Korea Selatan sukses mengejawantahkan diri sebagai salah satu negara paling populer di Asia. Predikat ini semakin layak mereka sandang seiring laju industri di dunia hiburan yang tampaknya semakin tak terbendung saja. Pencapaian tersebut menjalar ke sektor pariwisata di mana orang-orang dari seluruh penjuru dunia kemudian mulai tertarik menyelami seluk beluk Korea Selatan lebih jauh setelah menyaksikan budaya K-Pop mereka.
Pasti ada salah satu dari kamu yang ingin mencicipi seperti apa rasanya hidup negara asing yang jadi destinasi impian kamu ini, Korea Selatan. Nah, dari sejumlah orang Indonesia yang hidup di sana, ada seorang wanita bernama Yannie Mustafa. Ia merupakan salah seorang penduduk asli Indonesia yang menetap dan menikah dengan pria asal Korea. Namanya mulai dikenal luas tatkala ia beradu akting dengan salah satu aktor papan atas Korea dalam serial Yong Pal.
Yennie Mustafa merupakan wanita kelahiran asli Bekasi. Ia sudah akrab dengan negara Ginseng ini jauh sebelum invasi budaya K-Pop mulai menjangkiti Indonesia. Yannie adalah lulusan SMK. Lepas dari sekolah menengah tersebut, ia tak melanjutkan kuliah dan lebih memilih untuk langsung bekerja.
Pada tahun 2000, saat itu ia yang tengah bekerja di perusahaan elektronik asal Korea yang berada di Indonesia menjadi satu dari sembilan pegawai yang beruntung untuk bekerja secara langsung di Korea Selatan. Sebetulnya ini merupakan program magang yang mana nantinya Yannie bisa kembali lagi ke Indonesia dengan menduduki jabatan yang lebih mentereng.
Di perusahaan tersebut, Yannie duduk di posisi HRD atau Human Resources and Development. Ia ternyata berprofesi sebagai seorang penerjemah sekaligus konsultan yang membantu orang-orang asing yang bekerja di Korea Selatan, khususnya yang berasal dari Indonesia.
Tak disangka-sangka, ternyata belahan jiwa Yannie adalah orang Korea Selatan. Takdir magangnya mempertemukan ia dengan pria tersebut. Lima tahun mereka menjalani masa-masa pacaran sebelum akhirnya resmi mengikat tali pernikahan.
Akan tetapi, ada kisah getir sekaligus mengharukan soal kisah percintaan dua manusia yang, saat itu, berbeda kewarganegaraannya ini. Orang tua Yannie mungkin mau-mau saja memberi restu pada anaknya yang menikah dengan pria yang berbeda negara, tapi hal tersebut tak berlaku jika pria tersebut berbeda agama.
Sedangkan, di pihak suami, orang tuanya tak mau jika anaknya itu menikahi wanita dengan gelar pendidikan yang tidak setara. Sekadar informasi, suami Yannie bergelar S-2.
Namun, besarnya cinta mereka tak membuat keduanya patah arang. Demi bisa menikahi Yannie, sang suami rela menjadi muallaf. Meski restu baru dikantongi dari satu pihak orang tua, kedua pasangan tersebut nekat melangsungkan pernikahan di sebuah masjid di daerah Bekasi, yang lokasinya dekat dengan tempat tinggal Yannie.
Selepas resmi dipersunting pria Korea, kehidupan Yannie tak serta-merta berjalan layaknya drama Korea. Ia memutuskan untuk ikut bersama suaminya menetap di Korea Selatan. Untuk sementara waktu, ia mesti tinggal dengan mertuanya, ya, orang tua sang suami yang tak setuju dengan pernikahan mereka.
Awal kehidupan pernikahannya memang tak semulus yang orang-orang kira. Hubungannya dengan sang mertua saat itu kurang harmonis. Tapi, walau begitu Yannie tetap bertekad untuk menjadi istri yang baik. Meski gaji dari suaminya lebih dari cukup, ia tetap giat bekerja mencari uang juga dan berkarier di dunia yang ia suka. Ia ingin membuktikan pada sang mertua bahwa ia merupakan wanita yang layak bagi anak mereka.
Pada tahun 2008, namanya mulai mencuat setelah ia kedapatan terlibat dalam sebuah film dokumenter mengenai kehidupan sebuah keluarga multikultural. Meski ia baru dikenal oleh segelintir kalangan, tapi sangat jarang loh ada orang Indonesia yang seberuntung Yannie.
Barulah setahun setelahnya, ia mendapat sebuah pekerjaan yang mungkin begitu diimpikan oleh banyak wanita di Indonesia. Ia berkesempatan memulai debut di industri hiburan dengan bermain dalam sebuah sitkom berjudul Gaori. Sebuah acara yang ditayangkan di kanal KKN TV di mana ia berperan sebagai seorang menantu orang asing yang menikah dengan orang Korea. Persis seperti kehidupan aslinya.
Namanya kian meroket setelah ia terlibat dalam sebuah drama hits berjudul Yong Pal. Dalam drama tersebut, ia berkesempatan untuk beradu peran dengan salah satu aktor dan aktris papan atas di negeri itu, Kim Tae Hee dan Joo Won. Dalam serial tersebut ia berperan sebagai seorang pasien imigran yang akan melahirkan. Penampilannya dalam drama tersebut terbilang sangat baik untuk ukuran seseorang yang tak dibesarkan di dunia hiburan sejak kecil.
Dengan latar belakangnya sebagai orang asing di negeri Korea, Yannie sudah berkali-kali wara-wiri di berbagai reality show. Salah satu prestasi terhebatnya adalah ketika ia dianugerahi gelar Mrs Korea World Best Talent 2012. Ia juga pernah mempromosikan keindahan pulau Jeju.
Yannie mungkin telah berpindah kewarganegaraan dan kini telah menetap selama lebih dari sedekade di sana. Tapi, rasa nasionalismenya tak pernah pudar. Buktinya ia mendirikan sebuah warung makan legendaris, warteg atau warung Tegal di sana. Nama warteg tersebut adalah Warteg Gembul. Lewat warteg ini ia sukses mewujudkan keinginannya untuk memperkenalkan kuliner asli Indonesia.
Di sinilah ia menyibukkan dirinya sehari-hari. Mengurusi rumah makan khas Indonesia yang lokasinya berada di Busan. Selain itu, ketika beberapa kali diundang menjadi pembicara di stasiun radio Educational Broadcasting System atau EBS, Yannie sering meminta untuk diputarkan lagu Tanah Airku. Lagu tersebut sering ia dengarkan manakala ia rindu padah tanah kelahirannya.
Kisah inspiratif Yannie ini bisa dijadikan acuan bagi kamu yang berniat menjalani hidup seperti dirinya, bekerja dan menikah dengan pria yang ada di sana. Tapi, jika kamu sudah sukses di negeri orang, jangan sampai lupa dengan tanah air sendiri ya.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…