Categories: Trending

5 Fakta Panas dari Shunga, Majalah Esek-Esek Pertama Jepang yang Melegenda

Untuk hal-hal yang aneh, unik, dan menjijikkan, Jepang adalah jagonya. Banyak hal yang tak bisa diterima di negara lain namun dianggap biasa di masyarakat Jepang. Sebut saja festival yang mempertontonkan alat vital pria dalam berbagai jenis. Lalu ada love hotel yang merupakan hotel khusus untuk berbuat aneh-aneh.

Selain dua hal di atas, Jepang juga memiliki kebudayaan gambar-gambar panas yang saat ini marak menyebar. Sebelum gambar bernama hentai menyebar, di masa lalu Jepang sudah ada apa yang namanya Shunga. Buku yang berisi ilustrasi esek-esek ini disebut sebagai majalah panas pertama Jepang yang sangat melegenda. Berikut penjelasan selengkapnya.

Awal Mula Munculnya Shunga di Jepang

Shunga pertama kali muncul di zaman Edo sekitar abad ke-17 hingga ke-19. Di masa itu, tidak memakai pakaian di pemandian campur adalah hal yang biasa. Pria dan wanita bisa memandang satu sama lain tanpa dilarang. Itulah mengapa hal-hal berbau dengan erotisme semakin menyebar dan salah satu bentuk produknya adalah shunga.

awal mula shunga [image source]
Shunga adalah sebuah seni lukis pada kertas yang dilakukan dengan mesin cetak kuno hitam dan putih. Kertas ini akhirnya dikumpulkan dan dijadikan buku baru dijual ke banyak orang. Shunga sendiri memiliki arti lukisan musim semi. Dalam masyarakat Jepang, musim semi selalu erat hubungannya perumpamaan hubungan badan.

Ketenaran Shunga yang Mulai Menanjak dari Tahun ke Tahun

Shunga sebenarnya sudah ada beberapa puluh tahun sebelum zaman Edo datang. Lukisan yang ada pada kertas pun terinspirasi dari pelukis yang berasal dari dataran Tiongkok jauh. Bahkan ada yang menyebut jika lukisan yang ada pada Shunga terinspirasi dari buku manual pengobatan Tiongkok yang mempertontonkan lukisan polos manusia beserta anatominya.

ketenaran shunga [image source]
Sekitar tahun 1660-an Shunga benar-benar menyebar ke seluruh pelosok Jepang hingga membuat Shogunnya jadi gerah. Akhirnya terjadi larangan besar-besaran dalam peredaran majalah kuno ini. Namun karena banyak yang berminat, regulasi apa pun akan tetap bisa dilanggar hingga sesuatu berbau tidak benar ini masih saja menyebar.

Jenis-Jenis Shunga yang Beraneka Ragam

Shunga yang beredar di masyarakat Jepang merupakan seni lukisan dengan gaya ukiyo-e. Biasanya gambar akan dicetak dengan papan kayu secara manual satu per satu. Gambar yang ditampilkan pun berisi seputaran adegan ranjang dari para pribumi atau pun wanita penghibur. Biasanya Shunga yang beredar di masyarakat memiliki tiga jenis isi sesuai dengan permintaan.

jenis shunga [image source]
Pertama adalah adegan percintaan antara pria dan wanita dewasa. Selanjut ada juga gambar percintaan pria dewasa dengan pria dewasa, dan terakhir wanita dengan wanita. Oh ya, di zaman dahulu, hubungan sesama jenis dianggap biasa. Sebagai bukti, saat itu muncul kagema yang merupakan pemain kabuki muda berpakaian wanita. Pria ini kerap disewa para petinggi yang berkuasa di Jepang.

Fungsi Utama dari Shunga yang Beredar di Zaman Edo

Shunga memiliki fungsi yang berbeda-beda di zaman itu. Bagi para pria dewasa, shunga adalah hiburan yang bisa mengusir penat setelah bekerja seharian. Selanjutnya bagi para pria muda, Shunga adalah alat untuk belajar hal-hal berbau hubungan ranjang. Para gadis bangsawan pun juga menggunakan shunga untuk tahu anatomi dan cara berhubungan badan yang benar.

fungsi shunga [image source]
Fungsi lain dari shunga adalah untuk memberikan keselamatan. Ya, di masa itu banyak orang percaya jika menyimpan Shunga akan memberikan pengaruh baik. Rumah yang menyimpan shunga akan terhindar dari mara bahaya yang tak diinginkan. Mungkin inilah salah satu penyebab Shunga jadi susah hilang dari masyarakat walau telah dilarang.

Shunga Mulai Punah dan Bertransformasi di Era Modern

Memasuki abad ke-20, kepopuleran dari Shunga mulai habis karena kalah dengan potret yang lebih realistis. Teknologi membuat mereka tak bisa bertahan di tengah masyarakat. Meski punah dan tak diproduksi lagi, shunga akhirnya bertransformasi menjadi manga yang saat ini banyak kita nikmati bersama-sama. Gambar-gambar dalam kertas akhirnya memiliki cerita yang lebih baik hingga akhirnya dibuat menjadi anime.

kepunahan shunga [image source]
Ketenagarn Shunga yang telah hilang akhirnya tumbuh kembali dengan apa yang dinamakan dengan hentai. Gambar ilustrasi yang menampilkan adegan ranjang dan ketidaknormalan kembali dipakai untuk menghidupkan shunga yang telah melegenda.

Inilah fakta panas tentang Shunga yang merupakan majalah esek-esek pertama Jepang. Meski akhirnya punah, Shunga justru bertransformasi menjadi manga dan anime yang kerap kita lihat setiap hari. Indonesia ada enggak ya majalah seperti ini di zaman kerajaan, Majapahit mungkin?

Share
Published by
Adi Nugroho
Tags: jepangshuga

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

1 week ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago