Trending

Usulan Koruptor Dibebaskan karena Corona, Inilah Penyebab Wacana Tersebut Banjir Kritikan

Usai membebaskan 30.000 napi beberapa waktu lalu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (menkumham) Yasonna Laoly diketahui mengajukan usulan untuk membebaskan tahanan koruptor demi mencegah penyebaran wabah Covid-19. Meski masih sebatas wacana, hal ini rupanya memantik reaksi dari beberapa pihak. Kritikan tajam pun mulai mengalir pada Yasonna.

Salah satunya datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di mana mereka berharap agar para koruptor yang ditahan tidak diberi keringanan dalam bentuk apa pun. Sebagai lembaga yang banyak menciduk tikus berdasi di Indonesia, hal tersebut wajar adanya. Lantas, hal apa saja yang membuat usulan Yasona itu banyak dikritik.

Tindak pidana korupsi termasuk bentuk kejahatan yang serius

Tindakan korupsi termasuk kejahatan serius yang menggerogoti negara [sumber gambar]
Wajar jika usulan Yasonna yang ingin membebaskan napi kasus korupi banjir kritikan. Selain keberadaan koruptor itu sendiri yang dibenci oleh masyarakat, aksi para maling negara itu dipandang oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) sebagai sebuah kejahatan yang serius. Tak hanya merugikan keuangan, tapi juga merusak sistem demokrasi Indonesia jika dilihat dari dampak yang ditimbulkan ke depannya.

Terkesan mengerdilkan peran KPK yang bersusah payah menangkap para koruptor

Ilustrasi petugas KPK [sumber gambar]
Sebagai lembaga yang banyak menangkap koruptor di tanah air, Komisi Pemberantasan Korupsi juga mengkritik usulan Yasonna tersebut. Hal tersebut dinilai tidak menghargai KPK sebagai institusi yang telah bersusah payah menjebloskan mereka ke dalam penjara. Dilansir dari News.detik.com (03/04/2020), lembaga tersebut bahkan berharap agar para koruptor tidak diberi keringanan.

Napi korupsi hanya sepersekian dari mereka dengan kasus non-korupsi

Jumlah mereka hanya sepersekian dari napi kasus non-korupsi [sumber gambar]
Jika dilihat dengan seksama, alasan membebaskan napi korupsi dengan alasan mencegah penyebaran wabah corona tidaklah tepat. Jika dilihat dari segi jumlah, tahanan koruptor berjumlah 4.552 dari total 248.690 di seluruh Indonesia menurut data Kementerian Hukum dan HAM tahun 2018. Ini artinya, pembebasan lebih tepat jika difokuskan pada napi kasus non-korupsi jika memakai alasan di atas. Terutama untuk mengatasi kelebihan kapasitas.

Berpotensi mencederai kepercayaan masyarakat

Hanya di Indonesia tersangka kasus korupsi masih bisa tersenyum [sumber gambar]
Usulan membebaskan tahanan kasus korupsi ke depannya juga dikhawatirkan dapat mencederai kepercayaan masyarakat pada sistem hukum di Indonesia. Selain terkesan mudah diutak-atik (revisi), hal tersebut berpotensi mengurangi efek jera pada para koruptor yang tengah menjalani masa hukuman. Tentu ada banyak cara yang bisa dilakukan terhadap mereka tanpa harus dibebaskan. Apalagi dengan alasan mencegah penyebaran Covid-19.

Apa yang bisa dilakukan terhadap napi koruptor?

Ilustrasi tahanan kasus korupsi [sumber gambar]
Dengan jumlah napi kasus korupsi yang lebih sedikit, pembinaan terhadap mereka bisa dilakukan dengan cara menerapkan social distancing tanpa harus diwacanakan untuk menghirup udara kebebasan, jika mencegah penyebaran wabah Covid-19 digunakan sebagai alasan. Terlebih, para koruptor itu biasanya dikurung di Lapas Sukamiskin yang kadang memiliki keistimewaan dibanding penjara lainnya.

BACA JUGA: Adu Statement Dian Sastro dan Yasonna Laoly, Pendukung Disas Maju ke Baris Depan

Meski dihujani kritikan, usulan Yasonna soal napi koruptor ternyata mulai dibahas di Istana. Hal ini diketahui setelah Staf Khusus Presiden bidang Hukum Dini Purwono menyampaikan usulan Yasonna kepada Presiden Joko Widodo. Meski demikian, hal tersebut belum diputuskan dan masih dalam proses pembahasan.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

17 mins ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago