Tanda-tanda kiamat yang diungkapkan oleh kitab suci agama sudah sering kita baca dan bahkan beberapa bagian kecilnya, sedang kita alami sekarang ini.
Baca Juga : 10 Bencana yang Bisa Membuat Manusia Punah Sebelum Kiamat Datang
Kali ini redaksi Boombastis ingin membahas tanda-tanda kiamat yang berdasarkan prediksi ilmu pengetahuan, baik melalui science seperti fisika, kimia, matematika, atau melalui social science seperti geopolitik, dll. Mari!
Artificial Intelligence (AI) berarti kecerdasan buatan. Kecerdasan ini bisa berupa program komputer, dll. Para ahli sudah meramalkan bahwa di masa depan nanti kecerdasan buatan ini akan menjadi maha pintar dan melebihi kepintaran umat manusia. Kecerdasan buatan juga akan tersambung satu dengan yang lainnya dan menciptakan sebuah kekuatan yang maha dahsyat. Mungkin seperti Skynet di film Terminator.
Negara-negara maju telah menciptakan persenjataan dan kekuatan militer berdasarkan kecerdasan buatan. Seperti Inggris yang menciptakan teknologi “Fire And Forget”, atau Amerika yang memiliki teknologi DARPA. Kepintaran kecerdasan buatan itu sangat mengagumkan sehingga kekuatan persenjataan kedua negara ini sangat ditakuti.
Yang ditakutkan adalah ketika kecerdasan buatan ini terus menjadi pintar dan disempurnakan sehingga suatu hari mereka akan menjadi begitu pintar dan menghasilkan sebuah entitas tersendiri yang mungkin akan melakukan serangan militer berdasarkan program-program yang hanya bisa dimengerti kecerdasan buatan itu.
Para ahli seperti Ray Kurzweil telah meramalkan ini dalam teori “Singularity” nya. Stephen Hawking malah khawatir bahwa perkembangan kecerdasan buatan akan menjadi akhir dari ras manusia.
Populasi lebah madu sudah semakin menurun sejak beberapa tahun yang lalu, hal ini disebabkan oleh Colony Collapse Disorder. Yaitu sebuah keadaan yang membuat koloni hewan ini terus menurun. Setiap tahun petani lebah selalu kehilangan 10-20 persen lebah peliharaan mereka. Sampai tahun 2015, para petani lebah telah kehilangan 90% lebah mereka.
Hal ini cukup menakutkan karena lebah adalah faktor yang sangat penting dalam pembungaan. Tanpa lebah, hampir seluruh tanaman di dunia ini tak akan berbunga dan berbuah. Bisa dibayangkan jika lebah menghilang, maka akan terjadi kelaparan besar di muka bumi karena tanaman tak lagi menghasilkan apa-apa. Bahkan mungkin tak akan ada tanaman lagi.
Apa penyebab lebah-lebah ini mati? Pestisida dan pupuk buatan. Ironis bukan?
Badan kesehatan dunia mulai khawatir dengan meningkatnya penggunaan obat antibiotik oleh manusia. Obat-obatan ini pada awalnya untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus. Tetapi karena organisme (bakteri,virus, dll) ini memiliki “kecerdasan” nya sendiri, mereka akan beradaptasi dengan obat anti biotik, sehingga mereka akan lebih kebal, setiap kali mereka terbunuh oleh anti biotik. Singkatnya, dari hari ke hari organisme ini semakin kuat, dan manusia membutuhkan peningkatan dosis anti biotik dari hari ke hari.
Dari jutaan obat yang diproduksi, 40% dikonsumsi manusia dan 60% dikonsumsi hewan ternak agar mereka bebas sakit, dan tumbuh besar. Dan organisme seperti bakteri pun semakin tambah kuat karena adaptasi.
Menurut data, 70% infeksi bakteri yang ada di rumah sakit kini sudah kebal dengan antibiotik standar. Bahkan membunuh 70 ribu orang tiap tahun! Jika hal ini terjadi terus, bakteri dan micro organisme lain akan menjadi super kuat dan super kebal sehingga obat sekuat apapun tak akan bisa mematikan mereka. Jika saat itu tiba, seluruh manusia akan terkena penyakit menular mematikan yang tak tersembuhkan.
Pemanasan global karena ulah manusia ditengarai hanya akan meningkatkan panas bumi menjadi 1 derajat celcius sampai 6 derajat celcius setiap tahun. Hal ini memang tidak terlalu mencemaskan.
Tapi ada sebuah hal yang lebih berbahaya. Para ahli mengkhawatirkan bahwa pemanasan global ini akan mencairkan beberapa daerah Permafrost (dataran es) yang mengandung 1.000 gigaton gas methane. Jika hal ini terjadi maka, akan terjadi peningkatan CO2 sebesar 10x lipat.
Keadaan ini juga akan mengakibatkan reaksi berantai dan permafrost lainnya akan mencair. Gas methane clathtrate akan memenuhi bumi dan lautan sehingga akan meningkatkan temperatur sampai 30 derajat celcius. Bayangkan rata-rata suhu di bumi adalah 30 derajat, jika naik sampai 60, wohhh, neraka bocor. Bayangkan negara-negara gurun bahkan akan musnah.
Baca Juga : 7 Adegan Kiamat Dalam Kisah Fiksi Yang Bisa Jadi Kenyataan
Iklim ini bahkan sama dengan iklim planet Venus. Dan tak ada manusia yang dapat bertahan hidup.
Kiamat udah dekat loh, menurut para ahli mungkin dalam 100 tahun ke depan akan ada bencana super dahsyat yang menghancurkan kita. Peringatan dari kitab suci juga sudah ada. Mari perbaiki amalan, perbaiki sikap, dan yang penting perbaiki cara hidup!
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…
Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…
Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…
Cinta sejati yang terjalin antara Ikang Fawzi dan Marissa Haque telah melewati waktu yang panjang…
Kabar gembira datang dari presenter aktor kondang dan pengusaha top, Raffi Ahmad. Suami dari Nagita…
Nama Elaine Low beberapa waktu belakangan mencuat terutama di dunia bisnis dan investasi setelah menerima…