Idul Adha merupakan perayaan terbesar kedua bagi seluruh umat muslim. Hal ini ditandai dengan banyak terpampangnya penjual-penjual hewan qurban di pinggir jalan, serta foto dan video prosesi penyembelihannya. Meski hari raya haji tersebut sudah lewat sehari, tetapi antusiasnya masih belum habis. Apalagi ketika masih ada sisa sate maupun gulai kambing di meja makan. Hmm, bikin ngiler!
Masyarakat sekitar yang merasakan hasil olahan daging sapi Presiden Jokowi mungkin juga merasakan antusiasme yang tidak habis-habis. Pasalnya, selain bisa menikmati sapi spesial milik orang nomor satu di negeri ini, profile si hewan kurban sendiri juga nggak main-main. Kliwon, nama dari sapi ini, ternyata punya beberapa hal luar biasa, misalnya saja pernah jadi mantan juara dari sebuah ajang. Tak hanya itu, masih ada banyak lagi hal-hal unik dari sapi sembelihan Jokowi ini. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.
Memiliki Nama yang Unik
Sapi qurban milik Presiden Jokowi yang didatangkan langsung dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini telah berusia kurang lebih 3 tahun. Dipelihara baik oleh pemiliknya yang bernama Saeman, sapi jumbo ini diberi nama Kliwon. Uniknya, nama Kliwon ini mirip dengan nama hari pancawara dalam budaya Jawa. Meskipun ia dibesarkan di Sulawesi, nama yang dimiliki berasal dari nama Jawa.
Saeman sebagai pemilik Kliwon mengungkapkan bahwa sudah lama sekali ia ingin sapi yang dipeliharanya dibeli oleh Presiden. Ia berujar “masa dari dulu sapi yang dibeli selalu sapi dari Jawa, saya juga mau kalau ada sapi dari Sulawesi,” dan akhirnya tahun ini impiannya tercapai. Mungkin impian tersebut yang melatarbelakangi pemberian nama unik “Kliwon” ini, ya.
Pernah Menjuarai Kontes Sapi Se-Sulawesi Barat
Ternyata Kliwon bukan sapi biasa. Sapi jumbo itu disebut-sebut pernah menjuarai kontes sapi se-Sulawesi Barat. Hal ini ternyata juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Dinas Peternakan Polewali Mandar, Kaharuddin.
Kliwon memiliki bulu berwarna hitam kecoklatan. Tingginya sekitar 170 cm dengan panjang badan 3 meter. Disebut sebagai sapi jumbo, tentu saja bobot Kliwon tidak main-main. Sapi ini memiliki bobot 1,1 ton!
Sudah Ditawar oleh Pembeli Lain
Ternyata, sebelum dibeli oleh Presiden Jokowi, sapi ini sudah beberapa kali ditawar oleh pembeli lain. Harga yang ditawarkan juga cukup tinggi. Namun agaknya, sang pemilik tetap kekeuh belum mau melepas sapi kesayangannya itu. Sepertinya Saeman benar-benar ingin mewujudkan impian kecilnya, ya!
Setelah sapi yang ia pelihara dari kecil itu ditawar oleh Presiden Jokowi, ia tidak lagi pikir panjang. Langsung saja ia melepas Kliwon dengan harga 60 juta rupiah. Harga tersebut sebanding dengan rasa bangga yang diemban Saeman karena sapinya telah dibeli oleh Presiden.
Mendapat Tawaran dari Investor
Kabar bahwa Saeman mampu membesarkan sapi hingga memiliki bobot yang fantastis langsung tersebar ke mana-mana, tak terkecuali para investor. Dirinya mengaku beberapa investor telah datang untuk menanamkan modal usaha penggemukan sapi di kandang miliknya. Wah, sungguh kabar yang luar biasa!
Namun, Saeman tidak terlalu gegabah. Dirinya mengungkapkan akan memikirkan terlebih dahulu tawaran-tawaran dari para investor tersebut. Agaknya Saeman masih agak linglung ya ketiban rejeki nomplok! Setelah sapinya dibeli Presiden Jokowi, eh kini kebanjiran tawaran dari investor.
Rela Tinggalkan Keluarga untuk Jaga Kliwon
Saeman terlihat memiliki totalitas yang cukup tinggi dalam menjaga hewan ternaknya. Ia ingin memberikan yang terbaik kepada Presiden Jokowi atas sapi jenis Sinnental miliknya itu. Sebelum dipindahtangankan, ia mengaku akan memperketat penjagaan Kliwon.
Dalam rangka menjaga keamanan Kliwon, Saeman rela tidur di kandang 24 jam dan meninggalkan anak istrinya. Ia ingin mempersembahkan sapi yang terbaik kepada orang nomor satu di Indonesia itu. Sebelum diberangkatkan ke lokasi penyembelihan, Saeman tampak mengucapkan salam perpisahan kepada Kliwon untuk terakhir kalinya.
Itulah kisah di balik Kliwon, sapi yang dijadikan qurban milik Presiden Jokowi. Ternyata sebelum disembelih, sapi tersebut diperlakukan dengan totalitas ya agar hasil dagingnya juga baik. Bagaimana ya kira-kira perasaan masyarakat yang kebagian hasil daging sapi ini?