Inspirasi

Kisah Arista, Siswa Berprestasi dengan 700 Piala tapi Sempat Ditolak Masuk Sekolah Negeri

Seseorang dengan prestasi gemilang, biasanya akan mendapatkan kesempatan yang luar biasa besar. Seperti para siswa dengan prestasi akademik, akan berkesempatan mendapatkan beasiswa di sekolah yang bagus. Namun, siapa sangka ada seorang siswa yang begitu berprestasi, tapi malah ditolak masuk ke beberapa sekolah negeri di Jakarta?

Siswa berprestasi satu ini sudah mencoba jalur prestasi non-akademik, prestasi akademik, hingga afirmasi pemegang KJP (Kartu Jakarta Pintar). Namun, tetap saja usahanya gagal. Padahal, ia telah memiliki 700 piala dari berbagai perlombaan di bidang yang ia geluti. Lalu, bagaimana kelanjutan kisah siswa berprestasi satu ini? Simak kisahnya berikut ini.

Punya prestasi gemilang di bidang seni lukis

Pemilik nama lengkap Aristawidya Maheswari ini, tinggal di Rusun Jatinegara Kaum, Pulo Gadung, Jakarta Timur, dengan neneknya, Siwi Purwanti yang berusia 60 tahun. Ia mulai hidup dengan sang nenek sejak berusia 5 tahun, lantaran kedua orang tuanya telah meninggal karena sakit. Sejak kecil, Arista memang hobi menggambar dan melukis. Beberapa prestasi membanggakan yang pernah ia dapatkan adalah Juara 3 Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional dan Juara 1 Festival Lomba Kementerian Perhubungan.

Arista berdiri bersama salah satu hasil karyanya [sumber gambar]
Arista juga mengajar seni lukis di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) di daerah Jakarta Timur dan di beberapa tempat lain, seperti Yayasan Rumah Kita, Jaka Teratai, dan Jaka Berseri. Ia menjadi pengajar bagi anak jalanan, yatim piatu, dan anak-anak sekitar perumahan RPTRA. Ia dapat mencari uang jajan sendiri dari panggilan mengajar privat disekitar lokasi mengajarnya. Arista memiliki keinginan membuka pameran seni yang menampilkan seluruh karyanya. Ia pun berharap dapat membawa nama Indonesia ke kancah Internasional. Ia juga bercita-cita menjadi seorang pelukis kanvas.

Pendidikan akademisnya kurang mendukung

Walaupun memiliki cita-cita yang mulia serta prestasi dengan 700 piala, Arista belum dapat bersekolah di sekolah negeri pilihannya. Ia sempat mencoba Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 12, 36, 21, hingga SMAN 53 namun gagal. Beberapa faktor yang menjadi penghambat dirinya tidak lolos PPDB adalah faktor usia yang pada saat itu masih 15 tahun. Sekolah yang ia tuju juga memiliki rata-rata nilai 8.000-an. Sedangkan, alumni SMPN 92 Jakarta ini hanya meraih rata-rata nilai 7.762.

Siwi Purwanti dan cucu kesayangannya, Arista Widya Maheswari [sumber gambar]
Walaupun tak lolos masuk di sekolah negeri, Arista mendapat beberapa tawaran di sekolah swasta, yaitu Global Sevilla School dan IDN Boarding School. Arista mempertimbangkan tawaran tersebut lantaran jarak sekolah yang jauh. Tak hanya itu, menimbang nenek dan kakek Arista yang hanya pensiunan pegawai swasta. Bila ingin menyekolahkannya di sekolah swasta mereka akan kesulitan, lantaran faktor ekonomi yang pas-pasan. Kini, Arista sudah bersekolah di SMA 61 Jakarta Timur.

Tetap melanjutkan prestasi yang luar biasa

Dikutip dari Gadis.co.id, pada tahun 2020, Arista merupakan koordinator divisi kreatif pada Forum Anak Nasional hingga saat ini. Organisasai ini memiliki tujuan untuk menjembatani komunikasi anak-anak mengenai pendapat dan hak mereka kepada kementerian terkait. Tak ayal bila Arista menjadi koordinator forum ini, mengingat prestasinya yang luar biasa.

Arista menunjukkan salah satu koleksi pialanya [sumber gambar]
Di balik prestasinya yang luar biasa, Arista juga pernah bertemu dengan tokoh-tokoh penting di Indonesia, seperti Gubernur DKI Anies Baswedan, mantan Presiden Indonesia B.J. Habibi, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Arista juga mengatakan, lukisannya pernah dibeli oleh pejabat negara dan dari 2 lukisan tersebut ia mendapat Rp10 juta.

BACA JUGA: Bikin Orang Dewasa Minder, Hillary Yip yang Masih Berusia 13 Tahun Ini Sudah Jadi CEO

Meski sempat ditolak sekolah yang ia tuju, Arista bisa mendapatkan tawaran luar biasa dari sekolah swasta. Namun, ia lebih memilih untuk melanjutkan pendidikannya di SMA 61 Jakarta Timur. Ia tetap bisa menyalurkan prestasinya di mana pun ia mengenyam pendidikan.

Share
Published by
Terry

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago