Berbagai cabang olahraga sudah diikuti oleh Indonesia, namun cabang olahraga satu ini terbilang cukut sulit dan berbahaya. Olahraga tersebut adalah Panahan Berkuda. Terbilang sulit karena penunggang kuda harus memanah dengan naik di atas kuda yang sedang berlari. Tentu saja sang atlet harus fokus memegang busur dan melepas tali kekang kuda.
Di Indonesia sendiri, olahraga ini terbilang awam. Namun siapa sangka, pemenang International Horseback Archery 2021 dimenangkan oleh Arum Nazlus dari Indonesia pada saat ia berusia 13 tahun. Gadis kelahiran Depok 14 Mei 2008 ini, mulai dikenalkan olahraga panahan saat berusia 8 tahun. Selengkapnya tentang Arum Nazlus, berikut kisahnya.
Arum latihan memanah sejah kelas 2 SD. Arum bersekolah di SDIT Asalamah dan lulus tahun 2020. Juli 2022 ia akan bersekolah di MILBOS (Maghfirah Islamic Leadership Boarding School), yang menyediakan akivitas panahan berkuda. Dengan fasilitas yang disediakan sekolah, Arum dapat terus latihan berkuda dan menghafal Al-Qur’an.
Siapa sangka, Arum dulunya takut dengan kuda dan pernah jatuh dari kuda. Namun ia langsung diterapi agar tidak trauma naik kuda. Arum sendiri memiliki kuda kesayangan yang berusia dua tahun bernama Asharia.
Sunaryo Adhiatmoko, selaku Sekertaris Jendral Komunitas Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) yang juga merupakan ayah Arum, mendidiknya bersama kedua saudaranya, Arsa Wening dan Kharisma Zaky. Ia dilatih untuk menguasai kemampuan memanah ground dan memanah cepat. Mereka dilatih untuk memiliki insting memanah dengan baik.
Selama dua tahun, Arum belajar menunggang kuda dan memanah sekaligus. Mereka juga berlatih di halaman rumahnya di kawasan Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka dilatih untuk menjadi pemimpin dan berani menjinakkan kuda. Karena, bila takut dengan kudanya, maka mereka tidak bisa menggendalikan kuda tersebut.
Arum mempersiapakan diri mengikuti lomba Panahan Berkuda dengan peraturan yang ketat. Para peserta lomba tidak membawa kuda mereka sendiri, melainkan akan menunggangi kuda berdasarkan undian. Mereka harus bisa beradaptasi dengan kuda mereka secara cepat dalam dua hari.
Bila kuda yang didapat tidak menurut, maka para atlet harus segera mencari cara agar sang kuda mau menurut. Bila kuda tidak menurut, bahaya jatuh dari kuda sangat memungkinkan bisa saja mendapatkan cedera ringan bahkan cedera serius.
Sejak masih muda, Arum sudah mengantongi prestasi yang luar biasa. Ia memenangkan juara umum di International Horseback Archery Siege System di Istanbul Turki pada tahun 2021. Saat itu, usianya baru 13 tahun.
International Horseback Archery Circukar Track, yang pada saat itu tepat sehari sebelum 17 Agustus 2021, yang diikuti 37 peserta dari 10 club panahan Turki, Denmark, Indonesia. Arum menjadi juara umum dan menjadi pemanah berkuda putri yang memenangi kejuaraan Horseback Archery tingkat Internasional. Olahraga internasional ini disebut juga ethnosport dan berpusat di Korea Selatan.
BACA JUGA: Mischka Aoki dan Devon Kei, Kakak Beradik Jenius yang Gondol 33 Medali Selama Tahun 2021
Kemenangan yang diperoleh Arum merupakan kerja keras dan usaha dari semua pihak. Tanpa dukungan keluarga mustahil mendapatkan hasil yang baik. Oleh karena itu lingkungan sekitar memiliki peran penting dalam sebuah kesuksesan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…