Categories: Trending

7 Wilayah Tanpa Hukum di Dunia yang Bikin Penduduknya Hidup Seenak Jidat

Peraturan dibuat untuk ditaati dan agar kehidupan bisa diatur dengan lebih baik. Tanpa peraturan dan hukum, hampir bisa dipastikan akan banyak kekacauan yang terjadi. Meski begitu, masih banyak juga orang yang tidak suka dengan peraturan dan terus-terusan melanggarnya.

Baca Juga :5 Kriminal Malaysia ini Tak Kalah Bengis Dari Preman Paling Sadis Indonesia

Hidup dengan kebebasan penuh dan tanpa hukum memang terlihat menyenangkan bagi sebagian orang. Jika kamu tertarik untuk hidup dengan kebebasan penuh di masa sekarang ini, berikut ini beberapa daerah yang bisa kamu kunjungi. Tapi, tanggung sendiri resikonya.

1. Wilayah Pakistan yang Tanpa Pemerintahan

Di daerah perbatasan Afghanistan dan Pakistan, ada satu wilayah yang tidak memiliki pemerintah. Wilayah ini lebih dikenal sebagai Area Suku yang Diakui Federal. Meski secara yuridiksi masuk dalam wilayah pemerintah federal Pakistan, tapi wilayah ini termasuk semi otonomi. Artinya, penduduk di kota ini lebih terikat oleh kesukuan mereka daripada hukum resmi negara Pakistan.

Militan Pakistan [Image Source]
Pada dasarnya, hukum yang berlaku di sana ya yang dibuat oleh kepala suku atau para komandan perang. Mahkamah Agung Pakistan juga menolak berurusan dengan wilayah tersebut yang artinya kota itu memang daerah yang terlalu berbahaya. Bahkan saat ini wilayah ini sedang bergejolak oleh kegiatan militan yang tidak dihentikan oleh pemerintah Pakistan.

2. Daerah Gurun Sahara yang Tidak Diakui

Jika kamu lebih menyukai area terbuka, daerah Sahara Barat mungkin akan cocok untukmu. Wilayah ini dikenal sebagai daerah dengan populasi terjarang di dunia dengan kepadatan 2 orang per kilometer persegi. Wilayah ini dulunya masuk sebagai koloni Spanyol sampai akhir abad ke-20.

Pemukiman di Sahara [Image Source]
Maroko dan Mauritania kemudian berperang dengan suku asli Sahara untuk mendapatkan hak atas wilayah tersebut. Mauritania kemudian menyerah dan Maroko mengklaim daerah tersebut sebagai wilayahnya sementara suku Sahara hanya mendapatkan gurun yang tandus. Meski Maroko mengakui daerah tersebut sebagai wilayahnya, PBB tidak mengakui klaim mereka.

Saat ini, sepertinya tidak ada yang tahu hukum apa yang diterapkan di sini atau bagaimana membuat hukum yang dipatuhi. Jadi, kalau ada kejahatan yang terjadi, penduduk lokal juga tidak tahu harus melapor ke mana dan tidak ada hukuman yang jelas.

3. Lautan Lepas Tanpa Kepemilikan

Jika kamu lebih suka dengan kehidupan di tengah lautan bagikan penjelajah samudera, maka wilayah perairan internasional cocok untukmu. Wilayah perairan negara manapun hanya mencapai 22 kilometer dari garis pantai. Kamu belum benar-benar bebas sampai melewati zona tambahan seluas 22 kilometer lagi.

Warna biru tua adalah daerah perairan internasional [Image Source]
Meski sudah melewati batas tersebut, jika kamu terlibat dalam kegiatan apapun yang bersifat menjarah atau menjadi perompak, maka negara manapun punya kemampuan untuk menyerang atau menghukum. Tapi lautan adalah wilayah teramat sangat luas. Jadi asalkan tidak terlalu menarik perhatian kamu tak akan terdeteksi. Memang ada hukum atau peraturan di wilayah lautan, tapi menegakkannya adalah hal yang sangat sulit bagi pemerintah dunia. Karena itulah laut masih menjadi salah satu tempat yang benar-benar bebas hukum di dunia.

4. Somalia yang Terpecah Belah

Januari 1991, pemerintahan pusat Somalia runtuh akibat perang saudara berdarah yang masih berlangsung hingga saat ini. 20 tahun kemudian, Somalia menjadi negara anarki yang penuh dengan peperangan antar kelompok demi bisa menguasai pecahan negara tersebut.

Penduduk Somalia [Image Source]
Usaha untuk menata kembali negara sudah dilakukan beberapa kali, tapi masih belum ada yang menunjukkan hasil. Sementara itu, wilayah-wilayah Somalia masih terpecah belah yang dikuasai oleh kelompok separatis dan bajak laut juga masih menjadi masalah besar di negara tersebut. Pada dasarnya, tidak ada hukum atau kepolisian yang mengatur keamanan Somalia.

5. Kepulauan Balleny di Kutub Selatan

Tahun 1923, pemerintah Inggris memutuskan untuk memberikan New Zealand sebagian lahannya di wilayah Kutub Selatan yang tertutup es. Meski cukup luas hingga ke pulau Balleny, hingga saat ini New Zealand masih tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wilayah tersebut.

Kepulauan Balleny [Image Source]
Sejauh ini, masih belum ada usaha untuk membangun koloni di pulau tersebut. Meski ada peraturan yang menyatakan bahwa kejahatan yang terjadi di wilayah tersebut bisa diancam oleh hukum, tapi belum ada orang yang benar-benar mau melakukan perjalanan Pulau Balleny untuk menegakkan hukumnya.

6. Kota Tempat Berkumpulnya Para Hipster

Di Amerika juga terdapat beberapa daerah yang terlepas dari mata hukum. Slab City adalah sebuah kota di daerah kering gurun Sonoran, California. Secara resmi daerah ini masih masuk negara bagian California, tapi wilayahnya cukup kecil dan terpencil sehingga hampir tidak tersentuh pemerintah.

Slab City [Image Source]
Kota ini sekarang hanya terdiri dari sisa-sisa barak militer tua yang dirobohkan. Kebanyakan penduduknya tinggal di mobil RV, kemah, dan tenda. Meski membeli kebutuhannya dari kota terdekat, penduduk suka menganggap diri mereka berbeda karena menjauhi hidup mewah ala dunia modern demi mendapatkan hidup yang bebas. Orang-orang yang datang ke sini umumnya para hipster yang tertarik pada isolasi yang ditawarkannya.

7. Pulau Pitcairn di  Samudera Pasifik

Terakhir adalah pulau Pitcairn di Selatan Samudera Pasifik. Dengan populasi yang hanya 48 orang pada Juli 2014 lalu, pulau ini adalah wilayah yuridiksi dengan populasi terkecil di dunia. Wilayahnya juga hanya seluas 47 kilometer persegi.

Pulau Pitcairn [Image Source]
Pulau Pitcairn dan daerah terisolasi lain di sekitarnya diklaim sebagai wilayah Kerajaan Inggris. Meski penduduknya patuh pada ratu di Inggris, mereka tetap diizinkan membuat parlemen lokal untuk mengurus pemerintahan di sana.

Baca Juga :10 Peraturan Aneh Bin Ajaib Yang Hanya Ada di Amerika Serikat

Jika masih ingin menikmati kehidupan yang gampang dan serba modern, ya kita harus mau menaati peraturan yang ada. Kenyataannya, 7 tempat tanpa hukum yang sudah disebutkan tadi kalau tidak sedang berkonflik ya tidak memiliki fasilitas. Mau mencoba tinggal di tempat yang seperti itu?

Share
Published by
Tetalogi

Recent Posts

4 Teladan Kesederhanaan Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia, Ingatkan Perdamaian dan Kebhinnekaan

Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus sudah sampai di Indonesia. Kedatangannya juga menjadi penanda dari…

3 months ago

Kisah Reza Nurhilman Pengusaha Maicih, Dulu Keliling Pakai Mobil Kini Punya Omzet 7 Miliar

Pilihan terjun ke dunia bisnis bukan hal yang akan diambil oleh sembarang orang. Hanya mereka…

3 months ago

Belum Genap 2 Bulan, Keponakan Ayu Ting Ting Meninggal Dunia Setelah Muntah dan Diare

Kabar duka datang dari keluarga besar Ayu Ting Ting atas meninggalnya keponakan penyanyi sekaligus presenter…

3 months ago

Saptoyogo Purnomo Raih Medali Pertama RI di Paralimpiade 2024 Setelah Hampir 50 Tahun

Indonesia patut berbangga dengan apa yang diraih Saptoyogo Purnomo yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di…

3 months ago

Potensi Gempa Megathrust di Indonesia yang Disebut Tinggal Tunggu Waktu

Belakangan warga Indonesia dihebohkan dengan isu gempa megathrust. Hal ini berawal dari gempa di Pulau…

3 months ago

Praz Teguh Pamit dari Podcast Warung Kopi (PWK), Penonton Sedih

Beberapa waktu belakangan, fans Podcast Warung Kopi atau PWK sedang dikagetkan dengan mundurnya Praz Teguh…

3 months ago