Trend kecantikan emang selalu berubah setiap waktu dan nggak pernah sama di negara satu dan lainnya. Yang kita sebut cantik atau keren di negara kita, belum tentu disebut cantik juga di negara lainnya.
Setiap orang punya sudut pandang sendiri soal cantik dan ganteng. Jadi nggak heran kalau setiap kebudayaan memiliki standard kecantikannya sendiri. Berikut ini beberapa diantaranya.
Sebagian orang Indonesia tentu sudah familiar dengan film Korea atau juga K-Pop. Nah, dari situ saja sudah kelihatan bagaimana standard cantik menurut negeri ginseng tersebut. Tubuh yang tinggi ramping, wajah polos, dan kulit bersih putih tanpa noda. Mereka seolah terlihat bagai bidadari dengan kecantikan tersebut.
Tapi nggak semua orang di Korea Selatan seberuntung itu memiliki segala karakter fisik yang disebut cantik ini. Karena itulah mereka kemudian beralih ke operasi plastik demi mendapatkan mata yang lebih besar, hidung lebih mancung, wajah lebih tirus, serta tubuh yang lebih ramping. Operasi plastik sudah jadi hal yang umum di Korea Selatan dan 1 dari 5 orang di sana pernah melakukannya.
Di kebanyakan negara lain, orang-orang biasanya rela menghabiskan banyak uang agar punya gigi putih, rapi, dan rata. Tapi yang ada di Jepang justru kebalikannya. Baru-baru ini, gigi tidak rapi justru dianggap menarik dan keren.
Trend ini dikenal juga dengan nama Yaeba alias gigi double atau gingsul. Beberapa orang bahkan rela mengeluarkan uang ribuan dollar demi membuat giginya dibentuk seperti ini. Artis-artis populer seperti AKB48 juga menjadi salah satu yang mempopulerkan trend yaeba.
Leher panjang dan jenjang bisa jadi salah satu karakter tubuh yang menarik dan cantik. Tapi salah satu suku di Myanmar, sangat.. sangat.. suka dengan leher panjang. Mereka punya tradisi memasang cincin kuningan di leher dengan bertumpuk-tumpuk.
Tradisi ini membuat leher mereka juga makin panjang. Hal ini sebenarnya juga sedikit bahaya karena otot leher mereka jadi lemas. Artinya, waktu cincin leher ini dilepas, mereka akan kesulitan mengangkat kepalanya sendiri dan bisa berujung pada kematian.
Kebanyakan orang membayangkan tubuh ramping dan seksi seperti model. Tapi di Mauritania, para pria justru lebih tertarik dengan wanita bertubuh besar. Bahkan bukan sekadar besar, tapi benar-benar besar.
Sejak kecil, para gadis akan dipaksa makan agar tubuh mereka menggemuk. Kalau cara ini nggak berhasil, mereka dipaksa minum obat untuk meningkatkan selera makan. Di Mauritania, gemuk adalah tanda kekayaan, kemapanan, dan kecantikan. Artinya, istri gemuk seolah membuktikan kemampuan finansial suaminya juga.
Saat ini bibir tebal macam Kylie Jenner memang lagi trend, tapi sebuah suku di Ethiopia punya standard kecantikan yang lebih ekstrem untuk bibirnya. Mereka akan memasang piringan besar di bibir bawah sehingga membuatnya melar.
Ukuran piring yang dipasang di bibir ini menggambarkan status sosial dan ekonomi si wanita. Nggak cuma itu saja, piringan ini juga menggambarkan kedewasaan dan kecantikan mereka.
Kalau di suku Ethiopia, bibir melar dianggap cantik, bagi suku Maasai Kenya, telinga melarlah yang menarik. Semakin panjang lubang di cuping telinga, maka semakin menarik pula dia. Nggak cuma menarik saja sih, lubang yang panjang tersebut juga dianggap menunjukkan kedewasaan dan kebijaksanaan.
Pria dan wanita akan memasukkan apapun di lubang cuping telinganya agar melar. Mulai dari batu, tanduk, gading gajah, dan banyak lagi. Nggak cuma itu saja, wanita Masaai juga terbiasa mencukur rambutnya dan mengambil dua gigi tengahnya sebagai tanda kecantikan. Tapi, tradisi macam ini sudah makin jarang dipraktikan.
Beruntunglah kamu nggak lahir sebagai wanita di zaman kekaisaran Tiongkok. Pasalnya, trend yang ada pada saat itu adalah mengikat kaki atau yang disebut dengan lotus feet. Konon kaki yang kecil dianggap cantik, jadi para orang tua berlomba mengikat kaki anak perempuannya agar tetap kecil.
Proses ini dimulai saat kaki masih belum berkembang sepenuhnya, dan biasanya dilakukan di musim dingin agar kaki jadi mati rasa dan nggak terasa terlalu sakit. Wanita dengan kaki yang sudah diikat seperti ini akan kesulitan jalan seimbang atau segera berdiri dari posisi duduk. Nggak cuma itu saja, praktik ini jelas bahaya bagi kesehatan.
Kalau trend make up countoring emang lagi heboh di kalangan wanita, di Iran teknik ini saja nggak cukup untuk membuat wajah mereka kelihatan tirus dan berhidung mancung. Ratusan ribu wanita menjalani operasi hidung setiap tahunnya demi mendapatkan bentuk yang mancung sempurna.
Angka operasi hidung di negara ini bahkan sangat tinggi dan melebihi Amerika juga Korea Selatan. Mereka percaya bentuk hidung yang bagus akan membuat mereka kelihatan makin cantik dan menarik.
Perbedaan kesan cantik di berbagai negara ini menegaskan kalau sebenarnya definisi cantik itu sangat luas. Nggak cuma tinggi, putih, dan langsing saja. Sayangnya kita terlalu sering dibombardir oleh arti cantik yang seperti itu sehingga menganggap orang yang nggak memenuhi kriteria tersebut jadi kurang menarik. Padahal, kecantikan itu sangat berbeda bagi setiap orang.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…