Indonesia masih berduka lantaran kejadian tragis di Kanjuruhan setelah laga Arema dan Persebaya Sabtu (1/10/2022). Dilansir dari Kompas.com, korban meninggal mencapai 125 dan 450 luka-luka. Berawal dari adanya suporter yang nekat turun kelapangan yang akhirnya kericuhan pun terjadi. Polisi menembakkan gas air mata ke penonton sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.
Tragedi ini bukan satu satunya yang pernah terjadi. Kejadian ini merupakan terbesar kedua di dunia persepakbolaan setelah tragedi Estadion Nacional Peru. Berikut adalah tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola di dunia, selain yang terjadi di Indonesia.
Kejadian nahas terjadi saat pertandingan Final Liga Champion antara Liverpool dan Juventus di Stadion Heysel, Brussels, Belgia, pada 29 Mei 1985. Kala itu, suporter dari Liverpool menerobos ke tribun Juventus setelah saling ejek. Dinding pagar tribun tak dapat menahan beban para suporter Liverpool, hingga ratusan orang tertimpa dinding yang berjatuhan. Akibatnya, 39 orang meninggal dunia dan 600 orang luka-luka. Kebanyakan korban adalah suporter dari Juventus.
Pengamat UEFA Gunter Schneider mengatakan, kesalahan tersebut karena suporter Liverpool. Mereka pun dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan dipenjara. Hal tersebut membuat UEFA menghukum dengan memberi larangan bermain bagi klub Inggris di Eropa selama 5 tahun. Tak hanya itu, FIFA juga melarang klub Inggris ikut di kompetisi dunia. Namun, Inggis mengajukan banding dan diterima, sehingga klub Inggris hanya diperbolehkan bermain di laga non-resmi di Eropa. Namun demikian, Belgia menolak melaksanakan pertandingan dengan klub Inggris di negaranya.
Kejadian kelam ini terjadi saat pertandingan Liverpool lawan Nottingham Forest dalam laga Semifinal Piala FA di Hillsborough Stadium pada 15 April 1989. Suporter membeludak hingga ke area pertandingan. Akibatnya, 96 suporter Liverpool meninggal dunia setelah berdesakan dan 766 penonton luka-luka. Dalam penyelidikan yang dilakukan pada tahun 2016, terdapat kesalahan dari pihak kepolisian yang membuka pintu keluar sebelum kick-off. Saat itu polisi mengatakan bahwa para suporter yang mendobrak gerbang, namun ternyata tidak terbukti.
Dikutip dari BBC, Duckenfield yang saat itu menjadi polisi memiliki tanggung jawab untuk mengamankan stadion. Ia mengakui kesalahannya yang menutup terowongan di stadion tersebut sehingga menyebabkan 96 orang tewas. Ia juga diberhentikan sementara setelah kejadian itu. Tak hanya itu saja kesalahan juga disebabkan oleh kelalaian pemberitaan media The Sun hingga adanya aksi boikot The Sun. Hal ini merupakan rekor terbesar dalam dunia sepak bola di Britania Raya.
Tragedi mengerikan ini menjadi yang terbesar, terjadi saat laga kualifikasi Olimpiade 1964 antara timnas Peru dan Argentina yang diadakan pada 24 Mei 1964 di Estadio Nacional Peru, Lima. Suasana menjadi ricuh ketika wasit menganulir gol pemain Peru. Dikutip dari Kompas.com, stadion kala itu memiliki kapasitas 53.000 penonton. Akhirnya bentrokan antar suporter pun tak dapat dihindari, hingga pihak kepolisian juga menembakkan gas air mata dan terjadi kepanikan.
Saat itu, pintu tribun terkunci dan orang berdesak-desakan mencari jalan keluar lainnya, sehingga menurut Bolasport.com, korban meninggal saat itu sebanyak 328 korban jiwa. Kerusuhan terjadi selama 3 jam, massa yang mengamuk membakar toko, rumah, dan pabrik di luar stadion. Tragedi ini menjadi yang terburuk dalam sejarah sepak bola dunia.
BACA JUGA: Tragedi di Kanjuruhan Pasca Pertandingan Arema Vs Persebaya Tewaskan 125 Orang
Terlepas dari semua kesalahan yang terjadi, mari kita berdoa semoga para korban yang meninggal dalam tragedi yang terjadi dapat diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Semoga kejadian ini tidak akan pernah terulang kembali.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…