Bukan sebuah rahasia lagi, jika di tahun 2018 ini banyak kehidupan rumah tangga pasangan suami istri (pasutri) yang disambangi oleh prahara. Mulai dari pelakor, urusan hutang-piutang, hingga penyakit yang merenggut kebahagiaan dua sejoli dalam kisah romansanya. Baru-baru ini, sedang viral sebuah kisah miris yang dibagikan hampir lebih dari 10.000 netizen Indonesia.
Kisah ini berasal dari Dyah Putri Utami, seorang wanita asal Yogyakarta yang kini menetap di Jakarta. Diketahui ia baru saja menikah, belum sampai satu tahun usia pernikahannya bencana datang menghampiri kehidupan rumah tangganya. Sang suami, Reksa, harus menghadap Yang Kuasa ketika mereka sedang menikmati kebahagiaan di dunia. Kisah lengkapnya akan diulas dalam ulasan berikut ini.
Berawal dari hobi yang sama berujung pada tumbuhnya benih-benih cinta
Kisah yang ia bagikan di akun facebook pribadinya menuai banyak simpati dari netizen. Pasalnya, ia mengawali ceritanya dari “baru nemu orang yang sifatnya, hobi, bercandanya, nasibnya, bahkan kisah cintanya sama, disakitinnya sama, suka ngalahnya pun sama.” Hal tersebut membuat keduanya pun memiliki ikatan yang kuat.
Dikabarkan dekat dari tahun 2016, pada Januari 2017 dua sejoli ini resmi menjalin hubungan spesial. Reksa pun tak segan-segan memberikan kejutan super romantis untuk Dyah. Perempuan asal Kutoharjo, Yogyakarta ini pun merasa menjadi orang paling bahagia se-dunia ketika diperlakukan seperti itu oleh sang pujaan hati.
Mengikat janji suci dan berjanji sehidup semati untuk hidup berumah tangga
Tak lama setelah mereka jadian, Dyah dan Reksa memutuskan untuk segera melangkah ke jenjang selanjutnya. Mereka bertunangan pada Maret 2017 dan melangsungkan pernikahan pada bulan September di tahun yang sama. Segalanya menjadi kenangan indah bagi mereka berdua.
Sah menjadi suami-istri tak menjadikan romantisme mereka memudar. Pada akun instagram pribadinya, Dyah dan Reksa pun sering mengunggah foto pasangan masing-masing dengan memberikan caption yang bikin semua netizen iri. Namun sayang, belum lama kebahagiaan itu dirasakan, musibah datang dan merenggut senyum dua sejoli ini.
Terserang kanker Gemscell harapan hidup Reksa pun tak banyak
Dua bulan setelah sah menjadi pasutri, Reksa mengeluhkan ada sakit di tangan kanannya. Merasa ada yang salah, Dyah pun dengan tanggap memeriksakan keluhan sang suami ke RSPG Cisarua. Bisa dibilang, hari itu adalah momen terburuk bagi Dyah, karena dokter mendiagnosis Reksa dengan adanya tumor seukuran 5×5 cm di sana.
Ingin penyakitnya diangkat, Reksa pun memutuskan untuk melakukan operasi. Namun sayang, penanganan tersebut terlambat karena Reksa sudah terlebih dahulu mengalami stroke, sehingga seluruh badannya tak bisa digerakkan. Akhirnya, Reksa pun harus dirawat di rumah sakit selama berbulan-bulan. Bahkan pasutri ini sempat mendapat ejekan karena harus berbulan madu di rumah sakit.
Penyakit Reksa yang semakin parah berbanding terbalik dengan semangat hidupnya
Berbeda dari para pasien penyakit ganas biasanya, Reksa memiliki semangat hidup 10x lipat dari mereka. Meski tahu hidupnya sudah tak lama lagi, ia masih ingin menggunakan kesempatan yang ada untuk bertahan dan berharap aka nada mukjizat yang datang padanya. Hal ini pun menguatkan sang istri untuk melakukan hal yang sama.
Setiap hari Dyah berusaha tegar dan tampak kuat di depan suaminya. Ketika Reksa bertanya “mi, ayah kuat kan?” ia selalu menimpalinya dengan senyum dan berkata bahwa suaminya bisa kuat dan bertahan menghadapi cobaan ini. Namun, setiap musibah yang diberikan pada manusia memang sudah ada yang mengatur, mungkin jalan terbaik bagi Dyah adalah merelakan sang suami.
Kepergian Reksa untuk selama-lamanya dan surat dari Dyah
Seminggu yang lalu, Reksa dipanggil oleh Yang Kuasa. Sebagai pengantin baru, bukan hal yang mengagetkan jika Dyah menangis tersedu-sedu dan belum bisa mengikhlaskan suaminya. Bahkan ketika memandikan jenazah sang suami, ia berkali-kali menanyakan apakah jantungnya sudah tak lagi berdetak.
Alhasil, ia menuliskan surat yang diberi judul Selamat Jalan Suamiku dan diunggah ke akun instagram pribadinya. Ia menuliskan proses dari awal sang suami mengeluh sakit hingga kembali lagi ke sisi-Nya. Bagaimana di setiap proses ia menghargai kebersamaannya dengan sang suami untuk terakhir kali.
Lagi-lagi, pepatah manusia bisa saja berencana, tetapi tetap Tuhan yang menentukan cocok digunakan dalam situasi ini. Seperti yang kita tahu dari ulasan di atas, bahwa Reksa memiliki semangat yang tinggi untuk hidup dan bertahan. Namun, Tuhan agaknya masih sayang dengan Dyah dan tak ingin ia tersiksa terus-menerus dengan melihat kondisi Reksa yang seperti itu. Selamat jalan Reksa, semoga tenang di sisi-Nya.