Nama Benny Wenda kembali mencuat setelah dirinya mendeklarasikan sebagai pemerintahan sementara Papua Barat dan mengaku sebagai Presidennya. Pria yang kini bermukim di Inggris itu memang dikenal lewat sepak terjangnya yang ingin memerdekakan Papua Barat dari Indonesia.
Sebagai aktivis Papua Merdeka sekaligus corong propaganda di luar negeri, Benny Wenda aktif melakukan berbagai cara sebagai upayanya mendapatkan perhatian internasional. Mulai dari menjalin hubungan dengan pemimpin negara Melanesia seperti Vanuatu, hingga baru-baru ini meminta tolong Australia agar membantunya di forum internasional.
Sebagai Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang gencar menyuarakan kemerdekaan Papua Barat, Benny Wenda merasa perlu mendapat dukungan secara internasional. Salah satunya adalah meminta bantuan Australia yang disebutnya sebagai “pemain besar” yang diharapkan bisa berperan dalam upayanya memisahkan Papua Barat dari Indonesia dan menjadi negara sendiri.
Aksi lainnya dari Benny Wenda lainnya adalah menyusup lewat delegasi Vanuatu dalam forum internasional PBB. Hal ini bahkan sempat membuat Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet terkejut dengan upaya dari pentolan kelompok separatis tersebut. Modusnya adalah saat Vanuatu ingin bertemu Bachelet untuk sesi Universal Periodic Review (UPR), yang kemudian diselingi oleh Benny Wenda dengan memberinya petisi referendum Papua Merdeka.
Jauh sebelum berkiprah di luar negeri, Benny Wenda memiliki rekam jejak kriminal di tanah air sebagai upaya makar terhadap NKRI. Pria kelahiran tahun 1974 itu sedari muda telah akrab dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM), karena sang kakak Mathias Wenda adalah ketuanya. Mulai tahun 2001-2002, Benny diduga terlibat serangkaian peristiwa seperti penyerangan pos TNI/Polri, mengerahkan massa secara ilegal, dan pembantaian terhadap enam pekerja kayu pendatang di perbatasan RI-Papua Nugini.
Rekam jejak kriminal yang dilakukan Benny membuat dirinya kemudian dijebloskan ke dalam penjara pada tahun 2020. Namun pada 29 Oktober di tahun yang sama, ia berhasil melarikan diri hingga mencapai ke Inggris lewat bantuan beberapa pihak. Selama di sana, Benny aktif menyuarakan kemerdekaan Papua dan kemudian mendapat suaka dari pemerintah Inggris di tahun 2003. Lama menetap di luar negeri membuat Benny memiliki jaringan internasional yang kuat.
Dukungan dari pihak internasional banyak memberikan bantuan pada Benny Wenda. Mulai dari Vanuatu dan sebagian kecil negara Melanesia lewat Melanesian Spearhead Group (MSG), Ketua Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn, hingga mendapat penghargaan dari Dewan Kota Oxford, Inggris dan mengijinkan pembukaan kantor Free West Papua di sana. Dukungan tersebut membuat Benny semakin yakin hingga kemudian mendeklarasikan ‘Pemerintah Sementara Papua Barat’ dengan dirinya sebagai presiden.
BACA JUGA: Mengenal Benny Wenda, Aktivis OPM yang Kendalikan Organisasi Separatisnya dari Inggris
Klaim sepihak Benny Wenda tersebut rupa-rupanya mendapat penolakan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam) Mahfud MD, yang menyebut hal tersebut sebagai negara ilusi. Uniknya, penolakan juga datang dari pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), yang menuding klaim Benny Wenda tidak sah lantaran dirinya dianggap sebagai warga negara asing.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…