Islam adalah agama yang selalu mengajarkan kebaikan. Namun, karena ulah segelintir orang yang banyak melakukan tindakan terorisme, Islam jadi dipandang miring. Banyak sekali negara-negara di Eropa dan Amerika menganggap Islam adalah agama yang penuh dengan kekerasan. Bahkan ada yang dengan gampang menyebut Islam sebagai agama teroris.
Akibatnya banyak sekali warga muslim yang jadi minoritas di negara itu jadi bulan-bulanan massa. Ada yang di-bully di sekolah, ada yang dikucilkan di lingkungan, hingga menghadapi kekerasan secara fisik dan mental dari warga negara yang membencinya.
Berikut 5 negara yang saat ini toleransi terhadap warga muslimnya rendah.
Amerika sudah beberapa kali mendapatkan serangan teroris dari Al-Qaeda. Salah satu serangan paling besar terjadi pada 11 September 2001 silam. Dua gedung pencakar Langit diruntuhkan oleh teroris hingga membuat Amerika murka. Akhirnya mereka membuat serangan balasan dengan memburu Al-Qaeda di Afganistan.
Al-Qaeda adalah orang yang berasal dari Afganistan. Artinya mereka dianggap muslim. Akhirnya banyak rakyat Amerika membenci orang Muslim secara terang-terangan. Islam dianggap sebagai agama yang hanya menghasilkan teroris. Bahkan isu ini diangkat oleh Donald Trump yang mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika. Ia mengatakan jika orang Islam harus didata untuk menghindari aksi terorisme semakin tinggi.
Di sekolah-sekolah atau pun kampus, banyak siswa yang kerap mendapatkan bullying. Mereka yang terbukti beragama islam akan dijauhi temannya. Bahkan banyak pula pekerja yang dipecat karena melakukan ibadah secara Islam.
Prancis adalah negara yang memiliki sekitar 5 juta penduduk Muslim. Sayangnya, hal ini tidak ditunjang dengan meningkatnya toleransi kepada kaum Muslim. Prancis adalah negara pertama yang melarang penggunaan Jilbab dan sejenisnya bagi wanita. Hal ini dilakukan dengan alasan agar semua warga menjadi sama dan terintegrasi.
Toleransi yang rendah terhadap kaum Muslim lagi-lagi mencuat setelah Paris diguncang oleh ledakan dan tembakan membabi buta. ISIS melakukan klaim jika mereka melakukan hal ini semua. Sontak banyak orang di Prancis jadi membenci Islam karena dianggap sebagai agama yang dimiliki oleh ISIS. Akhirnya tindakan-tindakan tidak baik pada umat Islam kerap terjadi, misalnya vandalisme pada Masjid dan pelarangan ibadah.
Sekitar Januari 2015 lalu, sebanyak 17.500 orang melakukan demo di jalanan untuk menolak adanya Islamisasi di Jerman. Banyak penduduk menganggap Islam sebagai agama yang tidak benar. Mereka meyakini jika Islam adalah agama yang membuat banyak kekacauan di seluruh dunia.
Mereka tidak mau banyak warga Muslim hidup di Jerman. Bahkan sering sekali terjadi aksi kekerasan di semua tempat. Selain itu di Jerman pun memakai atribut umat Islam juga dilarang. Jika sampai memakai atribut Islam mereka akan dikenai sangsi hingga mendapatkan hukuman yang telah ditetapkan sebelumnya.
Inggris adalah teman dekat dari Amerika. Jadi sudah jelas jika banyak kebijakan yang ada di Amerika juga dilakukan di Inggris. Kekerasan terhadap Muslim terjadi di jalanan hingga membuat banyak warga muslim menjadi ketakutan. Pasalnya banyak sekali warga yang dipukuli di tengah jalan hingga wajahnya diberi kotoran manusia.
Begitu menggunakan atribut Muslim, maka akan banyak orang memandang sinis. Bahkan akan langsung menarik kerah baju dan berteriak-teriak “teroris” secara histeris. Akhirnya banyak sekali warga Muslim yang memilih tinggal di rumah. Atau kalau pergi keluar terpaksa menanggalkan atribut yang mestinya dipakai untuk menutup aurat.
Sentimen terhadap Islam sedang tinggi-tingginya saat ini. Hal ini terjadi akibat banyaknya imigran yang masuk dari Libya berencana melakukan aksi terorisme yang terinspirasi ISIS. Akhirnya mau tidak mau Italia berusaha melarang semua pengungsi terutama yang berkeyakinan Muslim atau dianggap teroris.
Banyak sekali warga muslim yang mengalami kekerasan saat di Jalan. Mereka dihina hingga dipukuli oleh orang-orang yang mengaku sangat membenci Islam. Banyak orang di Italia yang menganggap Islam adalah teroris. Padahal teroris belum tentu Islam, mereka hanyalah segelintir orang yang menggunakan Islam sebagai tameng dan juga propaganda.
Selain lima negara di atas, sebenarnya masih banyak negara yang memiliki sinisme pada Islam. Bahkan di negara-negara yang penduduknya banyak beragama Islam, toleransi pun tetap rendah. Padahal Islam adalah agama yang mengajarkan kebaikan kepada banyak orang. Bukan agama yang membuat semua hal jadi berantakan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…