Lucu

Misteri Ular Tanah Lot Bali, Lebih Berbisa daripada Kobra Tetapi Tak Mau Menggigit Manusia

Bali memang dikenal sebagai Pulau yang paling terkenal di mata para turis asing. Pulau ini tak hanya indah saja, tetapi menyimpan banyak sekali mitos dan misteri. Salah satu yang sering dibicarakan oleh para pelancong adalah ular yang berada di Pura Tanah Lot.

Jika kebetulan kamu pernah berkunjung, tentu kamu juga pernah melihat ular dua warna (putih hitam) ini. Dilansir dari berbagai sumber, ular ini sebenarnya sangat berbisa namun, tidak membahayakan para pengunjung yang datang. Kira-kira kenapa ya? Simak deh faktanya berikut ini!

Keunikan yang ada di tanah lot

Pura tanah lot [Sumber gambar]
Mari sejenak kita kesampingkan keindahan tanah lot yang memanjakan mata. Di tanah lot sendiri ada sebuah pura yang berdiri di tengah batu karang besar. Tanah lot ini sangat terkenal dengan air sucinya. Konon, air tersebut muncul dari batu karang besar tersebut. Uniknya lagi, walaupun ada di tengah lautan, air yang muncul adalah sumber mata air tawar. Oleh orang agama Hindu, air tersebut dianggap sebagai pembawa berkah. Tak heran jika setiap hari ada saja warga yang berdoa di pura itu, sambil membawa hasil bumi, dan diakhiri dengan meminum atau membasuh wajah dengan air suci.

Keberadaan ular suci yang menjaga gua seberang pura

Ular yang berada di dalam gua [Sumber gambar]
Namanya ular poleng, warnanya didominasi oleh hitam dan putih sehingga mirip dengan zebra. Bagian ekor ular tidak memanjang, akan tetapi pipih. Ular ini disebut ular suci oleh warga sekitar. Ular ini bersarang di gua yang berseberangan dengan pura tanah lot. Gua yang berisi ular poleng ini juga dijaga oleh seorang warga asli Bali, lengkap dengan sesajen dan dupa di liang sang ular. Selain di dalam gua, ular poleng juga banyak sekitar pura dan di sekitar sumber mata air tawar.

Asal ular poleng dalam mitos warga Bali

Sosok danghyang Nirartha [Sumber gambar]
Dilansir grid.id, salah seorang pemangku adat bernama Bli Made bercerita bahwa ular poleng dipercaya berasal dari selendang sang pembangun pura suci, Danghyang Nirartha. Danghyang sendiri adalah seorang Brahmana yang punya kesaktian. Sehingga ia bisa mengangkat batu karang ke tengah laut dan membangun rumah ibadah di atasnya. Sedangkan selendang sang Danghyang diubah menjadi ular-ular sebagai penjaga pura suci. Menurut Bli Made lagi, itulah alasan mengapa ekor ular berbentuk pipih, bukan tumpul seperti ular kebanyakan.

Mengelus ular bisa membuat permintaan terkabul

Sesajen dan pawang ular [Sumber gambar]
Ular suci ini pada dasarnya jauh lebih mematikan daripada ular kobra, tetapi anehnya ia diam saja dan tidak berkutik saat para pengunjung menyentuhnya. Menurut penjaga gua, siapa saja yang menyentuh ular sambil berdoa maka bisa terkabul keinginannya. Entah itu meminta lancar rezeki, punya anak, atau hidup makmur. Penulis sendiri pernah menyentuh ular ini, dan sang ular memang tidak tampak garang apalagi ingin menyerang. Tetapi balik lagi, yang menyentuh tak boleh punya niat jahat, tidak pula ingin mengganggu, serta tetap berikhtiar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ular poleng yang masuk dalam famili Banded Sea Krait

Ular Poleng Tanah Lot [Sumber gambar]
Nama poleng yang diberikan untuk ular ini adalah Bahasa Bali, yang artinya lorek hitam-putih. Adapun secara famili, ular ini masuk ke jenis ular laut Banded Sea Krait. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ular ini bisa tiga kali lipat mematikan dari kobra. Ia bisa menghabisi musuhnya dalam satu kali patokan. Ular poleng adalah hewan agresif yang tidak akan menyerang dahulu sebelum diserang oleh lawannya. Makanya, para wisatawan yang datang dan ingin mengelus ular harus diawasi oleh si pawang ular agar tak salah dalam bertindak.

Begitulah cerita ular poleng yang disebut sebagai makhluk suci penjaga pura dan gua di tanah lot. Ia memang berbisa, namun belum ada cerita pengunjung yang pernah dipatok oleh ular ini. Jika mungkin Sahabat Boombastis semua berkesempatan berkunjung ke Bali, maka sempatkan mampir ke tanah lot dan melihat banyaknya ular poleng yang menjadi penjaga pura suci tersebut.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

15 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago