Daerah kumuh adalah salah satu masalah lingkungan yang dihadapi banyak negara berkembang termasuk Indonesia. Tata kota yang buruk, masalah sanitasi dan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat membuat banyak sekali daerah di Indonesia yang menjadi padat dan tidak terurus. Daerah padat tersebut akhirnya menimbulkan masalah lain seperti sumber penyakit, banjir dan lain-lain.
Tidak bisa kita pungkiri meskipun Indonesia terus berbenah, namun pada kenyataannya tempat-tempat kumuh masih sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Tidak jauh dari tempat kita tinggal pasti terdapat sebuah daerah yang sanitasi dan lingkungannya sangat tercemar. Berikut ini kami sajikan data dari lima tempat paling kumuh yang ada di Indonesia.
Kawasan ini terdapat di jantung kota Jakarta. Kali yang mengalir membelah sebagian kota Jakarta ini memang sudah terkenal akan kekumuhannya yang tidak bisa diselesaikan hingga kini. Musibah banjir tidak henti-hentinya menyambangi warga bantaran kali ciliwung dari tahun ke tahun. Tidak hanya media lokal, beberapa kali media internasional menyoroti kekumuhan dan buruknya tata lingkungan di tempat ini.
Pemandangan di bantara kali Ciliwung memang sangat kontras dengan kota Jakarta yang terus menerus membangun gedung dan pusat perbelanjaan mewah. Hampir semua bantara Ciliwung ditimbun oleh tumpukan sampah raksasa. Sungai yang seharusnya memiliki lebar 50 meter, kini hanya menjadi selebar 8 meter akibat tumpukan sampah tersebut. Tidak heran, tempat ini menjadi tempat paling kumuh di Indonesia.
Kawasan ini dulunya adalah sebuah waduk yang menampung air luapan banjir. Namun, seiring perubahan waktu dan meningkatnya populasi manusia, tempat ini dijadikan hunian. Hunian yang mereka bangun adalah hunian sederhana berbahan kayu seadanya. Banyak sekali warga sekitar yang tidak tahu harus membuang sampah kemana dan akhirnya menumpuk sampah mereka di waduk.
Namun, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Humas Pemkot Surabaya mengaku telah melakukan perbaikan. Beliau mengatakan telah mencoba mengelola infrastruktur dan fasilitas secara terpadu. Namun kawasan ini masih tampak kumuh dengan sampah-sampah yang mengambang di sela-sela hunian warga.
Daerah ini memang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Selain masalah sanitasi dan tata ruang, rata-rata masyarakat di Tallo berpenghasilan rendah. Hal ini menambah rangkaian masalah dan makin sulit diselesaikan.
Selain masalah sampah yang menumpuk, warga di sini juga kekurangan akses air bersih. Oleh karena itu kasus penyakit yang disebabkan air tidak higienis, seperti diare, semakin tinggi. Pemerintah berencana akan membangun 2 rumah susun di wilayah tersebut untuk menanggulangi masalah ini.
Selain merupakan pemukiman yang padat, kawasan ini juga dialiri sungai yang kurang bersih. Kawasan yang berlokasi di dekat kampus Institut Teknologi Bandung ini banyak dihuni oleh mahasiswa yang menyewa kost. Hunian mereka dibangun berjejal-jejal dengan rumah yang sudah terlebih dahulu ada sehingga kawasan ini penuh dengan gang-gang sempit. Kawasan ini juga sangat padat penduduk.
Pemerintah setempatpun melakukan beberapa usaha untuk menata ulang kawasan ini, namun tampaknya keadaan sudah terlanjur rumit. Kurangnya lahan hijau dan terbuka juga membuat daerah ini sering dihampiri banjir. Hal ini pulalah yang membuat Kawasan Taman Sari tidak terlalu sehat untuk dihuni.
Kawasan yang sangat dekat dengan pelabuhan ini memang memiliki masalah soal tata ruang sejak lama. Belawan memang salah satu tempat aktivitas ekonomi paling sibuk di Sumatera Utara karena ini adalah jalur perdagangan. Tidak jauh dari pelabuhan ini, terdapat sebuah pasar yang cukup padat. Kawasan ini sering dilanda banjir. Hal tersebut diperparah lagi dengan buruknya sistem drainase.
Beberapa bagian jalan juga rusak. Sehingga di musim penghujan, jalan-jalan di kawasan ini tergenang seperti layaknya kolam yang dipenuhi dengan sampah. Meski protes sudah berkali-kali diadakan oleh warga setempat, tampaknya belum ada penanganan yang serius dari pemerintah setempat untuk mengatasi masalah kebersihan di kota ini.
Kita semua tentu ingin negara kita bebas dari tempat kumuh. Namun, kita harus sadar bahwa pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi hampir selalu memberi efek samping lahirnya tempat-tempat kumuh seperti ini. Kondisi yang sama juga muncul di negara yang berpopulasi banyak seperti China dan India.
Oleh sebab itu, adalah wajib bagi kita untuk menjaga lingkungan sekitar, agar tidak menjadi kumuh. Perhatian dan solusi dari pemerintah memang kita harapkan, namun ada baiknya kita memulai menjaga kebersihan dari diri dan lingkungan kita sendiri. (HLH)
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…