Konflik antara para Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kelompok bersenjata di Papua adalah hal sering sekali terjadi. Jika dulu mereka menamai dirinya sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menuntut untuk mendirikan negara merdeka yang lepas dari pengaruh Indonesia. OPM ini sendiri mempunyai sayap militer sendiri yang kerap kali melancarkan serang kepada mereka yang dianggap musuh.
Sekarang, ada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang juga sering membuat rusuh dan melawan para tentara. Tak heran, jika pada akhirnya keberadaan mereka yang dinilai berbahaya membuat para TNI terjun ke lapangan. Beberapa hari yang lalu (3/11) sempat terjadi baku tembak yang memakan korban dari anggota KKB. Dalam beberapa serangan, mereka ternyata menggunakan beberapa senjata yang kadang merupakan rampasan dari milik TNI/Polri. Seperti beberapa yang bisa dirangkum dalam Boombastis.com berikut ini.
Para pelaku yang tergabung dalam kelompok bersenjata ini sudah sangat mengenal medan tempur, sehingga bisa saja mereka mengelabuhi para tentara. Selain itu, mereka juga menggunakan senjata yang bisa dikatakan melegenda, salah satunya adalah senapan regu PKM buatan Rusia yang terlihat dalam beberapa foto lawas para kelompok KKB. Senapan ini dikenal sebagai senjata yang kuat, andal, dan tidak cepat rusak. Senapan mesin PKM mampu memberondong peluru 650 per menit. Jarak efektif tembakan rata-rata 1.000 meter. Namun mampu mencapai 3,8 km, seperti dilansir melalui laman radarmiliter. Senjata ini sudah teruji dalam berbagai peperangan dan menjadi andalan kelompok Blok Timur di masa lalu.
Selain senapan regu buatan Rusia, kelompok bersenjata Papua ini juga kerap menggunakan M-16. Senjata buatan Amerika ini sudah tenar dan digunakan saat perang Vietnam dan masuk dalam list senjata yang paling tenar di dunia. Lebih dari 80 negara menggunakan senjata ini sebagai pegangan para prajuritnya, salah satunya adalah Indonesia. Nah, kelompok bersenjata di Papua sering sekali mencuri senjata para TNI/Polri untuk kemudian mereka jadikan modal berperang melawan para pembela negara tersebut.
Pada 2015, polisi mengungkap bahwa salah satu anggota Brimob Polri mati tertembak oleh kelompok Sabinus Walker. Alat yang digunakan sendiri merupakan Steyr AUG, yang bisa dianalisa dari jarak tembaknya. Senjata ini biasanya digunakan oleh para Brimob saat latihan menembak karena memiliki teleskop jarak jauh (sekitar 500 meter) untuk membidik sasaran yang dituju. Selain Indonesia, Steyr AUG ini juga dipakai dalam pasukan militer berbagai negara, contohnya Irlandia, Australia, Irak, Turki, bahkan negara tetangga Malaysia.
Saat pemberontakan melawan TNI/Polri kedua senjata ini juga kerap dipakai oleh kelompok bersenjata Papua. Senapan rancangan Kalashnikov ini sepertinya memang sudah sering muncul dalam berbagai konflik, mulai dari Eropa, Afrika, Timur Tengah, atau bahkan di wilayah Asia Tenggara. Di era Orde Lama, kedekatan Indonesia dengan negara Uni Soviet membuat senapan ini banyak disupply dan masuk ke tanah air. Pasukan militer Indonesia seperti Kopasgat hingga Benteng Raider pun tampak sering memegang senjata ini.
Keberadaan para KKB Papua ini menjadi tantangan tersendiri bagi TNI/Polri karena mereka membahayakan dan tak segan melenyapkan nyawa orang-orang tak berdosa. Tak hanya memantik perseteruan, kadang dengan senjata yang mereka punya tersebut mereka kerap kali melukai dan menewaskan aparat.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…