dalam untuk hubungan sebuah pasangan. Seru sekali memang bila kita mempelajari asal muasal sebuah benda yang sudah sangat akrab dengan keseharian kita.
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…