6. Terjun Bebas dari Bangunan Tinggi
Pernah mendengar bungee jumping atau bahkan mencobanya? Ritual satu ini juga sama seperti itu. Bedanya, jika bungee jumping di bawahnya adalah air atau matras empuk, yang satu ini hanya beralaskan tanah saja. Talinya putus ya sudah pasti meninggal.
Ritual kejantanan ini dilakukan oleh sebuah suku pedalaman di Pentecost, sebuah tempat yang ada di kepulauan Pasifik selatan. Cara pelaksanaannya persis sama seperti olahraga ekstrem satu itu. Mereka akan menaiki bangunan tinggi yang terbuat dari kayu yang disusun sedemikian rupa lalu meloncat indah. Tidak ada penilaian khusus sih, hanya saja ketika kepala si kontestannya bisa meraih jarak yang dekat sekali dengan tanah, maka bisa dianggap lulus ujian kejantanan.
Tradisi ini sudah berlangsung selama 1.500 tahun dan masih menggunakan peralatan yang sederhana. Menurut mereka, kegiatan menantang maut ini adalah simbol keberanian sejati. Jika ini bukan karena adat, yakin sekali tidak akan ada yang mau melakukannya.
Baca Juga :7 Ritual Paling Aneh yang Ada di Seluruh Dunia
Rasanya campur aduk ketika melihat deretan ritual di atas. Di satu sisi merasa beruntung karena tidak harus merasakan sakitnya ritual di atas hanya untuk menjadi dewasa, namun di sisi lain merasa kasihan sekali melihat para pelaku ritual yang menyakitkan di atas. Namanya saja hukum adat, maka melakukannya adalah kewajiban meskipun kadang tidak bisa diterima akal sehat.