Polemik soal kegiatan Pilkada tahun 2020 yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19 terus bermunculan. Hal ini kemudian menjadi perhatian khusus Najwa Shihab dalam wawancaranya dengan beberapa tokoh, terkait dengan penyelenggaraan pesta politik tersebut.
Salah satu tokoh yang berhasil diwawancarainya adalah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, hingga ‘kursi kosong’ Menkes Terawan yang kemudian viral di media sosial. Bagaimana kisahnya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan tetap yakin bahwa penyelenggaraan Pilkada 2020 bisa dikendalikan agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Hal ini disampaikannya pada saat diwawancarai oleh Najwa Shihab yang kemudian diunggah di kanal YouTube miliknya. Meski demikian, Najwa mengkhawatirkan karena kenyataan yang terjadi di lapangan kerap berpotensi melanggar protokol kesehatan.
Soal kampanye yang melanggar protokol kesehatan Covid-19, sempat dilontarkan pada Calon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, oleh Najwa Shihab yang kemudian dibantah oleh Akhyar. Dirinya merasa tidak melakukan pertemuan maupun melakukan pelanggaran yang dimaksudkan. Hal ini sejatinya menjadi indikasi bahwa kampanye yang dilakukan berpotensi dihadiri orang banyak yang ujung-ujungnya melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Video ini sempat viral di media sosial lantaran sosok Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dianggap seolah ‘raib’ dari pandangan masyarakat. Padahal permasalahan yang tengah dihadapi saat ini bukan hanya soal menangani wabah Covid-19 saja, tapi juga polemik penyelenggaraan Pilkada 2020 yang dikhawatirkan bisa memperbesar penularan karena adanya keramaian.
Putra Sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, tampaknya juga terlihat sangat menggebu-gebu untuk mengikuti Pilkada 2020. Hal senada juga diikuti oleh Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution. Tak ada satupun – baik dari Gibran maupun Bobby, menyinggung masalah bagaimana agar mencegah penyebaran Covid-19. Padahal kenyataannya, Pandemi di lapangan belum selesai, masak harus ngurusin Pilkada?
Kandidat Pilkada dari Tangerang Selatan (Tangsel), Rahayu Saraswati, Nur Azizah, dan Pilar Saga Ichsan, ketiganya kompak bahwa pada intinya Pilkada 2020 harus dilaksanakan sesuai dengan alasan masing-masing. Mulai dari kepemimpinan kota jatuh ke pelaksana tugas (Plt.) jika Pilkada ditunda, pandemi Covid-19 yang seharusnya dianggap sebagai tantangan sehingga harus dilawan dengan protokol kesehatan, hingga menuruti apa yang telah diputuskan KPU.
BACA JUGA: Dikritik Balik DPR, Ini Sentilan Najwa Shihab pada Pemerintah yang Menuai Simpati Netizen
Jika ditarik kesimpulan dari semua video Najwa Shihab di atas, terlihat bahwa masing-masing pihak yang diwawancarai menganggap bahwa Pilkada 2020 tetap dijalankan meski berada di dalam kondisi Pandemi Covid-19. Tidak ada ucapan, upaya, maupun keinginan untuk menekan laju penularan yang berpotensi semakin tinggi karena adanya kegiatan seperti Pilkada 2020. Alasan yang digunakan tetap sama, yakni mematuhi protokoler kesehatan meski nantinya dikhawatirkan abai ketika acara tengah berlangsung.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…