Semua siswa di sekolah pasti akan merasakan yang namanya ujian. Entah itu yang dilakukan di akhir semester untuk menentukan kenaikan kelas atau yang levelnya lebih tinggi guna memutuskan lulus tidaknya siswa. Dan yang namanya ujian terkadang juga menjadi momok tersendiri bagi para siswa karena khawatir mendapatkan hasil yang tidak sesuai. Maka dari itu tidak jarang murid-murid ini melakukan hal-hal yang tidak biasa demi bisa melewati ujian itu dengan lancar.
Berikut ini ada delapan hal-hal tak biasa atau ritual unik yang kerap dilakukan para pelajar dan satuan pendidikan lainnya di Indonesia setiap menjelang ujian. Dan mungkin kalian juga punya pengalaman melakukannya.
Jampi-jampi alat tulis
Di Indonesia banyak sekali orang yang percaya dengan kekuatan-kekuatan magis yang ditiupkan melalui jampi-jampi. Untuk konteks ujian, biasanya menjelang hari H para orang tua berbondong-bondong membawa alat tulis yang akan digunakan sang anak ke dukun atau orang pintar untuk dibacakan doa. Cara ini diharapkan bisa membuat anak lebih percaya diri dan dapat menjawab soal dengan benar menggunakan pensil dan alat tulis lain yang telah diberi jampi-jampi.
Brobosan
Cara yang kedua ini sebenarnya tidak hanya kerap dilakukan oleh anak sekolah yang akan ujian, tetapi juga para calon kepala daerah. Brobosan ini mengharuskan kita keluar rumah melewati kolong kaki ibu dan biasanya dilakukan sebanyak tiga kali. Filosofi dari budaya ini adalah memotivasi anak agar selalu ingat pengorbanan ibu saat melahirkannya melalui kedua kaki tadi. Brobosan juga bertujuan untuk meminta restu ibu agar bisa dengan lancar menjawab soal.
Basuh kaki dan sungkeman
Cara lain yang dilakukan sebagai bentuk meminta restu orang tua adalah dengan membasuh kaki dan sungkem. Untuk ritual yang satu ini biasanya pihak sekolah akan memanggil orang tua anak dan mendudukkan mereka bersama dengan guru untuk kemudian dibasuh kakinya oleh sang anak. Setelah itu anak-anak juga harus melakukan sungkem dengan meminta doa agar diberi kelancaran ketika menghadapi ujiannya.
Minum air ajaib
Selain memberi jampi pada pensil dan kawan-kawannya, biasanya orang tua siswa juga meminta air yang sudah diberi doa demi kelancaran anak. Setelah dibacakan doa, botol air biasanya akan diberi tulisan arab sebagai tanda oleh sang orang pintar. Selain itu ada pula yang percaya bahwa kita akan dapat dengan mudah mengerjakan soal bila meminum air rendaman abu bekas pembakaran materi pelajaran. Cara ini mungkin biasanya kita anggap sebagai lelucon belaka, namun faktanya ada saja mereka yang menerapkannya
Mandi kembang
Mandi kembang ternyata nggak cuma dilakukan Suzanna saat akan bermain film horor, melainkan juga dipraktekkan oleh siswa-siswi yang akan menjalani ujian. Di beberapa sekolah ada yang menerapkan kebiasaan pas asang murid untuk membasuh tangan dan wajah mereka dengan air kembang. Namun menurut mereka hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan ritual mistis melainkan hanya untuk membuat siswa semakin rileks dengan bantuan air bunga itu.
Salam-salaman
Kalau yang ini sepertinya juga sudah pernah kita semua lakukan menjelang ujian ya. Siswa kelas akhir biasanya akan berbondong-bondong mendatangi guru-guru serta kelas-kelas juniornya untuk bersalaman. Hal ini selain dilakukan untuk meminta restu, juga digunakan sebagai ajang meminta maaf jika selama ini telah menyakiti sang adik kelas. Namun tak jarang juga dijadikan ajang tebar pesona oleh siswa-siswa tertentu.
Terapi stres
Ada beberapa sekolah di Indonesia yang mengadakan terapi stres untuk siswa-siswanya dengan tujuan agar mereka bisa terbebas dari beban yang bisa mengganggu konsentrasi. Terapi ini biasanya dikemas dalam bentuk ESQ yang melibatkan seluruh warga sekolah untuk bersama-sama merenung. Dan yang demikian tak jarang juga memakan korban mulai dari siswa yang menangis sesenggukan, sampai histeris bahkan pingsan. Dan biasanya seusai acara, ada siswa yang langsung merasa plong dan motivasi belajarnya kembali timbul, namun ada juga mereka yang merasa biasa saja. Kalau kalian pernah menjadi golongan yang mana nih?
Doa bersama atau istighosah
Nah kalau yang satu ini pastinya pernah dialami oleh kita semua ya. Menjelang ujian, pasti kita akan terlambat pulang ke rumah dalam beberapa hari dalam rangka mengikuti doa bersama atau istighosah agar bisa menjalani ujian dengan lancar. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kebiasaan ini, tapi kalau misal kegiatan ini hanya dilakukan agar murid-murid lulus dan itu pun hanya dilakukan sekali setahun ya namanya sama saja.
Aneh-aneh saja memang kebiasaan yang terjadi di sekolah-sekolah selama ini ya. Kalau umumnya siswa diminta belajar dan berdoa dengan rajin, kali ini malah ada tambahan kebiasaan lain yang disebut-sebut agar siswa lebih lancar saat ujian. Yang pasti, sebagai murid hal-hal penting yang harus dilakukan adalah belajar, berdoa, dan meminta restu orang tua ya. Jangan sampai kita malah mempercayai hal-hal magis, karena apapun hasilnya sudah pasti itu adalah kehendak Tuhan.