Di Indonesia kita mengenal Orang Minang sebagai salah satu suku bangsa yang hobinya merantau. Bukti dari dari perantauan mereka adalah banyaknya rumah makan Padang yang memenuhi Indonesia. Bahkan sudah menjadi ciri khas yang tak bisa dilepaskan. Selain Orang Minang, Indonesia juga punya satu suku yang memiliki kebiasaan merantau. Suku itu bernama Suku Bawean.
Kebiasaan merantau yang dilakukan oleh Suku Bawean terjadi sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan sejak negeri ini masih dikuasai Belanda mereka sudah menyebar ke mana-mana. Inilah lima fakta unik dari suku bangsa kecil yang berada di tengah Laut Jawa.
Suku Bawean adalah salah satu suku yang paling unik di sekitar Jawa. Mereka memiliki tradisi dan bahasa yang unik hingga susah di samakan dengan suku lain seperti Jawa dan Madura yang lebih dekat dengan mereka. Banyak yang mengatakan jika Bahasa Bawean adalah bahasa kreol, bahasa yang diturunkan dari banyak bahasa karena adanya hubungan sosial yang tinggi.
Beberapa kata dari Bahasa Bawean menggunakan Bahasa Madura, namun ada juga kata Bahasa Jawa yang kerap digunakan. Dalam pulau yang tak begitu luas, bahasa yang beraneka ragam banyak digunakan. Peneliti menduga jika kebiasaan merantau lalu kembali akan menciptakan kata-kata baru yang lambat laun diadopsi menjadi bahasa lokal.
Pada awal abad ke-20, Pulau Bawean lebih banyak dihuni oleh kaum wanita dan orang tua ketimbang kaum pria. Hal ini terjadi karena semua pria muda di pulau ini harus merantau ke tempat yang jauh. Harus bekerja di tempat lain dan pulang membawa kesuksesan yang sangat besar. Bagi pria Bawean, memiliki pekerjaan mapan dan bisa menetap di daerah lain adalah kesuksesan yang bisa dibanggakan.
Orang Bawean suka sekali melancong ke luar negeri. Biasanya mereka pergi daerah Malaka seperti Malaysia dan Singapura. Mereka pun juga pergi sampai ke Vietnam hingga ke Australia yang letaknya sangat jauh dari Pulau Bawean. Tradisi rantau saat ini masih ada, namun tak sebanyak dulu. Pemuda di Bawean lebih memilih tinggal di pulaunya daripada merantau ke negeri yang jauh.
Banyak yang mengatakan jika sejak abad ke-15 dan 16 Orang Bawean sudah merantau ke banyak daerah di Asia Tenggara dan Australia. Namun catatan tertua yang berhasil ditemukan mengatakan jika pada tahun 1849 orang Bawean mulai berlayar ke Malaka dan menetap di sana sebagai pekerja. Mereka meninggalkan Indonesia yang kala itu masih dijajah oleh Belanda.
Di Malaka mereka bekerja sebagai sopir dan tukang kebun. Itulah mengapa suku ini juga mendapatkan julukan sebagai Boyan. Mereka dikenal sangat ahli dalam melakukan pekerjaan itu hingga akhirnya Suku Bawean banyak dicari oleh orang di Malaka yang saat itu masih dijajah oleh Inggris. Orang Bawean yang lama di Malaka lama-lama menjadi warga negara setempat. Anak-ana yang lahir di sana otomatis tidak menjiwai warga negara Indonesia.
Australia juga merupakan tujuan perantauan dari Suku Bawean di masa lalu. Mereka memulai ekspedisi ke tempat baru ini pada tahun 1887. Mereka banyak sekali menyebar di Australia bagian barat lalu menetap dan menghasilkan keturunan di sana. Sampai saat ini keturunan Suku Bawean masih ada di Australia dan menjadi warga negara sana secara resmi.
Suku Bawean yang ke Vietnam banyak sekali menyebar di daerah ibu kota. Mereka bekerja sebagai sopir dan tukang kebun sebelum akhirnya bisa memiliki rumah dan menetap. Saat ini keturunan Suku Bawean banyak sekali tinggal di distrik 1 Kota Ho Chi Minh. Mereka hidup di semacam titik yang banyak sekali penduduk muslimnya.
Ada beberapa kebiasaan unik dari Suku Bawean yang mungkin tak ada di daerah lain di Pulau Jawa. Kebiasaan pertama yang paling unik adalah budaya mengantarkan kerabat atau tetangga yang akan pergi jauh. Biasanya nyaris semua orang di desa akan mengantar orang yang akan merantau atau melanjutkan sekolah dalam jangka waktu yang lama. Mereka akan berbondong-bondong menuju dermaga dan melepas kepergian.
Kebiasaan unik lainnya adalah masalah kunci motor. Banyak orang di Bawean yang meninggalkan motornya dengan kunci tidak dicopot. Mereka mengatakan jika di sini bukan Jawa yang banyak malingnya. Itulah mengapa banyak motor di depan rumah atau bahkan di sawah sekali pun kunci dibiarkan menancap.
Inilah lima fakta unik dari Suku Bawean yang dikenal memiliki hobi merantau. Di masa lalu, mereka rela menggunakan perahu tradisional untuk bisa mencapai daratan yang jauh. Bagi Suku Bawean, merantau adalah hal wajib yang akan membuat mereka berkembang dan maju. Ngomong-ngomong, sobat Boombastis perantau juga enggak?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…