Amelia De La Rama, nama ini tentu cukup asing di telinga kita apalagi jika dikorelasikan dengan Bung Karno. Seperti yang kita tahu, dari 9 orang istri Bung Karno, memang tak pernah ada nama Amelia di sana. Tapi, banyak kabar yang menyebutkan jika Bung Karno sangat dekat dengan sosok satu ini. Bahkan ada desas-desus jika keduanya pernah menikah di Jakarta pada tahun 1965.
Baca Juga: 4 Fakta Ini Jadi Bukti Kalau Soekarno Adalah Presiden Indonesia Paling Miskin
Pernikahan tersebut jadi hal yang cukup kontroversi lantaran tak banyak yang meyakininya. Alasan utamanya karena memang tak pernah ada dokumen resmi jika keduanya telah mengikat janji. Untuk menikah sangat diragukan, tapi kalau dekat dan menjalin hubungan dipastikan hal tersebut memang terjadi. Bahkan mereka juga diduga tak hanya sebagai teman biasa saja.
Lalu siapa sebenarnya Amelia De La Rama ini dan bagaimana Bung Karno bisa bertemu dengannya? Ketahui hal tersebut lewat ulasan berikut ini.
Diceritakan jika Bung Karno pernah melakukan lawatan ke Manila, Filipina, pada tanggal 8 Januari 1964. Beliau sedianya akan membahas tentang Maphilindo, yakni semacam upaya untuk meredam persengketaan batas negara lantaran Sabah dan Serawak bergabung ke Malaysia. Nah, dalam lawatan tersebut, Bung Karno suatu waktu diajak oleh Macapagal untuk menghadiri sebuah pesta.
Pesta ini sendiri bukanlah yang biasa-biasa lantaran tamunya adalah orang-orang besar. Termasuk para sosialita. Nah, di kesempatan ini lah kemudian hadir seorang sosialita yang juga aktris bernama Amelia De La Rama. Banyak yang mengatakan jika Bung Karno ketika itu begitu terpesona dengan sosok Amelia. Entah ini benar atau hanya dramatisasi.
Ya, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Amelia adalah orang cukup terkenal di Filipina lantaran ia adalah seorang aktris. Kalau kita cari di IMDB, memang akan muncul hasilnya. Amelia pernah bermain di sebuah film berjudul The Steel Claw bersama aktor George Montgomery yang rilis di tahun 60an.
Tak hanya dikenal sebagai aktris, Amelia adalah sosok sosialita yang cukup terkenal di kalangan elit Filipina. Ia sering hadir dalam berbagai acara khusus. Sering hadir di pestanya orang-orang besar, Amelia pun dikenal luas. Termasuk pula oleh Bung Karno.
Jose Maria Sison, seorang pendiri Partai Komunis Filipina, pernah mengatakan dalam bukunya yang berjudul At Home in the World jika Bung Karno pernah memberikan sebuah rumah mewah kepada Amelia. Ia juga menuliskan jika orang-orang menuduhnya sebagai pihak perantara yang membelikan rumah tersebut.
Soal Bung Karno yang membelikan rumah, hal tersebut juga disinggung dalam sebuah dokumen pribadi milik Presiden Marcos. Salah satu isinya menyebutkan tentang Bung Karno yang memberikan Amelia sebuah rumah di Forbes Park, di mana itu merupakan kawasan perumahan elit di sana. Meskipun ada bukti dokumennya, tapi kebenaran dari kisah ini tak pernah bisa dibuktikan secara gamblang.
Kembali ke dokumen milik Presiden Marcos, di sana juga tersemat tentang rencana pengembangan bisnis yang dilakukan oleh Harry S. Stonehill, mantan tentara Amerika yang jadi teman dekat Marcos. Diceritakan jika Harry ingin mengembangkan bisnis di Indonesia, tapi ia tak punya pijakan apa pun. Sehingga untuk bisa berekspansi ia melakukan satu trik, yakni menggunakan Amelia.
Ya, Amelia yang saat itu dekat dengan Bung Karno bisa jadi kunci kemudahan ekspansi bisnis Stonehill. Apakah ini benar atau tidak masih belum jelas. Soal wanita yang jadi umpan bisnis, konon Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi juga menjalankan peran yang sama. Ia diduga sebagai alat untuk membuat bisnis sebuah perusahaan Jepang lancar di Indonesia.
Baca Juga: 6 Aksi Tegas Soekarno Menolak Segala Bentuk Hubungan dengan Israel
Hingga hari ini rumor tentang Amelia De La Rama yang konon jadi orang dekat Soekarno masih simpang siur. Antara iya dan tidak, meskipun ada beberapa bukti yang juga tak benar-benar valid. Terlepas dari benar atau tidaknya, hal ini makin menguatkan kesan jika sosok Bung Karno memang adalah penakluk wanita sejati.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…