Irwan Susetyo Pakusadewo atau yang biasa dikenal dengan nama Tio Pakusadewo adalah aktor yang namanya sering disebut akhir-akhir ini. Hal itu disebabkan karena ia ditangkap oleh pihak yang berwajib karena keterlibatannya dalam kasus narkoba. Artis senior itu mengaku bahwa sudah 10 tahun terakhir telah menjadi ‘budak’ narkoba.
Kendati hidup Tio Pakusadewo banyak dinilai orang dengan respon positif karena kesuksesannya dalam berperan di banyak sekali film hingga meraih banyak penghargaan, tetapi banyak sisi lain kehidupan Tio Pakusadewo yang jarang sekali dilihat masyarakat umum. Penasaran?
Tio Pakusadewo di masa kecilnya ini menjadi sosok yang nakal. Orang tuanya pun menganggap bahwa aktor kawakan ini sebagai pembuat onar di keluarganya. Di sekolah pun juga begitu. Pada waktu ia berada di jenjang SMA selalu mendapat hukuman dari sekolah. Selain karena selalu membuat keributan sekolah, ia juga dikenal sebagai siswa yang suka terlibat dalam tawuran. Dari hal itu menyebabkan aktor kelahiran 2 September 1963 ini menjadi berpindah-pindah sekolah dan akhirnya SMA 34 di Pondok Labu, Jakarta adalah sekolah terakhirnya.
Semua orang pasti mempunyai cita-cita. Tetapi tidak semuanya beruntung untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. Berbeda dengan pria yang lahir di Jakarta ini, ia sedari dulu mempunyai cita-cita menjadi aktor. Dimulai dengan mengikuti kegiatan grup teater semasa SMA menjadikan hal itu sebagai bekal untuk ia menjadi aktor sukses nantinya. Sangat terbukti ia sekarang menjadi aktor yang sering mendapatkan piala di beberapa penghargaan film.
Mewujudkan cita-cita memang tak semudah memanjat pohon. Sama halnya dengan nasib pemeran Bilur-bilur Penyesalan ini yang memulai karirnya dengan terjun ke dunia modelling. Meski batu loncatan, nasib baik mengikuti Tio Pakusadewo waktu muda yang memiliki paras ganteng khas kesukaan remaja ’80-an. Karir sebagai model inilah yang memuluskan jalannya menuju dunia seni peran.
Tio Pakusadewo sempat mengalami yang namanya sepi job di tahun 1991. Dunia perfilman tidak memberinya jalan pekerjaan, namun ia harus menyambung hidup dengan melakukan apapun selama itu menghasilkan uang. Ia berjualan di salah salah satu kios yang berlokasi di Palmerah. Awalnya yang ia jual adalah oplosan minyak jelantah. Tetapi karena sangat beresiko, ia akhirnya beralih jualan minyak sayur.
“Bruce Lee, he is my idol. My imaginary mentor.” Itulah yang Tio Pakusadewo katakan di acara Indonesian Film Festival. Beliau sangat terinspirasi dengan tokoh seni bela diri tersebut karena kalimat dan sikap jantan dari Bruce Lee. Selain itu ia juga belajar untuk tetap kokoh terhadap apa yang kita impikan karena semua tidak akan terlaksana jika kita tidak melakukan sebuah aksi.
Tidak jauh berbeda dengan Ray Sahetapy, Tio pun mengalami yang namanya keretakan dalam rumah tangga. Setelah berpisah dari istri pertama dan tak lama kemudian Tio Pakusadewo menikah lagi, ia kembali menjadi duda dan menjalani hari-hari sendiri. Tio dikabarkan menjual rumah pribadinya dan memilih menyewa rumah tidak jauh dari situ. Di rumah sewanya kini, aktor Cinta dalam Sepotong Roti yang kini sudah berusia 54 tahun itu hanya ditemani seorang asisten rumah tangga, atau kadang dikunjungi anaknya dari pernikahan pertama.
Semakin senja, langkah hidup Tio Pakusadewo justru makin berliku. Banyak hal yang mungkin tak sesuai ekspektasi sebagaimana normalnya manusia. Siapa sih yang tidak ingin sukses, mapan, bahagia dengan anak-istri-serta cucu, di usia seperti Tio Pakusadewo saat ini? Mungkin ini juga yang membuat sang aktor tidak banyak membuka diri tentang kehidupan pribadinya.
Warga sekitar tempat tinggalnya mengaku jarang melihat atau berinteraksi dengan pria tersebut. Tapi ada kalanya saat lebaran qurban, pemeran Wayan dalam film Perahu Kertas ini menyumbang seekor hingga dua ekor. Sosoknya cukup disegani sampai-sampai tukang parkir sekitar tidak berani nagih saat dia lewat. “Baik orangnya, cuma pendiam aja, jarang ngomong Om Tio mah. Sering dibagi, gocap (Rp 50 ribu). Malah teman-teman saya dikasih Rp 300 ribu. Kita juga pernah diajak shooting sekali,” kata Udin, seorang tukang parkir minimarket yang sering dikunjungi aktor tersebut.
Setiap orang pasti memiliki sisi lain di dalam kehidupannya. Seperti Tio Pakusadewo ini yang di dalam kesuksesannya ada berbagai macam lika liku kehidupan yang tak semua orang pernah tahu. Setelah ditangkap, ia berkata, “Saya ini contoh yang tak perlu diikuti.” Namun dari setiap kejadian, maka terbitlah hikmah. Tetap menjadi diri sendiri walaupun tak semua orang menyukainya, asal jangan ikut-ikutan terjerumus narkoba.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…