Memiliki rumah yang dekat dengan jalan raya mempunyai keuntungan sekaligus kerugian. Keuntungannya, lokasi dekat jalan raya tergolong strategis sehingga mudah untuk menemukan fasilitas publik seperti transportasi umum. Di lokasi ramai seperti jalan raya pun para maling berpikir dua kali untuk melakukan aksinya. Sedangkan kerugiannya, rumah yang terlalu dekat dengan jalan raya rawan terkena imbas kecelakaan.
Resiko merugikan itulah yang sepertinya ditanggung sebuah keluarga di daerah provinsi Heliongjiang di China. Bukan hanya sekali dua kali, terhitung telah 48 kali rumah keluarga tersebut tertabrak mobil dalam setahun terakhir. Tak hanya bagian depan rumah yang tertabrak, beberapa kali mobil tak terkendali malah nyelonong masuk ke dalam rumah.
Pasangan suami istri ini mulai sering disatroni mobil nyasar sejak tahun 2010. Sebab kala itu pemerintah China memulai pembangunan jalan raya baru di dekat rumah Xu Renxiang dan suaminya, He Haijen. Tak hanya itu, jalan raya yang baru dibangun kebetulan memiliki sudut tikungan tajam yang berada tepat di depan kediaman mereka. Tak lama setelah pembangunan jalan usai, kecelakaan pertama terjadi pada bulan November 2010.
Tak lama setelah resmi dibangun dan dioperasikan, jalan raya baru di dekat rumah itu mulai menyebabkan banyak kerugian. Sebab tikungan cukup tajam, beberapa kendaraan terlambat berbelok dan juga mengurangi kecepatan saat melaju. Akhirnya kendaraan-kendaraan tersebut lepas kendali dan langsung memasuki halaman rumah Xu Renxang. Kecelakaan pertama terjadi saat Xu Renxiang tengah mengandung buah hatinya selama delapan bulan.
Terhitung sebanyak 48 mobil dalam setahunnya yang mengalami kecelakaan di rumah Xu Renxiang. Karena itu perempuan ini dan suaminya pun mengirim surat petisi kepada pemerintah daerah setempat agar menyelesaikan masalah tersebut. Sebab hal itu nyata-nyata berbahaya. Pernah suatu kali ada empat mobil yang tiba-tiba menerobos masuk hingga pekarangan rumah. Sedihnya, keempat-empatnya pun pergi begitu saja tanpa memberi kompensasi pada kerusakan di rumah Xu Renxang.
Sejauh ini keluarga Xu Renxiang tak mendapat sambutan baik menanggapi surat petisinya. Pemerintah berdalih bahwa kecelakaan-kecelakaan yang terjadi murni disebabkan oleh kesalahan pengemudi. Bukan karena rancangan jalan yang ada. Pemerintah hanya menawarkan sejumlah uang kompensasi agar perempuan 29 tahun dan keluarganya itu pindah ke daerah yang lebih aman. Tapi sayangnya, keluarga Xu Renxiang tak tertarik untuk pergi dari tempat itu.
Mendapati rumahnya sebagai lokasi kecelakaan sebanyak 48 kali dalam setahun bukanlah hal yang menyenangkan. Karena itu, Xu Renxiang melakukan langkah-langkah pencegahan agar hal itu tidak terjadi. Salah satunya dengan memasang pelang besar berwarna kuning dengan tulisan “pelan-pelan”. Ibu yang hampir berkepala tiga itu berharap para pengendara mobil bisa membaca papan pemberitahuan itu dan mengurangi kecepatan kendaraan. Tujuannya tentu agar resiko kecelakaan bisa terkurangi.
Kisah nyata rumah hobi jadi TKP kecelakaan ini mengundang perhatian banyak pihak. Sebab bisa jadi kasus rumah tertabrak 48 kali setahun hanya ada satu-satunya di dunia. Beberapa orang malah berpendapat bahwa hal ini bisa dicatatkan dalam pemecahan rekor dunia kategori rumah langganan kecelakaan. Wah, gokil memang!
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…