Jika kamu perhatikan, sekolah mengalami perubahan demi perubahan yang makin menuju arah modernitas. Kalau dulu kita masih sering menjumpai papan tulis dan kapur, kini benda tersebut sudah berganti menjadi white board dan spidol. Tak hanya itu, sekarang sudah banyak dijumpai komputer-komputer di perpustakaan atau bahkan ruang-ruang kelas.
Membayangkan sekolah 50 tahun ke depan, kira-kira apa yang bakal terjadi ya? Sudah pasti akan banyak sekali implementasi teknologi yang keren. Nah, berikut adalah deretan hal-hal super canggih yang mungkin bisa kita lihat di sudut-sudut sekolah di masa depan.
Di sekolah masa depan mungkin peran meja tidak hanya sebatas tempat menulis atau tidur saja, tapi menjadi peralatan belajar yang sangat penting. Banyak diprediksi jika bentuk meja di sekolah nantinya berbentuk layar besar yang pengoperasiannya seperti smartphone kekinian.
Tidak hanya terinspirasi oleh desain si ponsel pintar, tapi meja ini juga bisa disematkan fungsi yang sama. Nantinya meja-meja ini bisa digunakan para murid untuk mengakses berbagai literatur online ketika pelajaran tengah berlangsung, atau bahkan berkomunikasi dengan murid-murid di belahan Bumi lain untuk saling berdiskusi. Board besar seperti ini memang sudah ada, dan sepertinya hanya tinggal tunggu waktu untuk diimplementasikan.
Percaya atau tidak, kita sudah memasuki era dimana robot-robot telah menggantikan peran para guru. Jepang dan Korea Selatan adalah pionir untuk hal ini. Mereka sudah menempatkan robot-robot di ruang kelas untuk mengajarkan ilmu kepada para peserta didik.
Manfaat dari robot teacher ini sendiri cukup banyak. Misalnya saja mereka bisa dibuat secara massal untuk kemudian dikirim ke negara-negara yang kekurangan tenaga pengajar. Robot juga bisa diolah sedemikian rupa sehingga kemampuan mereka tidak akan terbatas. Serta yang paling penting adalah mereka selalu bisa di-upgrade, terutama pada bagian sumber keilmuan mereka.
Pemanfaatan teknologi robotik di sekolah tidak hanya benar-benar menempatkan sesosok robot di sana, tapi juga bisa digunakan sebagai media pengajaran. Seperti percobaan yang dilakukan para guru di sebuah sekolah di Ohio. Mereka menggunakan robot untuk menggantikan fungsi guru secara fisik, jadi pergerakan robot di kelas dikontrol penuh oleh si guru dari jarak jauh. Hal ini memungkinkan guru untuk selalu bisa mengajar dimana pun berada. Keren ya?
Membenamkan sebuah hardrive ke dalam otak mungkin cuma ada di film-film sains. Meskipun demikian, bukan berarti hal tersebut sama sekali mustahil untuk dilakukan. Para ilmuwan sendiri saat ini masih terus mengupayakan agar hal keren ini bisa direalisasikan.
Nantinya pengetahuan bukan hanya bisa didapat dari membaca saja, tapi lewat transfer data ke dalam hardrive yang akan langsung di baca otak. Teknologi ini berguna bagi guru agar selalu bisa meng-update sumber bahan ajar untuk kemudian disampaikan ke murid.
Menyentuh adalah bagian dari metode pembelajaran yang paling efektif bagi murid. Namun hal ini terbatas obyek-obyek tertentu saja yang tentunya tidak membahayakan para peserta didik. Nah, batasan ini kemudian memunculkan wacana untuk memasukkan Haptic Technology dalam ranah pendidikan.
Lewat teknologi ini para murid pun bisa mengeksplorasi apa pun lewat sentuhan tapi virtual. Haptic Technology bisa membuat si user merasakan pengalaman seperti memegang benda aslinya, lantaran juga dibekali sensor gerakan dan juga getaran. Tidak akan ada lagi kelas-kelas biologi mengerikan saat para murid harus membedah hewan-hewan praktik. Cukup gunakan teknologi ini, mereka sudah mendapatkan pengajaran yang sama.
Dunia gaming makin berkembang dengan adanya Oculust Rift dan juga Samsung Gear VR. Dua gadget canggih berbentuk kacamata teropong ini mampu menyajikan grafis yang benar-benar nyata, sehingga pengalaman gaming pun makin terasa. Jika teknologi ini bisa dipakai untuk gaming yang demikian kompleks, kenapa tidak untuk hal-hal yang berbau edukatif?
Berbekal peralatan kacamata virtual ini, para murid akan benar-benar merasakan pengalaman belajar yang berbeda. Tidak hanya pasif dengan menonton, mereka juga bisa terlibat secara langsung dalam simulasi-simulasi yang disematkan ke alat canggih ini. Metode pembelajaran yang lebih mendepankan visual seperti ini akan lebih bisa diserap para murid.
Berbekal semua peralatan canggih di atas, sudah menjadi barang pasti jika murid-murid masa depan bakal pintar luar biasa. Jika anak-anak sekarang di umur 5-6 tahun baru belajar membaca dan menghitung, mungkin saja anak-anak masa depan di umur yang sama sudah bisa memprogram robot atau bahkan sudah bisa meretas suatu sistem. Teknologi memungkinkan apa pun terjadi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…