Sebagai makhluk sosial, manusia pada dasarnya membutuhkan orang lain. Dengan adanya teman banyak memberikan energi positif dalam menjalani hidup. Mereka bisa datang dan saling membantu, saling sharing satu sama lain dan asik bermain. Apalagi jika teman yang kita punya merupakan sosok yang setia menemani dalam suka dan duka.
Berlawanan lagi dengan anak-anak gaul di sekitar kita. Ia bisa jadi memberika dampak signifikan bagi pergaulan kita loh. Dan karena itu pula banyak lebih memilih teman yang lucu atau konyol dari pada anak gaul atau pura-pura gaul ini. Why? Ini alasannya.
Banyak orang yang mengaku bahwa dirinya telah menjadi orang bahagia. Hidup berkecukupan, punya pekerjaan dan memiliki keluarga. Padahal pada kenyataannya kebahagian tidak dipandang dari apa yang kita punya. Meskipun ada, belum tentu bahagia.
Begitu juga bergaul dengan teman. Alasan memilih teman konyol karena pola hidupnya yang apa adanya. Mereka bukanlah orang yang suka neka-neko seperti anak gaul masa kini. Punya ya syukur, tidak punya juga tetap bisa gembira dan melakukan hal gila bersama.
Biasanya kalau kita bergaul dengan teman-teman yang mind setnya ‘gaul’ banget, umumnya sih sering ngikutin tren daripada suara hati. Padahal, ngikutin tren itu nggak ada habisnya. Yang habis malah uang di dompet kita.
Meski menjadi anak gaul itu menyenangkan, tapi adakah dari anak yang mengaku gaul tertawa bebas di tempat ramai? Pasti diragukan. Adapun ketawanya hanya senyam-senyum takut imagenya jatuh di depan banyak orang.
Beda dengan orang konyol yang lucu dan kocak. Dimanapun tempatnya jika sudah berkumpul dengan teman pasti lupa tempat. Bercerita dan bercanda kesana kemari dan yang penting tidak melukai orang lain dengan kata-kata yang dilontarkan. Begitulah mereka.
Siapa yang biasa hangout di mall atau restoran mahal? Bukannya menjadi semakin boros ya? Ditambah lagi teman bermain yang suka berbelanja dan menghamburkan uangnya. Bisa jadi kanker (kantong kering) mendadak.
Coba bandingkan dengan teman konyolmu. Meski di alun-alun kota, taman kota atau di pinggir jalan tidak ada masalah. Yang penting semuanya kumpul dan bisa bercerita hal seru meski dilakukan dengan hangout yang lebih bersahaja. Nyaman di kantong, nyaman di hati, guys!
Berteman sebenarnya tidak perlu pilah-pilih. Yang penting mengerti satu sama lain bisa menjadi sahabat karib. Tapi yang penting jangan sampai salah teman dan menjerumuskanmu ke dalam pergaulan yang buruk.
Ada pergaulan baik dan adapula yang buruk yang harus dihindari. Jika salah bergaul apalagi dengan anak gaul masa kini, sebenarnya bukan masalah. Namun sebagai anak muda yang pertahanan diri dan pengalamannya masih sedikit, bila sembarangan bisa berakhir dengan kehidupan yang tak karuan. Ini yang harus dihindari atau dan tidaklah salah kalau kita lebih selektif memilih teman. Coba tanya hati kecil kita deh untuk memastikannya.
Meskipun kita tak memilih, teman akan datang dengan sendirinya. Yang penting kita membuka hati untuk berteman dengan siapapun. Kalau memang tidak sesuai dengan jalan pemikiran kita, lebih baik pilih yang lain. Kebanyakan temanu yang konyol, tidak akan pusing mengenai siapa kamu dan seperti apa jeleknya wajahmu. Selama kamu seru dan bisa membaur, let’s have fun!
Berbicara anak gaul, mereka lebih suka pilih-pilih orang untuk menjadi temannya. Kalau tidak cantik, ganteng, kaya ya pintar dan bisa diajak ngegaul. Cirinya adalah orang memiliki kelebihan tertentu, selain dari itu pasti ditinggal. Coba cek di antara teman-teman kita, percaya atau tidak, ternyata ada satu dua orang yang memang punya ciri seperti ini.
Pernah jalan dengan teman dan kamu membuat malu di depan umum? Kira-kira bagaiman reaksi temanmu? Kalau temanmu malah ikut-ikutan membuat malu untuk menutupimu, KEEP THEM! Jangan ditinggalin, mereka itu teman-teman yang sejati buatmu.
Tidak banyak orang yang rela ikut malu dimuka umum hanya untuk menutupi kesalahan temannya. Jika berteman dengan anak gaul, pasti reaksinya akan berpura-pura tidak kenal. Ya kan?
Teman yang konyol seringkali lebih jujur dan bicara langsung di depanmu. Kadang memang ‘nyelekit’ dan mengolok-ngolok kita di depan. Tapi ketika mereka mengkritisi demi kebaikanmu, mereka memang sungguh-sungguh melakukannya.
Teman seperti ini lebih baik daripada teman yang bicara di belakang. Golongan parlente, elit dan gaul, memiliki kecenderungan gengsi dan jaga image yang cukup tinggi, sehingga jarang bisa bicara heart to heart. Itulah mengapa, teman yang nggak jaim, asyik diajak bercanda dan apa adanya lebih menyenangkan dan membuat pertemananmu bermakna.
Karakter tiap orang memang berbeda-beda. Meski gaul dan mengikuti tren, tidak serta merta dia akan menjadi teman sejatimu. Tapi anak yang konyol dan lucu, bakalan jadi bukan hanya teman sejati, tapi menjadi anak gaul versi kita sendiri. Hidup ini banyak kejutan. Siapapun orang dan latar belakangnya, kalau kamu bertemu teman yang bisa membuatmu jadi diri sendiri, bahkan lebih baik, so you’re the lucky one.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…