Adanya game Winning Eleven pada PS 1 dulu tak ayal menjadi sebuah berita bagus bagi para pecinta bola. Bagaimana tidak, bisa bertanding dengan tim tercintanya tentu menjadi impian sejak dulu. Apalagi semakin hari selalu ada update dari developer, sehingga susunan tim hingga pemain hampir mirip di dunia nyata.
Namun kalian ingat nggak sih kalau saat main WE dulu kita selalu saja dibuat melongo dengan kelakuan para wasit. Mulai dari yang baik banget hingga berhati iblis pernah ditemui. Yuk bernostalgia dengan karakter-karakter wasit yang sempat menemani kita di era PS 1 itu.
Bagi kalian yang pernah merasakan masa berjayanya WE, pasti sangat akrab dengan wasit yang satu ini. Banyak orang menganggapnya sebagai ‘lelaki PMS’ di lapangan hijau. Bagaimana tidak, salah sedikit dengan mudahnya kartu kuning keluar dari saku. Mungkin dasarnya memang orang gila yang selalu ngemil micin, bahkan melakukan sleding bersih dianggap pelanggaran, gol pun sering dianulir dengan alasan yang jelas, sekalian saja semua pemain dikartu merah terus dia main sendiri. Usut punya usut, Kazuki Ito memang dibuat sedemikian rupa sebagai sosok wasit yang tegas (lebih cenderung beringas), jadi bersiap berucap istigfar banyak ketika dapat cobaan bertemu wasit ini.
Entah waktu kecil digadoin es kepal micin, namun Cart White punya citra buruk hampir sama dengan Kazuki Ito. Namun bedanya dirinya lebih kalem dan gak gampang melakukan anulir jika memang tebukti gol. Tapi masalahnya, tangannya sangat ringan dalam mengeluarkan kartu pelanggaran, diam-diam menghanyutkan. Oleh sebab itu wasit ini juga dianggap sebagai mimpi buruk para pemain Wining Eleven, tapi paling tidak dirinya tidak sejahat Kazuki Ito yang memang jadi musuh semua pecinta WE.
Kalau bicara mengenai sosok yang adil dalam dunia Per-Winning Elevenan, maka Johan Jansen mungking jadi kandidat paling jempolan. Ibarat menjadi hakim pengadilan yang adil, dirinya selalu memutuskan perkara tepat pada sasaran. Jika memang salah satu pemain terbukti salah, maka dirinya akan melakukan teguran, bahkan kartu jika memang pelanggaran yang dilakukan berat. Bisa dibilang wasit ini paling normal ketimbang karakter-karakter yang lainnya. Jadi bukan hal yang aneh kalau banyak orang bersyukur dapat wasit ini.
Nah sosok yang satu ini juga jadi kontra bagi para pemain Winning Eleven lantaran sifak baiknya. Kebalikan dari Kazuki Ito, Jose Trueva ibarat ‘istri dapat gaji’ di lapangan hijau. Bagaimana tidak, pasalnya dirinya selalu merespon pelanggaran-pelanggaran kecil, meski ditegur tapi tak diberikan kartu. Sebaliknya untuk pelanggaran besar, malah seolah tak tampak di matanya. Tentu sisi baik dari Jose Trueva ini kadang merugikan sebagian pemain lantaran banyak pelanggaran yang diloloskan.
Kalau yang satu ini benar-benar jadi idola para pecinta game sepak bola asal Jepang. Bagaimana tidak, mungkin hanya Martin O’Brien yang menerapkan Senyum, Sapa, Salam saat ada pertandingan. Senyum bila ada pelanggaran, Sapa bila ada yang cidera, dan hanya menyapa bila terjadi offside. Alhasil sifatnya yang lembek dan terlalu pemaaf ini malah jadi yang paling dinanti. Toh kedua tim sama-sama diuntungkan dengan minimnya pelanggaran.
Meskipun hanya sebuah game, ternyata banyak kenangan yang didapat dari game yang satu ini. Apalagi melihat kelakuan-kelakuan para wasit yang tak biasa itu. Selama tak menimbulkan pertengkaran yang parah, oke saja buat bermain game.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…