in

Sisi Lain Virus Corona di Indonesia, Masyarakatnya ‘Santuy’ Liburan hingga Sembako yang Dibatasi

Merebaknya virus corona di seluruh dunia, membuat beberapa negara merasa khawatir hingga kemudian menerapkan kebijakan ketat demi mencegah penyebaran lebih lanjut. Terlebih, WHO telah menetapkan virus corona sebagai pandemi global. Termasuk di Indonesia, beberapa daerah menerapkan kebijakan agar bekerja dari rumah.

Dilansir dari CNNIndonesia.com (17/03/2020), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup sementara kegiatan di sekolah dan meminta para guru untuk mengajar dari rumah. Meski demikian, ada beberapa sisi lain yang terjadi di masyarakat, sebagai imbas dari kebijakan yang dilakukan pemerintah akibat adanya virus corona.

Masyarakat banyak yang keluar bertamasya di tengah ancaman virus corona

Kebijakan libur sekolah dan banyaknya tempat wisata di ibu kota, membuat warga Jakarta memanfaatkan hal tersebut untuk pergi liburan ke puncak, yang notabene berkegiatan di luar ruangan. Padahal, pemerintah menghimbau agar untuk sementara waktu mengurangi aktivitas di luar dan menghindari keramaian demi mencegah penyebaran virus corona. Namun tetap saja, aturan kesannya diabaikan oleh masyarakat.

Pembelian sembako mulai dibatasi

Ilustrasi belanja sembako [sumber gambar]
Tak hanya soal liburan, merebaknya wabah virus corona juga membuat Mabes Polri RI meminta pengusaha ritel untuk membatasi pembelian kebutuhan pokok (sembako). Ada empat item yang dibatasi yakni beras, gula, minyak goreng, mie instan. “Saya kira itu imbauan untuk menjaga-jaga saja. Saya kira ada baiknya. Tetapi dalam imbauan ini bukan berarti dalam pengertian kita kekurangan stok. Stok tidak berkurang,” ucap ewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta yang dikutip dari Finance.detik.com (17/03/2020).

Masker buatan dalam negeri banyak diekspor ke luar negeri

Masker menjadi salah satu benda yang paling dicari saat wabah virus corona mulai menjangkiti masyarakat. Tak terkecuali di Indonesia, penutup wajah itu juga mengalami lonjakan pembelian yang signifikan. Di tengah tingginya permintaan masker di dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia justru mengekspor penutup muka itu ke tiga negara yakni Singapura, Hongkong, dan Cina.

Beberapa pihak mulai membuat hand sanitizer secara mandiri

Kekhawatiran akan menyebarnya virus corona juga mendorong beberapa pihak untuk berfikir kreatif, dengan cara mencoba membuat hand sanitizer secara mandiri. Terlebih, tingginya permintaan dari pembersih tangan tersebut sempat sulit ditemui di beberapa daerah Indonesia. Salah satunya adalah kalangan akademisi dari Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, yang menginisiasi pembuatan hand sanitizer tersebut.

BACA JUGA: Indonesia Positif Virus Corona, Begini Paniknya Masyarakat demi Antisipasi Wabah Tersebut

Wabah virus corona memang tengah jadi sorotan saat ini. Tak hanya soal kesehatan dan keselamatan diri yang harus dijaga, peristiwa tersebut justru memunculkan beberapa hal lain yang masih terkait penyebaran wabah tersebut. Salah satunya adalah mereka yang malah pergi liburan yang notabene berada di luar ruang terbuka. Semoga semuanya baik-baik saja ya Sahabat Boombastis.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Berat! Ini Alasan Mengapa Indonesia Tak Bisa dengan Mudah Lakukan Lockdown Begitu Saja

Liburan ke Luar Negeri Saat Darurat Corona, Krisdayanti Banjir Hujatan Netizen