Kabar tentang adanya makhluk pengisap darah yang menghabisi ternak milik warga Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, sempat meresahkan masyarakat setempat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya hewan seperti ayam, bebek dan babi yang mati secara tidak wajar.
Teror pun dirasakan sangat mengganggu lantaran telah terjadi selama beberapa hari. Meski dirasakan sangat aneh, makhluk pengisap darah tersebut belum dipastikan jenisnya. Terlebih, kejadian tersebut berlangsung cepat pada saat malam hari tiba. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa hal tersebut berkaitan dengan sosok Palasik.
Salah satu ciri yang mudah dikenali adalah, adanya luka pada leher dan sayatan dari ternak-ternak yang mati. Menurut Saut, sosok misterius itu hanya mengisap darah tanpa memangsa bagian lainnya. Keanehan serupa juga dirasakan oleh Mangatur Hutasoit, seorang relawan yang ikut memburu keberadaan makhluk tersebut.
Kepala Seksi BBKSDA Sumut Wilayah IV Tarutung, Manigor Lumbantoruan yang dikutip dari Kumparan (22/06/2020) mengatakan, besar kemungkinan yang menjadi penyebab dari kematian ratusan ternak tersebut adalah sejenis musang bagi hewan seperti bebek dan ayam, serta beruang pada babi yang berbobot besar hingga puluhan kilogram.
Meski dianggap sebagai mitos belaka, Chupacabra digambarkan sebagai makhluk yang memiliki empat kaki dengan cakar tajam dan tinggi hingga 1,2 meter. Fisik tersebut membuat Chupacabra mampu melompat seperti kanguru. Ini artinya, ciri-ciri tersebut serupa dengan yang dilihat oleh Mangatur Hutasoit.
Penampakannya sendiri bisa dibilang mirip dengan Kuyang yang ada di Kalimantan, yakni berupa kepala tanpa badan yang melayang dengan organ tubuhnya seperti jantung, usus, paru-paru dan lainnya. Hanya saja, Kuyang kerap menyasar bayi atau balita, baik yang masih dalam kandungan ataupun yang sudah meninggal dunia (dikubur).
BACA JUGA: Palasik, Hantu Penganut Ilmu Hitam Pemangsa Bayi
Guna mengungkap sosok misterius tersebut, sejumlah tim diturunkan guna melacak keberadaannya seperti Tim Scorpion Foundation Indonesia dari Bidang KSDA Wilayah II Pematang Siantar, serta Tim Orang Utan Information Center (OIC) dari Sipirok, Tapanuli Selatan. Mudah-mudahan segera terungkap ya Sahabat Boombastis.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…