Program Mata Najwa sudah menginjak usia satu dekade. Mata Najwa merupakan program televisi dengan konsep gelar wicara yang dipandu oleh jurnalis senior, Najwa Shihab. Isu yang dibahas dalam hal ini adalah kondisi Indonesia dan politik yang sedang marak dibicarakan. Najwa, sebagai pemandu acara selalu bisa mengulik banyak sisi yang sebelumnya tidak diketahui oleh masyarakat.
Selama 10 tahun memberikan informasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, Najwa sudah memenangkan beberapa penghargaan. Bahkan, beberapa episode yang pernah ia tayangkan menjadi sorotan dan susah untuk dilupakan oleh penonton. Berikut ini ulasan lengkapnya!
Pura-pura penjara, Setya Novanto
Setya Novanto adalah salah satu politikus yang terjerat kasus korupsi e-KTP. Kasus ini berbuntut drama panjang tak berkesudahan. Hingga akhirnya beberapa kali mangkir dari panggilan KPK, dikabarkan sakit, kecelakaan, Setya Novanto dijebloskan ke dalam penjara Sukamiskin. Di dalam penjara ini, Papa Setnov juga masih sempat berakting. Hal tersebut ia lakukan saat tim Mata Najwa berkunjung ke sel tahanan. Saat itu Setya Novanto tampak sedang membaca buku. Sel penjaranya juga tampak biasa saja, papan nama yang baru ditempel, parfum perempuan. Tim Mata Najwa pun yakin bahwa sel tersebut bukan asli milik Setya Novanto.
Tommy Soeharto dan Kasus Pembunuhan
Pada Juli 2018 lalu, Najwa Shihab mengundang putra bungsu mantan Presiden Soeharto untuk hadir di Mata Najwa. Tommy Soeharto pernah menjadi mantan narapidana karena dirinya menjadi dalang di balik tewasnya hakim Syafiuddin Kartasasmita pada 2001 silam. Peristiwa ini bermula dari sang hakim yang menjatuhkan hukuman 18 bulan penjara dan denda Rp30,6 miliar kepada Tommy atas kasus tukar guling tanah milik Bulog dengan PT Goro Batara Sakti, seperti dilansir tirto.id. Episode ini pun sempat menjadi pembicaraan dan ditonton hampir 4 juta kali.
Arteria Dahlan dan Emil Salim
Oktober 2019 lalu, nama Arteria Dahlan menjadi perbincangan banyak orang. Pasalnya, dalam episode ‘Ragu-ragu Perpu’ ini, ia berdebat hebat dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup sekaligus ahli ekonomi dan cendekiawan, Emil Salim. Namun, dalam debat tersebut, Arteria dianggap bersikap tidak sopan. Dalam debat dengan Emil Salim, ia lebih banyak memotong pembicaraan, gesture menunjuk, meninggikan suara, dan omongan lain yang dianggap kasar. Padahal selaku wakil rakyat, Arteria seharusnya bisa bersikap lebih sopan dan menjadi contoh yang baik dengan mendengarkan. Bahkan, karena gemasnya, netizen sampai mengedit titel Arteria dengan M.B.A.C.O.T. di ujung namanya dalam wikipedia.
Duka Haringga
https://www.youtube.com/watch?v=RhaNeb3VUtU
Dunia sepak bola Indonesia memang penuh dengan catatan hitam. Ada banyak sekali korban yang meninggal sia-sia karena membela salah satu klub sepak bola. Salah satu yang membekas adalah kematian Haringga Sirila, salah satu Jakmania (supporter Persija) yang menjadi korban Bobotoh (pendukung Persib Bandung). Haringga dikeroyok setelah Bobotoh tau identitas Haringga sebagai Jakmania. Haringga sendiri tercatat sebagai korban meninggal ke-7 dalam sejarah perseteruan Jakmania Vs Bobotoh yang memang musuh bebuyutan. Dalam episode Mata Najwa #DukaBolaKita: Duka Haringga Duka Kita, Najwa berharap tak ada lagi yang meninggal karena sepak bola.
BACA JUGA: Najwa Shihab Wanita Cerdas, Tangguh, dan Pemberani? Ini Lho 4 Buktinya
Dalam setiap episode Mata Najwa, pasti ada banyak sekali hal yang bisa dipelajari. Selain itu, Najwa Shihab juga tak pernah takut menghadapi para narasumber yang datang dari berbagai kalangan. Bagi Najwa, yang diprioritaskan dalam tayangannya adalah menguak kebenaran kepada para penonton. Selamat satu dekade, Mata Najwa. Panjang umur dan langgeng selalu.