Inspirasi

Andi Hilmy, Pengusaha yang Bikin Banyak Preman Pensiun dan Punya Penghasilan Layak

Pedagang atau pengusaha dan preman seperti hal yang bertolak belakang. Ya, umumnya banyak dari pemilik usaha itu yang uang diambil oleh preman baik secara terpaksa atau sukarela. Pun demikian masalah timbal baliknya, para preman akan menjaga wilayahnya dari gangguan, meskipun kadang justru mereka yang jadi sumber keributan di sana.

Bicara soal preman dan pemilik usaha, siapa sangka kalau pemandangan berbeda ditemui di Makassar. Pasalnya baik preman dan pemilik usaha malah saling berangkulan untuk membangun sebuah usaha. Alhasil banyak mantan preman yang kini hidup dengan layak seperti yang lainnya. Biar kamu gak penasaran, simak ulasan berikut ini.

Kisah Andi Hilmy berawal dari keresahannya pada minyak jelanta

Siapa sangka kisah sukses pengusaha yang bikin banyak preman ini punya pekerjaan yang layak ini berawal pada keresahannya melihat minyak jelanta. Tepatnya di Pannampu Makassar, dirinya tak tenang melihat banyak penjual gorengan yang menggunakan minyak jelanta berkali-kali sampai berwarna hitam.

Masalah jelanta [sumber gambar]
Tentu selain bikin kualitas gorengannya jadi makin memburuk juga berdampak pada kesehatan siapa pun yang memakannya. Oleh sebab itu Andi Hilmy berniat membangun sebuah perusahaan untuk menyelamatkan warga sekitar dengan mengubah minyak jelanta menjadi sebuah biodiesel. Hingga akhirnya dengan segala modal yang ada Genoil, perusahaan yang diimpi-impikan itu berdiri, bahkan sampai sekarang.

Banyaknya preman yang berkeliaran juga jadi masalah tersendiri

Ternyata hanya dengan membangun perusahaan penghasil biodiesel dari jelanta saja tak cukup menyelesaikan permasalahan yang ada di sana. Pasalnya di Pannampu itu masih banyak preman-preman yang berkeliaran yang membuat terganggu baik masyarakat dan pedagang. Andi tak hilang akal dalam menyelesaikan masalah ini, hingga akhirnya dirinya berdiskusi dengan pemimpin preman dan beberapa lainnya.

Masalah preman [sumber gambar]
Usut punya usut, Andi Hilmy malah merangkul preman agar ikut berbisnis dengannya atau jadi pekerjaanya. Mengingat mereka memang jadi seperti itu lantaran tak akan pekerjaan sehingga harus turun di jalannya. Siapa sangka kalau hal ini sangat disambut baik, hingga akhirnya banyak para mantan preman yang kini hidup dengan layak.

Awal berdirinya usaha tak karuan, Andi Hilmy mempertaruhkan segalanya

Mendirikan perusahaan Genoil sendiri sejatinya bukan tanpa pertaruhan. Pasalnya kemungkinan ditolaknya dari warga bisa saja sangat besar. Apalagi mengingat yang dirangkul adalah para preman dan penjual gorengan yang sudah biasa menggunakan minyak jelanta. Beruntung semua mau mengerti sehingga tak ada konflik besar yang terjadi.

Andi Hilmy Mutawwakil [sumber gambar]
Nah, satu lagi masalah lain adalah masalah modal, hingga akhirnya Andi Hilmy bersama beberapa temannya menggadaikan apa pun yang dimiliki mulai motor dan barang berharga lainnya. Alhasil terkumpul lah modal Rp 360 juta menjadi awal mula berdirinya perusahaan yang mencoba menolong masyarakat sekitar itu. Bahkan sekarang perusahaannya sudah bisa mengolah sampai 1000 liter dalam sehari dengan omzet  Rp 170 juta.

Usaha tak sia-sia banyak penghargaan yang telah Andi torehkan

Sepertinya mendirikan Genoil adalah keputusan yang tepat bagi Andi, pasalnya selain dapat keuntungan dirinya juga dapat membantu banyak orang. Namun siapa sangka juga karena perusahaan itu dirinya mendapatkan banyak penghargaan. Semisal, Genoil menjuarai Ideas for Indonesia (Idea Fest) 2016. Di mana acara ini adalah pemberian penghargaan pada para wirausaha yang sukses memberikan dampak positif pada masyarakat.

Genoil sekarang [sumber gambar]
Tak tanggung-tanggung Andi Hilmy Mutawwakil dan perusahaannya mengalahkan lima ratus saingan lainnya. Akhirnya Genoil memenangkah hadiah study trip ke Inggris masalah kewirausahaan. Tentu hal ini menjadi prestasi membanggakan tersendiri, namun ternyata Andi tak mau hanya berhenti di sana.

Langkah Andi Hilmy Mutawwakil dalam membangun usaha sekaligus memberdayakan para preman adalah sebuah langkah cemerlang yang tak terpikirkan. Dirinya bukan hanya membuat kesuksesan untuk dirinya sendiri namun juga peduli pada lingkungan. Watak seperti inilah yang seharusnya banyak dimiliki pengusaha Indonesia.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago